Pendapatan Moncer, Autopedia Sukses Lestari Malah Rugi Rp 7,27 Miliar

PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) membukukan lonjakan pendapatan, tetapi masih rugi hingga kuartal III 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Okt 2022, 14:45 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) mengumumkan kinerja untuk periode yang berakhir pada 30 September 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil mengantongi pendapatan Rp 308,21 miliar. Raihan itu naik 127,83 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 135,28 miliar.

Sayangnya, beban pokok perseroan ikut membengkak signifikan menjadi Rp 211,62 miliar pada September 2022 dari Rp 21,09 miliar pada September 2021. Alhasil, laba kotor perusahaan susut 99,49 persen menjadi Rp 96,58 miliar dari Rp 114,19 miliar.

Pada periode yang sama, perseroan menciptakan beban penjualan sebesar Rp 3,96 miliar, beban umum dan administrasi Rp 105.24 miliar, dan pendapatan operasi lainnya Rp 6,28 miliar. Dari rincian itu, perseroan mencatatkan rugi operasi senilai Rp 6,34 miliar.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa efek Indonesia (BEI), Jumat (21/10/2022), perseroan juga mencatatkan pendapatan keuangan sebesar Rp 8,5 miliar, pajak final Rp 1,7 miliar, dan beban keuangan Rp 2,47 miliar per September 2022.

Dari rincian tersebut, setelh diurangi pajak, perseroan mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp 5,59 miliar, berbanding terbalik dari posisi September 2022 di mana perseroan masih mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 23,07 miliar.

Sementara rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 7,27 miliar, yang juga berbalik dibandingkan posisi September 2021. Perseroan mencatatkan laba Rp 11,35 miliar.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 811,91 miliar, naik signifikan dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 388,68 miliar. Terdiri dari aset lancar Rp 519,91 miliar dan aset tidak lancar senilai Rp 291,99 miliar.

Liabilitas Autopedia Sukses Lestari hingga September 2022 tercatat sebesar Rp 118,3 miliar, turun dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 327,08 miliar. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 99,79 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp 18,51 miliar. Ekuitas hingga September 2022 juga melonjak menjadi Rp 693,61 miliar dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 61,6 miliar.


Autopedia Sukses Lestari Bidik Pertumbuhan 180 Persen pada 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Sebelumnya,  Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) berencana menambah 8 cabang showroom Caroline di tahun 2022. Rencana itu sebagai bagian dari penyedia solusi jual beli mobil bekas yang terintegrasi dan berbasis digital.

Selain itu, Autopedia Sukses Lestari juga menargetkan pada 2021 kinerja dapat bertumbuh sekitar 180 persen. Perseroan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif. Mulai dari lelang mobil dan motor, jual beli mobil online, dan penyedia data harga mobil dan motor.

Melihat peluang dan potensi pasar mobil bekas yang besar dan masih terfragmentasi, perseroan berupaya untuk menghadirkan solusi aman dan mudah melalui Caroline.id. Yakni kanal omni-channel automotive marketplace untuk mobil bekas di Indonesia.

"Di tahun ini kami menargetkan dapat menambah sebanyak 8 titik cabang Caroline, di mana saat ini sudah ada 5 cabang yang beroperasi. Ke depan, kami akan terus menambah titik dan jaringan mengingat saat ini bisnis mobil bekas masih didominasi oleh brick and mortar business," ujar Presiden Direktur ASLC, Jany Candra, Jumat (25/2/2022).

Dengan ekosistem yang sudah dibangun Autopedia Sukses Lestari melalui JBA dan Caroline, perseroan optimis pada 2022 dapat mencatatkan kinerja lebih baik dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 180 persen atau mencapai sekitar Rp 500 miliar.

Jany menuturkan, keyakinan itu sejalan dengan posisi JBA sebagai balai lelang nomor satu dan memegang sekitar 40 persen pangsa pasar mobil bekas di Indonesia. Setiap  tahun JBA berhasil menjual lebih dari 100.000 unit kendaraan roda dua dan roda empat melalui lelang.

 

 


Pengembangan Caroline

Ilustrasi laporan keuangan. (Photo by Serpstat from Pexels)

Disamping itu, perseroan juga akan terus mengembangkan Caroline sebagai leading omni-channel automotive marketplace. Caroline.id memiliki bisnis model O2O (online-to-offline), serta dua jenis sistem bisnis yaitu Caroline Selection dan Caroline Purchase.

Caroline menawarkan kepastian kepada setiap pembeli mobil yang ditawarkan sudah lulus dalam tahapan pengecekan mesin, serta setiap mobil juga sudah ada grading. Sehingga pelanggan tidak perlu takut maupun bingung dalam membeli maupun menjual mobil bekas.

Hal ini sesuai dengan visi ASLC yaitu memberikan seamless and exceptional experience untuk used-car buyer and seller.

"Diharapkan dengan upaya pengembangan yang telah dan tengah kami lakukan, Caroline dapat semakin dikenal dan memberikan kontribusi yang positif terhadap kinerja ASLC ke depan. Di mana untuk tahun 2022, kami menargetkan dapat menjual sekitar 2.000 unit mobil dari Caroline," ujar Jany.


Autopedia Bakal Serap Dana IPO hingga Rp 150 Miliar, Buat Apa?

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)

Sebelumnya, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) akan menyerap dana dari initial public offering (IPO) untuk modal kerja Rp 100miliar-Rp 150 miliar pada 2022. Anggaran tersebut untuk ekspansi perseroan.

PT Autopedia Sukses Lestari Tbk membangun flagship store di Gading Serpong yang ditargetkan selesai paling lambat kuartal I 2023.

Selain itu, perseroan juga ekspansi dengan menambah jaringan khususnya untuk O2O used car dealer Caroline. Pada 2022, perseroan menargetkan dapat membuka hingga 20 customer touch point untuk Caroline. Hingga kuartal I 2022 sudah dibangun sebanyak delapan titik di beberapa wilayah di Indonesia.

Presiden Direktur Autopedia Sukses Jany Candra optimistis kinerja Autopedia dapat lebih baik pada 2022. Hal ini melihat potensi pasar mobil bekas yang masih besar dan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional lebih baik. Perseroan menargetkan pertumbuhan kinerja hingga dua kali lipat mencapai 182 persen atau Rp 500 miliar pada 2022.

“Untuk dapat merealisasi target tersebut, kami akan menambah cabang Caroline, meningkatkan penjualan lewat berbagai channel digital dan menaikkan partisipan-partisipan lelang terutama dari para diler mobil bekas,” ujar dia dikutip dari keterangan tertulis, ditulis Sabtu, 25 Juni 2022.

Ia menambahkan, pada 2022, perseroan akan fokus dalam mengembangkan ekspansi berbasis light asset strategy. Perseroan akan fokus menambah cabang di beberapa kota besar di Indonesia, terutama yang dapat bersinergi dengan titik lokasi di grup ASSA.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya