Kekeringan Melanda Kawasan Amazon, 680 Keluarga Kekurangan Makanan

Setelah mengalami banjir, kawasan dekat Sungai Solimões, Tefe, Amazonas, Brasil dilanda kekeringan parah. Kondisi air sungai daerah Tefe terus menurun membuat adanya gumuk pasir yang menghalangi akses kapal yang membawa pasokan makanan, akibatnya 680 keluarga kesulitan mendapatkan pasokan makanan dan air bersih.

oleh Arny Christika PutriAida Nuralifa diperbarui 20 Okt 2022, 16:05 WIB
Kekeringan Melanda Kawasan Amazon, 680 Keluarga Kekurangan Makanan
Setelah mengalami banjir, kawasan dekat Sungai Solimões, Tefe, Amazonas, Brasil dilanda kekeringan parah. Kondisi air sungai daerah Tefe terus menurun membuat adanya gumuk pasir yang menghalangi akses kapal yang membawa pasokan makanan, akibatnya 680 keluarga kesulitan mendapatkan pasokan makanan dan air bersih.
Rumah perahu berada di tengah lahan yang terkena dampak kekeringan dekat Sungai Solimões, Tefe, Amazonas, Brasil, Rabu (19/10/2022). Fenomena kekeringan ini telah terjadi selama berbulan-bulan dan dikatakan menjadi kondisi kekeringan yang mencapai titik kritis. (AP Photo/Edmar Barros)
Seorang perempuan berjalan di daerah yang terkena dampak kekeringan dekat Sungai Solimões, Tefe, Amazonas, Brasil, Rabu (19/10/2022). Ribuan keluarga mengalami banjir yang menghancurkan tanaman dan kini menghadapi masalah parah kekeringan yang telah terjadi berbulan-bulan. (AP Photo/Edmar Barros)
Seorang pria berjalan dan perahu di lahan kering di daerah yang terkena dampak kekeringan dekat Sungai Solimões, Tefe, Amazonas, Brasil, Rabu (19/10/2022). Pemerintah setempat mengatakan terdapat 17 kota dalam status waspada, 39 kota status siaga, dan 3 lainnya dalam keadaan darurat kekeringan. (AP Photo/Edmar Barros)
Rumah perahu berada di tengah lahan yang terkena dampak kekeringan dekat Sungai Solimões, Tefe, Amazonas, Brasil, Rabu (19/10/2022). Fenomena ini menjadi salah satu pasang surut terbesar yang tercatat di wilayah tersebut. (AP Photo/Edmar Barros)
Dermaga kapal terkena dampak kekeringan dekat Sungai Solimões, Tefe, Amazonas, Brasil, Rabu (19/10/2022). Akibat kekeringan ini warga mengalami kekurangan air, adanya penjatahan bahan bakar dan kekurangan makanan. (AP Photo/Edmar Barros)
Seorang perempuan berjalan di dekat rumah perahu yang terkena dampak kekeringan dekat Sungai Solimões, Tefe, Amazonas, Brasil, Rabu (19/10/2022). Kapal-kapal besar yang mengangkut bahan kebutuhan harus mencari rute alternatif. (AP Photo/Edmar Barros)
Seorang pria berjalan di daerah yang terkena dampak kekeringan dekat Sungai Solimões, Tefe, Amazonas, Brasil, Rabu (19/10/2022). Akibat kekeringan ini perjalanan yang sebelumnya hanya memakan waktu sekitar 30 menit kini memakan waktu lebih dari 1 jam 30 menit melalui Solimões. (AP Photo/Edmar Barros)
Dermaga kapal berada di tengah lahan yang terkena dampak kekeringan dekat Sungai Solimões, Tefe, Amazonas, Brasil, Rabu (19/10/2022). Menurut Menteri Pertahan Sipil, Edivilson Braga, air sungai di Tefe terus menurun. (AP Photo/Edmar Barros)
Anak-anak berjalan di daerah yang terkena dampak kekeringan dekat Sungai Solimões, Tefe, Amazonas, Brasil, Rabu (19/10/2022). Gumuk pasir yang muncul menjadi penghambat kapal besar yang datang membawa pasokan makanan warga, hal ini membuat 680 keluarga kesulitan mendapat makanan, mengakses air minum dan tidak dapat mencapai markas kotamadya untuk membeli makanan. (AP Photo/Edmar Barros)
Anjing berjalan di daerah yang terkena dampak kekeringan dekat Sungai Solimões, Tefe, Amazonas, Brasil, Rabu (19/10/2022). Perubahan iklim ini juga membuat jumlah kasus muntah dan diare meningkat di sana, sehingga sistem filter (Salta-Z) akan dipasang untuk mengurangi penyebaran penyakit tersebut. (AP Photo/Edmar Barros)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya