Liputan6.com, Bandung Penyelenggaraan MA Goes To Campus 2022 di Kota Bandung pada Selasa (18/10) berlangsung dengan lancar dan sukses. Ratusan mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum dari Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati Bandung mengikuti acara dengan penuh antusias.
Mengusung tema "Hukum dan Etika Public Speaking", MA Goes To Campus 2022 telah memberikan banyak pelajaran dan motivasi diri bagi mahasiswa Fakultas Hukum untuk bisa menjadi lulusan yang bermanfaat serta berkarir di dunia hukum atau peradilan.
Advertisement
Sebagai speaker, Hakim Yustisial Biro Hukum dan Humas MA, Dr. Riki Perdana R, Waruwu, S.H, M.H., mengawali paparannya dengan pembahasan tentang mahasiswa dan masa depan.
"Masa Depan Seseorang ditentukan dari bagaimana ia mempersiapkan diri menghadapi tantangan dan kebutuhan zaman, bukan sekadar lulus dan puas dengan nilai-nilai," kata Riki Perdana.
Untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia praktik peradilan atau proses penegakan hukum, Riki mengungkapkan minimal ada tiga persiapan yang mahasiswa fakultas hukum perlu ketahui.
1. Kemampuan mengkomunikasikan pendapat dan argumentasi
"Banyak sekali mahasiswa yang malu-malu, yang ragu-ragu ketika ditanyakan soal pendapatnya. Maka sebagai sarjana hukum, baik nanti jadi hakim, jaksa atau advokat, maka teman-teman adalah orang-orang yang semestinya mampu menyampaikan pendapat atau argumentasi hukum," jelas Riki.
Persiapan Mahasiswa
2. Kemampuan memahami perkembangan teknologi informasi dalam hal pelaksanaan hukum acara
"Teman-Teman harus mampu menyiapkan diri menyesuaikan pada era teknologi yang berlaku saat ini. Banyak materi muatan soal hukum acara yang berkaitan dengan teknologi informasi," kata Riki.
Ia mencontohkan Mahkamah Agung memiliki Perma 1 Tahun 2019 Tentang Persidangan Perdata secara e-Court. Perma 4 Tahun 2020 Tentang Persidangan Pidana secara Virtual. Kemudian, Perma 3 2022 Tentang Mediasi Secara elektronik dan lainnya.
3. Update perkembangan dari sisi aturan atau regulasi yang dibuat oleh Mahkamah Agung
"Mesti banyak mengupdate pembaruan kebijakan yang ada di Mahkamah Agung. Bukan soal Perma saja tapi MA setiap tahunnya mengeluarkan surat edaran tentang pemberlakuan rumusan kamar pada masing-masing bidang tertentu. Rumusan kamar perdata, pidana ini banyak sekali pembaruannya. Bahkan advokat sendiri kadang-kadang lalai dengan banyaknya rumusan kamar yang dibuat MA setiap tahunnya," tuturnya.
Itu baru satu topik yang disampaikan oleh Riki Perdana. Selain itu, ia juga menyampaikan materi tentang tugas dan fungsi Mahkamah Agung serta bagaimana cara menjadi aparatur peradilan.
Selain materi tentang hukum, Communication Coach and TV Host, Hilbram Dunar juga menyampaikan materi tentang pentingnya komunikasi. Ia menekankan pentingnya memiliki kemampuan komunikasi adalah sebesar keinginan seseorang untuk sukses, karena menjadi profesi apapun jika ditambah dengan kemampuan komunikasi yang baik, hal itu akan memudahkan jalan kesuksesan yang ingin diraih.
Finalis Duta Peradilan 2022 asal Bandung, Deden Rafi Syafiq Rabbani, dan Finalis Duta Peradilan 2022 asal Aceh, Ridea Oktavia yang hadir sebagai nara sumber juga berbagi cerita dan pengalaman selama ajang pemilihan Duta Peradilan Indonesia 2022.
Rektor UIN Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si. yang juga hadir dalam acara itu mengapresiasi kegiatan MA Goes To Campus dan berharap para mahasiswa bisa mendapatkan ilmu dan pengetahuan serta termotivasi untuk menjadi hakim yang notabene sebuah profesi mulia.
Selanjutnya, MA Goes To Campus 2022 di Kota Bandung ditutup dengan menyaksikan bersama film Pesan Bermakna. Film tersebut merupakan sebuah karya dalam merayakan hari jadi Mahkamah Agung ke-76. Film yang menceritakan suka duka ketika seseorang menjadi hakim ini diikuti secara antusias oleh seluruh mahasiswa dan mahasiswi yang hadir secara langsung.
Ingin tahu keseluruhan acara MA Goes To Campus di Kota Bandung? Saksikan secara streaming di Vidio.com mulai 21 Oktober 2022.
(*)
Advertisement