Liputan6.com, Jakarta - Danone-AQUA menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam mendukung program Gerakan Sedekah dan Kolekte Sampah Indonesia (GRADASI) yang bertepatan dengan peluncuran program tersebut di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Penandatanganan nota kesepahaman ini juga disaksikan perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat. Ini bagian dari upaya untuk terus memperkuat komitmen dalam pengurangan dan pengelolaan sampah plastik.
Dalam program ini Danone Aqua bekerjasama dengan United Nations Development Programme (UNDP) dan Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL).
Baca Juga
Advertisement
Terdapat kesamaan visi dan misi GRADASI dengan komitmen #BijakBerplastik yang diluncurkan Danone-AQUA sejak 2018 untuk menanggulangi permasalahan sampah plastik di Indonesia.
Terkait hal ini, Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia, mengatakan tujuan kolaborasi lintas sektor ini untuk mengubah perilaku masyarakat dalam mengurangi, mengelola, dan memilah sampah melalui penerapan pendekatan keagamaan sebagai penggerak ekonomi sirkular.
Keterlibatan Danone-AQUA dalam pelaksanaan GRADASI merupakan bentuk konkret komitmen perusahaan mendukung inisiatif pemerintah dalam mengubah kesadaran dan perilaku penanganan sampah plastik. Selain itu mendekatkan pengelolaan sampah plastik dalam keseharian masyarakat, sekaligus meningkatkan persentase pengumpulan sampah di Indonesia.
“Ini sejalan dengan misi serupa yang dilakukan perusahaan dalam kampanye #BijakBerplastik,” ujar Karyanto.
Bijak Berplastik
Komitmen #BijakBerplastik memiliki tiga fokus utama yaitu pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi kepada konsumen dan masyarakat serta inovasi kemasan produk.
Melalui berbagai inisiatif, berdasarkan kajian LPEM UI #Bijakberplastik sendiri telah berhasil meningkatkan 17 persen sampah plastik yang didaur ulang dan mengurangi hingga 14 persen sampah plastik di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), serta menurunkan kebocoran PET bekas ke lingkungan dari 3,1 persen ke 2,5 persen.
GRADASI merupakan upaya edukasi kepada rumah ibadah dalam mengelola sampah. Program ini membantu para pengurus rumah ibadah mengumpulkan sampah plastik masyarakat serta memudahkan akses ke bank sampah yang dekat dengan rumah ibadah tersebut.
Semua sampah yang berhasil dikumpulkan, diambil dan dikelola oleh mitra-mitra Danone-AQUA yang ada di berbagai daerah, termasuk Labuan Bajo, untuk kemudian di daur ulang kembali menjadi bahan baku kemasan botol baru ataupun barang lain yang bernilai guna.
Untuk Labuan Bajo, sampah yang terkumpul melalui program GRADASI akan dikelola oleh Kole Project yang merupakan mitra lokal Danone-AQUA. Selain itu, Danone-AQUA juga menfasilitiasi pengadaan kotak sedekah sampah (dropbox) dan juga pendampingan edukasi pada rumah ibadah yang dilakukan melalui modul edukasi Sampahku Tanggung Jawabku (SAMTAKU).
Harapannya, keterlibatan pemuka agama, tokoh masyarakat, siswa/i sekolah dasar, mahasiswa, dan juga komunitas lokal pada program ini dapat menjadi nilai tambah dalam usaha Danone-AQUA untuk mengedukasi masyarakat dan konsumen yang lebih luas lagi.
Diluncurkan sejak April 2021, GRADASI telah berhasil mengumpulkan sekitar 90 ton sampah dengan melibatkan 100 masjid, 35 gereja, 92 sekolah dan 98 pesantren di wilayah Jawa, Gorontalo, Tapanuli, Lombok, dan Labuan Bajo. Ke depannya, GRADASI diharapkan dapat turut melibatkan rumah ibadah lain seperti Pura, Klenteng dan Vihara di Indonesia.
Advertisement
Kolaborasi
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati pada kesempatan tersebut menyambut hangat peran serta industri seperti Danone-AQUA dalam mendukung berbagai upaya pemerintah mengubah paradigma masyarakat dalam mengelola sampah.
“Oleh karenanya, kami mengajak semua pihak, swasta serta pemuka agama untuk mengambil bagian dalam proses edukasi pengelolaan sampah di tengah masyarakat. Mengingat masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang religius, bergabungnya masjid dan gereja dalam GRADASI dapat membangun kesadaran lebih bagi masyarakat,” tegas Vivien.
Kanni Wignaraja, Assistant Secretary-General, Assistant Administrator and Director of the Regional Bureau for Asia and the Pacific UNDP, mengatakan bahwa UNDP juga akan terus mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk mewujudkan komitmennya dalam mengurangi sampah di laut hingga 70 persen pada 2025.
“Kami melihat GRADASI sebagai upaya kolaborasi yang efektif karena melibatkan banyak pihak, mulai dari pemerintah, pemuka agama, komunitas dan juga swasta, dalam hal ini Danone-AQUA. Kami percaya melalui kolaborasi lintas sektor yang dibangun melalui GRADASI dapat mendukung terciptanya ekosistem pengelolaan sampah yang terintegrasi sehingga mampu mengurangi sampah plastik di laut.”
Selain itu dalam kesempatan yang sama, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, juga mengapresiasi peluncuran GRADASI di Labuan Bajo.
Saat ini, terjadi tren peningkatan volume sampah di Labuan Bajo. Tercatat lebih dari 16 ton volume sampah per hari.
“Dengan menjadikan Labuan Bajo sebagai bagian dari program GRADASI yang telah terbukti berhasil mengurangi sampah plastik di beberapa wilayah di Indonesia, kami berharap dapat mengubah mindset masyarakat dan juga wisatawan yang datang ke Labuan Bajo untuk turut menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah secara sembarangan,” kata bupati.