Liputan6.com, Jakarta - Tidak berlebihan jika legenda Arsenal Martin Keown menyebut Bukayo Saka sebagai senjata utama bagi Inggris di Piala Dunia 2022. Saka bisa menjadi pemain yang dibutuhkan untuk memecah kebuntuan lini depan Inggris.
Kini, menyongsong Piala Dunia 2022 yang tinggal sebulan bakal digelar, Gareth Southgate selaku pelatih Timnas Inggris sedang bergerilya.
Advertisement
Sang nakhoda akan menyeleksi siapa saja 26 pemain yang akan dibawanya ke Qatar untuk turnamen yang berlangsung pada 20 November hingga 18 Desember mendatang.
Penampilan Saka bersama Arsenal terus meningkat setelah dilatih oleh Mikel Arteta. Sejak promosi dari tim akademi pada 2019, Bukayo Saka sudah membuat 28 gol dan 33 assist dari 145 penampilan di semua ajang.
Pemain berusia 21 tahun ini menjadi salah satu andalan di balik keberhasilan Arsenal menguasai Liga Inggris 2022/2023. Arsenal saat ini memimpin tabel klasemen dengan mengumpulkan 28 poin dari hasil sembilan kemenangan dalam 11 laga.
Tim Meriam London hanya mengalami kekalahan sekali dan catatan tersebut adalah pencapaian terbaik mereka di awal musim sejak klub berdiri 136 tahun lalu. Performa konsisten yang ditunjukkan Saka membuat dirinya dipanggil memperkuat timnas Inggris pada 2020.
Sebelumnya Saka sudah menjadi skuad timnas Inggris U-16 (2016-2017) hingga U-21 (2020-2021). Piala Eropa 2020 menjadi debut internasiolnya bersama timnas inggris saat usianya masih 20 tahun. Ia mengantarkan The Three Lions ke partai final meski akhirnya harus kalah dari Italia.
Menurut Martin Keown, seperti dilansir dari Daily Mail, kemampuan dan kualitas yang dimiliki oleh Saka bisa menjadi pembeda sekaligus senjata utama Inggris di Piala Dunia Qatar.
Sangat Penting
Komentar ini disampaikan oleh Keown saat Arsenal berhasil memenangkan partai melawan PSV Eindhoven di Liga Europa, Jumat (21/10/2022) dini hari WIB. Dalam laga ini, Saka tampil memukau dengan mampu mengontrol permainan di lini tengah Arsenal.
"Saya tidak peduli siapa itu. Mereka tidak bermain lebih baik dari dia. Dia sangat penting sekarang," kata Keown.
Saka, yang lahir di London pada 5 September 2001, memiliki darah Nigeria dari kedua orang tuanya. Namun, alih-alih membela negara leluhurnya, Saka lebih memilih Inggris tempat kelahirannya.
Menurutnya, Timnas Inggris memiliki masa depan yang lebih cerah meski ia tidak menihilkan darah Nigeria yang mengalir di tubuhnya.
“Saya merasa sangat bangga dengan warisan Nigeria yang ada pada diri saya. Saya selalu menonton laga Nigeria di mana pun selama saya bisa. Saya berharap yang terbaik untuk mereka dan mendukung mereka sepenuhnya,” ucap Saka kepada Sky Sports.
Advertisement
Sosok
Saka memulai kariernya dengan bergabung dengan akademi Hale End Academy milik Arsenal pada 2008. 11 tahun menimba ilmu di akademi The Gunners, Saka mencatat debutnya bersama tim senior pada 29 November 2018, saat Arsenal menghadapi Vorskla Poltava di Liga Europa. Berselang setahun kemudian Saka naik kelas ke tim utama pada kompetisi 2019/2020.
Pada musim itu, penampilan Saka sungguh luar biasa. Tercatat Saka tampil dalam 39 pertandingan bersama Arsenal di semua kompetisi. Dari 39 penampilan itu, Saka mencetak empat gol dan menyumbangkan 11 assist.
Selain faktor keluarga yang terus mendukung untuk memperbaiki kehidupan lewat sepakbola, pelatih muda di Akademi Hale End, Freddie Ljungberg, menjadi salah satu sosok yang membuat Saka berkembang.
Momen
Pria asal Swedia tersebut memberi Saka pesan yang sangat diingatnya hingga kini. Selain dari sisi teknis, Ljungberg kerap menekankan para pemain muda, termasuk Saka, untuk terus bekerja keras dan rendah hati agar dapat mencapai level terbaik.
Pernyataan Ljungberg senada dengan pelatih Arsenal saat ini, Mikel Arteta. Eks asisten Pep Guardiola ketika di Man City itu menegaskan banyak faktor yang bisa memengaruhi pencapaian seorang pemain. Dan Saka, katanya, sudah selayaknya menikmati momentum indah, meski bisa jadi belum yang terbaik.
“Pertama-tama, nikmati momennya. Sepakbola memiliki beberapa momen yang sangat bagus dan beberapa momen sulit. Anda [Saka] melakukannya dengan sangat baik, maka nikmatilah. Akan tetapi, kemudian pahami perubahan ini dalam 24 atau 48 jam. Anda hidup pada kaki Anda sepanjang waktu, bersiaplah untuk bereaksi dan bertindak,” katanya.
Advertisement
Pemain Terbaik Inggris
Saka sudah sepatutnya mendapatkan jatah satu tempat secara pasti mengingat performanya bersama Arsenal. Pada musim ini, ia adalah satu di antara alasan Arsenal berada di puncak klasemen.
Performa tersebut sudah dimulai pada musim lalu. Saka menorehkan 12 gol dan tujuh assist bersama The Gunners.
Atas penampilannya itu, Saka terpilih sebagai pemain terbaik Inggris pada musim 2021/2022. Penghargaan tersebut didapatkan setelah Saka menempati posisi tertinggi hasil perolehan suara dari suporter. Sementara itu, Declan Rice dan Harry Kane secara berurutan menempati peringkat kedua dan ketiga.
Pada adegan video yang tersebar di sosial media, Saka mendapatkan penghargaan itu di St George's Park menjelang pertandingan UEFA Nations League melawan Italia. Saka terlihat tidak percaya bisa menjadi yang terbaik.