Liputan6.com, Jakarta- Profesi sebagai seorang atlet di Indonesia kadang tidak menjanjikan masa depan yang cerah. Beberapa atlet dari cabang olahraga non populer harus menderita dan jatuh miskin di hari tuanya. Belajar dari nasib pahit beberapa mantan atlet, Bunga Chintya Prameswary memilih menjadi pebisnis meski sedang di masa kejayaan sebagai atlet bela diri kempo.
Bunga Chintya Prameswary belum lama ini berhasil merebut medali perunggu cabor Kempo pada (Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua yang berlangsung tahun 2021 lalu. Ternyata selain jago kempo, Bunga Chintya juga cerdik menjalankan bisnis. Di tengah kesibukan sebagai atlet, Bunga Chintya mampu meraih kesuksesan saat terjun di industri kecantikan lewat produk skincare.
Advertisement
"Atlet memang salah satu profesi yang menjanjikan dengan prestasi dan bonus. Tapi bukan jaminan untuk hari tua, maka dari itu saya berinisiatif membuat produk kecantikan sebagai bisnis investasi di hari tua," ujar Bunga beberapa waktu lalu.
Bunga memiliki PT Bunga Amerta Kosmetindo yang bergerak di bidang kosmetik skin care dan body care. Bunga tak main-main menekuni profesi sebagai pebisnis produk kecantikan. PT Bunga telah memenuhi syarat-syarat standar produksi dan telah melalui uji layak produksi dari BPOM serta memiliki Standart Operasional Prosedur setara internasional dalam proses produksi, hingga kemas.
Sang atlet kempo ini berkomitmen untuk terus berkembang dan tumbuh dengan produk-produk andalan yang berkualitas dan didukung dengan layanan premium untuk semua customernya.
"Kami memberikan jaminan halal kepada produk-produk yang telah diproduksi. Dengan berbagai fasilitas dan keunggulan tersebut kami memberikan kualitas terbaik produk kosmetik, skin care dan body care sesuai dengan keinginan customer," terang Bunga dalam keterangannya.
HKI
Tak ingin setengah-setengah jadi pebisnis, Bunga juga sudah mengurus Hak Paten Merk (HKI). Karena HKI sangat penting untuk mematenkan nama atau merk. HKI juga diperlukan untuk persyaratan BPOM.
"Desain logo hingga kemasan sangat di butuhkan customer. Karena logo merupakan salah salah satu faktor penting untuk menguatkan branding bisnis kosmetik yang persaingannya semakin ketat sekaligus pembeda," terangnya.
Kiprah Bunga yang sukses sebagai atlet sekaligus pebisnis ini mirip dengan pesepak bola Mathieu Flamini. Eks pemain Arsenal itu malah lebih banyak mendapat pemasukkan dari bisnis di luar lapangan hijau yang dikelolanya.
Advertisement
Flamini
Menurut data Forbes, kekayaan eks-pemain AC Milan yang kini berseragam Getafe itu kini bernilai sekitar Rp 206,3 triliun. Angka tersebut jauh di atas Cristiano Ronaldo yang kekayaannya senilai Rp 8,4 triliun, Lionel Messi Rp 3,1 triliun, dan David Beckham Rp 6,7 triliun.
Kekayaan pria Prancis ini didapat dari berbagai bidang usaha di samping pekerjaannya sebagai atlet. Usahanya tersebut bergerak pada bidang energi alternatif, yakni bisnis biokimia bernama GF Biochemicals. GF Biochemicals merupakan perusahaan pertama di dunia yang memproduksi Levulinic Acid (LA) atau asam levulinik secara massal.
Selain digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak bumi, Levulinic Acid juga dimanfaatkan dalam industri kimia, kosmetik, bahan baku plastik, industri makanan, dan banyak lagi.