5 Tips Hemat Uang Agar Terhindar dari Kemiskinan saat Resesi 2023

2023 dirumorkan akan menjadi masa tersulit ekonomi dunia, berikut adalah deretan tips menabung agar terhindar dari kemiskinan.

oleh Achmad Hafidz diperbarui 21 Okt 2022, 11:48 WIB
Ilustrasi resesi, ekonomi. (Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Pada tahun 2022 ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, banyak negara yang dibayang-bayangi oleh resesi global. Bahkan, Jokowi menyebut kondisi perekonomian akan gelap pada 2023.

"Tiap hari kita selalu diingatkan dan kalau kita baca baik di media sosial di media cetak, di media online semuanya mengenai resesi global. Tahun ini sulit dan tahun depan sekali lagi saya sampaikan akan gelap," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada seluruh Menteri/Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Pimpinan BUMN, Pangdam, Kapolda, Kajati dan Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Kamis (29/9/2022).

Sebelumnya, apakah kalian mengenal resesi? Dikutip dari dpmptsp.mojokertokab, resesi renurut National Bureaus of Economic Research (NBER) AS, adalah penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang tersebar di seluruh kegiatan ekonomi, berlangsung lebih dari beberapa bulan. Biasanya resesi terlihat dalam PDB riil, pendapatan riil, lapangan kerja, produksi industri, dan penjualan grosir-eceran. 

Nah, apabila kalian sudah memahami tentang resesi, resesi global ini sedikitnya akan berdampak pada seluruh aspek masyarakat dari kalangan bawah maupun atas. Terlepas apa yang dikatakan Presiden Jokowi saat menjelaskan resesi, ia menyebut, dunia menjadi gelap pada tahun depan. 

Bagi kalian terutama yang tidak mau terkena dampak global ini, tidak salahnya untuk mulai menabung dan menahan keinginan kalian untuk membeli sesuatu agar lebih berguna di masa mendatang. Bak kata pepatah "rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya."

Simak tips keuangan untuk menghemat uang agar kalian siap menghadapi ekonomi sulit di masa mendatang, dikutip dari Legal Zoom, n26 dan Regions, Jumat (21/10/2022). 

 

 

 


1. Menjauhi Utang dan Mulai Menabung Dana Darurat

ilustrasi menabung (sumber: freepik)

1. Menjauhi Utang

Menurut Leah Ingram, seorang ahli keuangan yang membantu konsumen menghemat uang, meneliti kartu kredit, membayar semua tagihan utang, dan menjauhi utang membuat kamu menghemat uang. 

Berutang di masa resesi sama sepertinya menambah beban di kepala kalian, padahal beban ini harus kamu hilangkan jauh-jauh. Selama resesi, mungkin sulit untuk menutupi pengeluaran sehari-hari.

Oleh karena itu, mulai sekarang melunasi utang salah satu jalan untuk selamat dari resesi. Langkah pertama dalam melunasi utang adalah menetapkan anggaran secara akurat dan menyusun pengeluaran sesuai kebutuhan.

2. Menyimpan Dana Darurat

Datangnya resesi keuangan dibuktikan dengan ekonomi mulai lemah, pekerjaan, dan pendapatan kita sudah tidak stabil. Karena alasan inilah kamu harus menyimpan dana darurat ketika berhadapan resesi.

Singkatnya, dana darurat adalah uang yang kamu simpan dengan tujuan untuk membantu kamu menjalani kehidupan sehari-hari selama kesulitan keuangan. Mulai sekarang, hematlah gaji sampai akhir tahun dan menabung untuk dana darurat. 


3. Mengubah Gaya Hidup yang Lebih Hemat

berikut tips yang bisa digunakan orangtua untuk mengajarkan anak mulai menabung. Credits: unsplash.com by Annie Spratt

Kamu dapat mengencangkan ikat pinggang saat ini, dengan belajar bagaimana hidup hemat. Hal ini menjadikan kamu sebagai seseorang yang memiliki strategi dalam perencanaan keuangan.

Belajar menahan sedikit keinginanmu, serta beradaptasi dengan gaya hidup baru ketika resesi mulai menjalar di dunia. 

Hidup hemat tidak sesulit kedengarannya, dan bertentangan dengan pendapat umum, gaya hidup hemat bukanlah tentang merampas hal-hal yang membuat kamu senang.

Sebaliknya, hidup hemat berarti membuat pilihan pengeluaran, lebih sadar dalam mengeluarkan uang, dengan dampak minimal pada gaya hidup kamu. 

Ada banyak cara untuk memulai hidup hemat. Apabila memakai mobil ataupun motor, gunakanlah transportasi umum, selain lebih hemat, transportasi umum juga membantu menghilangkan kemacetan dan polusi udara.

Kamu juga dapat melihat meminimalisir belanja rumah atau apartemen, mengurangi pengeluaran untuk belanja bulanan, dan mengurangi paket internet, serta hemat dalam menggunakan air. 

Hidup hemat kuncinya adalah memastikan pemotongan biaya yang dilakukan tidak terlalu ekstrem dan bisa meminimalisir keuanganmu.


4. Melihat Peluang Pemasukan dan Berasuransi

Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

4. Diversifikasi Pemasukan Keuangan atau Berinvestasi.

Jangan mengandalkan pemasukan hanya pada pekerjaan satu saja. Apabila hanya mengandalkan satu income, peluang kehilangan pekerjaan ketika resesi cukup dekat. Oleh karena itu, kita harus memiliki aliran pendapatan tambahan, seperti membuka bisnis ataupun berinvestasi ke platform yang terpercaya.

Ketika kamu memiliki usaha ataupun investasi, hal ini akan membantu ketiika satu sumber pendapatan mulai berkurang atau tidak ada. Diversifikasi keuangan tidak selalu tentang mencari pekerjaan baru, bisa memulai dari hal yang terdekat. 

Apabila kamu mempunyai parkiran luas dan cocok untuk dijadikan lahan parkir, rumah seperti itu merupakan salah satu sumber penghasilan yang lain. Atau jika memiliki kamar yang banyak dapat dijadikan tempat kost. 

Tarik kesimpulan bahwa diversifikasi keuangan ini berarti melihat dan membuka peluang baru agar penghasilan kamu bertambah.

5. Menggunakan Asuransi

Ketika pandemi Covid-19, kita melihat betapa pentingnya kesehatan yang perlu dibayar mahal. Agar kamu tidak khawatir ketika masa resesi datang tentang kesehatan, mulai sekarang bisa menggunakan asuransi. Dengan begitu, tidak ada pengeluaran yang membengkak di aspek kesehatan terutama ketika berobat di rumah sakit.

 

Peringkat Investasi Indonesia Naik (Liputan6.com/Triyas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya