Liputan6.com, Jakarta - Nilai pound sterling naik terhadap dolar dan biaya pinjaman pemerintah turun karena pasar bereaksi terhadap pengunduran diri Perdana Menteri Inggris Liz Truss.
Dikutip dari BBC, Jumat (21/10/2022) nilai pound sterling terhadap dolar AS sempat berkisar USD 1,13 saat Liz Truss mengumumkan pengunduran dirinya, dan naik lebih tinggi di sore hari waktu Inggris sebelum jatuh kembali ke USD 1,12.
Advertisement
Penurunan nilai pound sterling meningkatkan harga barang dan jasa yang diimpor ke Inggris dari luar negeri, karena ketika pound melemah terhadap dolar atau euro, misalnya, biayanya perusahaan di Inggris akan menanggung biaya yang lebih besar untuk membeli barang seperti bahan baku atau bahan mentah.
Nilai pound sterling yang lemah juga dapat mendorong kenaikan biaya, hal ini bisa membuat perusahaan-perusahaan mematok harga yang tinggi kepada konsumen.
Menanggapi pengunduran diri Liz Truss, sejumlah pengusaha di Inggris mengatakan perdana menteri baru diharapkan bertindak dengan cepat untuk memulihkan kepercayaan publik terkait ekonomi.
"Meskipun pengunduran diri Liz Truss sebagai perdana menteri meninggalkan Inggris tanpa pemimpin ketika menghadapi tantangan ekonomi, fiskal dan pasar keuangan yang besar, pasar tampaknya lega," kata Paul Dales, kepala ekonom Inggris di Capital Economics.
"Tetapi lebih banyak langkah harus dilakukan dan perdana menteri baru dan kanselir mereka memiliki tugas besar untuk menavigasi ekonomi melalui krisis biaya hidup, biaya krisis pinjaman dan biaya krisis kredibilitas," tambah Dales.
Pidato Lengkap Liz Truss Saat Mundur Sebagai Perdana Menteri Inggris
Liz Truss telah menyampaikan pernyataan mundur sebagai perdana menteri Inggris. Masa jabatannya terbilang singkat, hanya sekitar 45 hari.
Berikut pernyataan lengkap yang disampaikan Liz Truss di luar Downing Street no.10 yang mengonfirmasi pengunduran dirinya sebagai perdana menteri, dikutip dari BBC, Kamis (20/10/2022) :
"Saya mulai menjabat pada saat Inggris dihadapkan dengan ketidakstabilan ekonomi dan situasi internasional yang hebat. Banyak keluarga dan pelaku bisnis khawatir bagaimana membayar tagihan. Perang yang dilakukan Putin di Ukraina mengancam keamanan seluruh dunia. Dan negara kita sudah terlalu lama tertahan oleh pertumbuhan ekonomi yang rendah."
"Saya dipilih oleh partai Konservatif dengan mandat untuk mengubah ini semua. Kami melakukan tagihan energi dan pemotongan asuransi nasional. Dan kami menetapkan visi untuk ekonomi lewat pajak yang memanfaatkan situasi usai Brexit."
"Meskipun demikian, saya menyadari. Mengingat situasi ini, saya tidak dapat melaksanakan mandat ketika dipilih oleh Partai Konservatif. Oleh karena itu saya telah berbicara dengan Yang Mulia Raja untuk memberitahukan kepadanya bahwa saya mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif."
"Pagi ini saya juga bertemu dengan ketua Komite 1922, Sir Graham Brady. Kami sudah sepakat bahwa akan ada pemilihan kepemimpinan yang akan selesai minggu depan."
"Ini akan memastikan bahwa kita tetap berada di jalur untuk mewujudkan rencana fiskal dan menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan nasional negara kita. Saya akan tetap menjalankan tugas sebagai perdana menteri sampai pengganti saya dipilih. Terima kasih."
Advertisement
Siapa PM Inggris Selanjutnya Usai Liz Truss Mundur?
Hiruk-pikuk siapa yang akan menggantikan Liz Truss sebagai perdana menteri Inggris selanjutnya seketika muncul, usai si Profesor Matematika itu mundur dari jabatannya.
Hingga saat ini belum ada jawabannya. Namun, mantan saingan 45 hari lalu yaitu Rishi Sunak menjadi yang paling dijagokan.
Selain Sunak, nama lain yang ikut jadi favorit di belakangnya adalah Penny Mordaunt dan Menteri Pertahanan Ben Wallace.
Liz Truss memecahkan rekor terbaru sebagai PM Inggris dengan masa jabatan terpendek.
Berdasarkan laporan BBC, Kamis (20/10/2022), Liz Truss mundur karena gejolak di Partai Konservatif.
Ketika baru dilantik, Truss sempat membuat kontroversi karena kebijakan pemangkasan pajak yang tidak populer.
Liz Truss mengumumkan kemundurannya di depan kantor PM di Downing Street. Liz Truss menyorot bahwa ia menjabat di tengah masalah ekonomi dan invasi Rusia. Ia mengakui telah gagal memenuhi target kebijakannya.
"Saya maka dari itu telah bicara pada Yang Mulia Raja untuk memberitahunya bahwa saya mundur sebagai pemimpin Partai Konservatif," ujar Liz Truss, Kamis (20/10/2022).
Liz Truss baru bekerja selama 45 hari. Ia dilantik pada 6 September 2022 dan merupakan perdana menteri terakhir yang bertemu Ratu Elizabeth II. Selanjutnya, perdana menteri akan direstui oleh Raja Charles III.
Mundurnya Liz Truss sebagai pemimpin partai berkuasa otomatis membuatnya lengser sebagai perdana menteri.
Pekan depan, Partai Konservatif akan kembali mengadakan pemilihan pemimpin. Sebelumnya, Liz Truss merupakan menteri luar negeri di kabinet Boris Johnson.