Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memastikan pihaknya sebagai penanggung jawab keamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali akan mengerahkan segenap kemampuan demi lancarnya acara.
Andika menyebut pihaknya juga sudah bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memininalisasi ancaman siber selama KTT G20 berlangsung.
"Soal siber kami bekerjasama dengan BSSN. Kami juga punya unsur siber, Bais TNI. Kami intens komunikasi dengan kepala BSSN," ujar Panglima TNI dalam jumpa pers virtual, Kamis (20/10/2022).
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya itu, Andika menyebut pihaknya juga menyiapkan pesawat nirawak alias drone untuk terus memantau kondisi dan situasi selama KTT G20 berlansung, yakni 15-16 November 2022.
"Drone sudah pasti ada, kita punya mata di udara. Sepanjang acara kita punya mata di udara. Kita tidak ingin bergantung hanya informasi dari udara saja," kata dia.
Dengan pesawat nirawak, menurut Andika bisa pula memudahkan pihaknya untuk mengubah berbagai rencana. Andika menyebut sudah menyiapkan beberapa rencana matang menghadapi acara tersebut.
"Misalnya rute kepala negara yang tiba-tiba macet, kita bisa langsung tahu, kita bisa sampaikan beberapa plan, kalau kepala negara A macet, kita minta negara B dan C lewat lokasi lain," kata dia.
Meski demikian, Andika tetap meminta bantuan dari masyarakat untuk menyukseskan KTT G20 Bali. Andika berharap masyarakat tak sungkan membantu TNI.
"Intinya bagaimana pun TNI mempersiapkan, jadi saya memohon dukungan kepada seluruh masyarakat yang mungkin menerima informasi tolong hubungi kami, sekecil apapun informasi akan berguna bagi kami, supaya kita bisa meggelar acara prssidensi dengan lancar," Andika menandaskan.
Jenderal Andika Perkasa: Amankan KTT G20, Kami Sudah Koordinasi dengan Secret Service hingga Paspampres China
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa telah melakukan koordinasi dengan otoritas keamanan sejumlah pemimpin negara yang akan menghadiri KTT G20 di Bali, pada bulan November mendatang.
"Jadi secara spesifik saya sudah komunikasi dengan Secret Service dari Amerika Serikat, juga dengan Paspampres dari Tiongkok dan sejauh ini kita berusaha untuk mengakomodasi," kata Jenderal Andika Perkasa dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring pada Kamis (20/10/2022).
Dengan demikian, Jenderal Andika mengatakan, pihaknya akan memastikan para tamu kepala negara merasa aman dan nyaman, di mana mereka juga akan didampingi Paspampres masing-masing.
"Jadi bagi saya, biarkan para kepala negara ini datang karena merasa secure, karena sama seperti semua kepala negara, walaupun sudah percaya kepada aparat keamanan dari negara tuan rumah atau host country tapi mereka juga punya SOP maupun kebutuhan-kebutuhan yang spesifik yang mungkin tidak standar. Itu yang saya pastikan sejauh ini," ujarnya.
Selain itu, Jenderal Andika juga membeberkan pembagian pos tugas pengamanan oleh TNI dan POLRI saat KTT G20 nantinya.
"Misalnya di Hotel Apurva Kempinski, yang merupakan venue utama kegiatan presidensi G20. Tugas-tanggung jawab saya adalah di zona 1, jadi di hotel tersebut ada zona 1 yang merupakan pusat kegiatan para tamu kepala negara, atau bisa disebut sebagai ring 1," ungkap dia.
"Kemudian untuk area diluar ring 1, yang juga masuk ke tanggung jawab saya, karena pengamanan wilayah, yaitu dari Kodam dan Polri itu juga di luar itu," lanjutnya.
Advertisement
Ada 18.030 Personil Keamanan Untuk KTT G20 di Bali
Secara total, ada sekitar 18.030 personil pengamanan KTT G20 di Bali, yang mencakup TNI dan Polri.
"Secara umum, tugas kami sebagai pengaman VVIP maka kami menyiapkan total sekitar 18.030 personil, yang di antaranya ada sekitar 3.200-san personal Polri dan sekitar 492 personel dari institusi lain," kata Jenderal Andika Perkasa, dikutip Kamis (20/10/2022).
Dari TNI sendiri, Jenderal Andika mengatakan, ada sekitar 14.300-14.700 personil keamanan, yang dibagi dalam berbagai satgas.
"Ada Satgas pengamanan VVIP yang memang menempel ke para kepala negara. Sebetulnya (personil keamanan) yang kita siapkan sampai untuk 42 (kepala negara), ini untuk menjaga segala kemungkinan apabila semuanya hadir maka kita siap," bebernya.
Jenderal Andika memastikan, persiapan keamanan ini dilakukan tidak secara mendadak atau sejak jauh-jauh hari.