Koleksi Busana Terinspirasi Warisan Toraja di Kampanye Unity in Diversity

The Apurva Kempinski Bali menggandeng desainer Dwi Iskandar dalam kolaborasi koleksi "Exotic Toraja".

oleh Putu Elmira diperbarui 23 Okt 2022, 17:32 WIB
The Apurva Kempinski Bali menggandeng desainer Dwi Iskandar dalam koleksi kolaborasi "Exotic Toraja". (dok. The Apurva Kempinski Bali)

Liputan6.com, Jakarta - The Apurva Kempinski Bali menggandeng desainer Dwi Iskandar dalam koleksi kolaborasi "Exotic Toraja". Adapun koleksi yang ditampilkan dalam peragaan busana di Pendopo Lobby, The Apurva Kempinski Bali, Jumat, 21 Oktober 2022 tersebut terinspirasi dari warisan Toraja.

Gelaran ini tak lain adalah bagian dari kampanye "Unity in Diversity" yang diusung oleh hotel bintang lima tersebut. Terkait memperkaya makna dari koleksinya, sang desainer sampai bertolak ke Toraja dan menggali lebih banyak cerita di sana.

"Saya keliling ke beberapa perajin, penenun, dan daerah wisata yang harus dikunjungi. Saya dapat inspirasi pas ada upacara kematian Rambu Solo," kata Dwi saat konferensi pers secara daring "Tribes and Cultures: The Apurva Kempinski Bali Shine the Spotlight on Sulawesi Island" pada Jumat, 21 Oktober 2022.

Dwi melanjutkan ia juga terinspirasi dari aktivitas dan upacara adat yang menjadi bagian dari masyarakat Toraja. Ia juga mengunjungi penenun yang masih banyak berkegiatan menenun sebagai aktivitas tambahan.

"Ada alat tenun di sebelah dapur, masak sambil nenun. Saya tanya berapa lama proses membuatnya sampai karakter tenun Toraja yang cukup tebal," tambahnya.

Sang desainer menambahkan koleksi kolaborasi ini secara busana bukanlah busana komplet yang memakai tenun karena membeli bahan mahal harganya. "Kalau diolah lagi menjadi satu piece akan lebih mahal, secara daya beli akan semakin tinggi. Bahan saya beli bahan kombinasi untuk membuat karya yang bisa di mix and match dan terkesan ringan," tambahnya.


35 Look

The Apurva Kempinski Bali menggandeng desainer Dwi Iskandar dalam koleksi kolaborasi "Exotic Toraja". (dok. The Apurva Kempinski Bali)

Koleksi ini menghadirkan total 35 look dengan sentuhan draping dan loose cutting. "Kalau bicara sustainabilty juga bahwa orang sekali beli bajunya bisa dipakai beberapa kali style, itu elemen penting dalam sustainable juga," terangnya.

Koleksi ini menggunakan beberapa motif tenun Toraja, seperti pabintik hingga garis-garis. "Karena yang saya cari adalah motif yang sebetulnya kalau dibawa ke style modern itu bisa," jelasnya Dwi.

Ia mengatakan, "Karena yang saya harapkan memperkenalkan motif Toraja ke generasi muda juga dengan gaya-gaya yang modern."

Dalam proses penggarapan koleksi yang dilakukan selama dua bulan ini, Dwi turut menggandeng para mahasiswa dari Institut Desain dan Bisnis Bali. Hal ini dilakukan untuk memberi mereka kesempatan untuk belajar lebih dalam.

"Ketika ditawarkan respons bagus, saya libatkan mereka dalam penggodokan desain dan pembuatan. Mereka akan memiliki pengalaman luar biasa dengan melihat fashion show dari karya mereka menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi mereka," lanjutnya.

Dalam peragaan busana, Dwi juga melibatkan para penyandang disabilitas sebagai model. "Melibatkan adik-adik dari SLB yang Tunarungu karena fesyen is for everyone," lanjutnya.


Kekayaan Indonesia

The Apurva Kempinski Bali menggandeng desainer Dwi Iskandar dalam koleksi kolaborasi "Exotic Toraja". (dok. The Apurva Kempinski Bali)

Director Marketing Communications The Apurva Kempinski Bali Danti Yuliandari menyampaikan inspirasi di balik kampanye "Unity in Diversity" adalah visi pihaknya untuk membawa budaya ke ranah terdepan. Hal ini telah ditetapkan hotel tersebut sejak awal buka pada 2019.

"Setiap tahun kampanye berbeda-beda, tapi tetap tentang kekayaan Indonesia. Tahun ini agak berbeda karena menyentuh lebih dalam dan riset tentang bagaimana Indonesia dan kerajaan terbentuk di masing-masing wilayah," kata Danti.

Ia menjelaskan bahwa Indonesia sangat kaya dan banyak kekayaan cerita yang belum menyentuh lebih dalam. Kampanye ini sendiri sudah berjalan dari awal 2022 dengan mengangkat fokus spesifikasi di tujuh main region di Indonesia dengan selebrasi setiap dua bulan sekali.

"Februari dari segala sisi untuk Sumatera, selanjutnya merayakan Nusa Tenggara, Jawa, Bali. Bulan ini sampai November khusus untuk Sulawesi dan Desember merayakan Maluku dan Papua," terangnya.

Hal spesial lain yang dihadirkan adalah dari sisi transformasi guest experience. Pihaknya meletakkan pengenalan baju adat hingga dining venues merayakan yang sama dengan menu spesial khas Sulawesi.


Ragam Sentuhan Nusantara

The Apurva Kempinski Bali menggandeng desainer Dwi Iskandar dalam koleksi kolaborasi "Exotic Toraja". (dok. The Apurva Kempinski Bali)

The Apurva Kempinski Bali juga memasukkan unsur spesifikasi fragrance yang disesuaikan dari daerah masing-masing. "Di sini kami inkorporasi dengan meditasi dan herbs tradisional," kata Danti.

Selain itu, sentuhan keberagaman juga dihadirkan dengan aktivitas keluarga dan anak-anak di hotel tersebut. "Bukan hanya membawa cerita tradisional, tetapi juga permainan tradisional," lanjutnya.

Salah satu yang bermakna lainnya adalah kolaborasi dengan desainer fesyen Indonesia. Beberapa di antaranya adalah dengan Asha Smara Darra saat merayakan Nusa Tenggara, Torang Sitorus saat merayakan Sumatera, Era Soekamto saat merayakan Jawa, Franklin Firdaus saat merayakan Borneo, dan Dwi Iskandar saat merayakan Sulawesi.

"Hint dari program kami di 2023 ingin menyentuh bersama penyandang disabilitas dan berdasarkan diversity Indonesia dan ada connection semua masyarakat. Di The Apurva Kempinski Bali semua tentang berkoneksi dengan berbagai kalangan masyarakat di Indonesia dan internasional, berkoneksi dengan lingkungan budaya dan yang terkandung di dalamnya," terang Danti.

Infografis The Big 4, Pekan Mode Bergengsi Dunia. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya