Liputan6.com, Jakarta PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) kantongi penjualan Rp 308,21 miliar hingga September 2022. Raihan itu naik 128 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Khusus pada kuartal III saja, ASLC membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 65 persen secara kuartalan (quarter to quarter/qoq) menjadi Rp 148,70 miliar.
Advertisement
Dengan ekspansi agresif yang dilakukan perseroan, volume unit penjualan dealer mobil bekas juga meningkat secara signifikan sebesar 122,7 persen qoq, dari 353 unit pada kuartal II 2022 menjadi 786 unit pada kuartal III 2022. Dengan demikian, total volume penjualan mobil bekas menjadi 1.356 unit pada Januari-September 2022.
“Peningkatan pesat pendapatan Perseroan dari hasil penjualan mobil bekas tersebut, memperlihatkan bahwa kami sudah melaksanakan rencana bisnis dengan benar dan terukur. Ekspansi yang dilakukan ASLC telah membuahkan hasil, sehingga kami optimis, untuk selanjutnya kinerja Perseroan terus tumbuh semakin baik,” kata Presiden Direktur Autopedia Sukses Lestari, Jany Candra dalam keterangan resmi, Jumat (21/10/2022).
Pada kuartal III 2022, Caroline berhasil menjual lebih dari 200 mobil setiap bulan secara konsisten, didukung perluasan jaringan touch point.
Sejak akhir kuartal II, Perseroan telah menambah lima touch point sehingga per Agustus lalu total telah mengoperasikan 21 touch point. Kelima touch point yang baru dibuka tersebut berada di Semarang, Palembang, Makassar, Bali, dan WTC Mangga Dua Jakarta.
Sejak awal tahun ini, ASLC terus menambah touch point baru untuk layanan dealer mobil bekas O2O (online-to-offline) dengan merek Caroline. Saat ini ASLC memiliki 21 touch point Caroline, melebihi target awal perusahaan untuk mengoperasikan 20 titik layanan hingga akhir tahun ini.
Bisnis lelang juga menunjukkan daya tarik yang baik karena penjualan tumbuh sebesar 21 persen qoq, didorong oleh pertumbuhan volume yang lebih kuat sebesar 8 persen qoq untuk kendaraan roda empat dan 14 persen qoq untuk kendaraan roda dua, yang sekaligus menggarisbawahi pemulihan yang stabil.
Peluang Mobil Bekas
Peluang besar di segmen mobil bekas, ditambah dengan prospek pertumbuhan PDB jangka panjang dan pertumbuhan populasi muda merupakan faktor kunci yang akan mendorong masa depan sektor ini. Di tengah berbagai ketidakpastian ekonomi tahun depan, manajemen melihat adanya peluang bisnis mobil bekas.
“Perkiraan bahwa harga mobil baru akan lebih tinggi di tengah situasi kenaikan nilai tukar dolar, akan membuat mobil bekas menjadi pilihan konsumen karena harganya yang lebih murah,” kata Jany.
Oleh karena itu, imbuhnya, manajemen tetap optimis dengan peluang di sektor ini dan percaya bahwa fondasi yang kuat dalam hal sumber daya manusia, proses, dan teknologi akan menjadi penting untuk memastikan pertumbuhan bisnis jangka panjang dan berkelanjutan.
Advertisement