Liputan6.com, Jakarta Para mitra gojek khususnya driver gojek kini bisa memiliki rumah subsidi. Gojek tengah bekerja sama dengan Perumnas untuk penyediaan rumah subsidi bagi driver gojek di seluruh Indonesia. Bahkan cukup membayar Rp 40 ribu, rumah ini bisa dimiliki.
Program ini nantinya akan berlaku secara nasional bagi seluruh mitra driver Gojek dan proyek pertama dimulai di Kota Solo, tepatnya pada perumahan Samesta Jeruk Sawit Permai dengan tipe rumah subsidi yang ditawarkan adalah 27/60.
Advertisement
Head of Corporate Communications Perum Perumnas Dian Rahmawati mengatakan jika Project pertama di kota Solo ini dijadikan sebagai kick off karena lokasi perumahan yang lebih dekat dengan akses kota dan jaminan unit yang sudah siap huni.
Sosialisasi kepemilikan rumah subsidi ini telah dilaksanakan kepada mitra gojek di kota Solo pada Kamis, 6 oktober 2022 lalu dan mendapat respon positif serta antusiasme yang tinggi dari para mitra yang datang ke lokasi perumahan Perumnas di Samesta Jeruksawit Permai, Solo. Samesta Jeruksawit Permai merupakan salah satu proyek unggulan Perumnas di Jawa Tengah yang dekat dengan Tol Gondangrejo, kota Solo.
Program serupa rencananya akan segera dilaunching pada kota lainnya.Di tengah isu sulitnya kepemilikan rumah akhir-akhir ini dan sumber penghasilan tidak tetap khususnya untuk sektor informal, program ini akan memberikan kemudahan melalui skema persyaratan dan ketentuan yang sedang disiapkan pihak Gojek dan Perumnas.
Cukup bayar Rp 40 ribu per hari
Di lain itu, inisiasi kerja sama seperti ini tentu menjadi angin segar bangkitnya sektor properti pasca pandemi yang saat ini mendera kaum milenial yang diisukan sulit memiliki hunian. Skema cicilan yang ringan pun mendapat respon positif dari mitra yang tersosialisasi, seperti cuitan dari @YoGojekYo mengatakan “DP 2jt udah bisa lgsg nempatin rumahnya, cicilan 40ribuan/hari”.
Melalui kerja sama ini, diharapkan kesejahteraan para mitra meningkat karena akan lebih mudah dalam memiliki rumah.Kesempatan memiliki rumah sendiri ini juga menjadi momentum bagi masyarakat yang sebenarnya masuk dalam kategori tidak bankable, namun akhirnya bisa memiliki hunian idaman melalui skema cicilan yang ringan.
Advertisement