Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Imigrasi memberikan fasilitas bebas visa bagi delegasi G20 dan jurnalis asing yang meliput KTT G20 di Bali pada 15 hingga 16 November 2022. Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta menyatakan telah siap mengimplementasikan kebijakan tersebut.
"Izin masuk bebas visa kunjungan (BVK) akan diberikan langsung di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI)," ujar Kepala Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Muhammad Tito Andrianto, Sabtu (22/10/2022).
Advertisement
Pemberian bebas visa untuk delegasi dan jurnalis G20 diberikan sesuai dengan surat Direktorat Jenderal Imigrasi nomor IMI-GR.01.01-0738 tentang Dukungan Pemeriksaan Keimigrasian Terhadap Orang Asing Delegasi dan Jurnalis Asing Presidensi G20.
Dia memastikan, meskipun bebas visa pemeriksaan keimigrasian tentu tetap sesuai dengan peraturan yang berlaku, yaitu Pemermenkumham Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pemriksaan Masuk dan Keluar Wilayah Indonesia.
Sementara, Kepala Bidang Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Soekarno-Hatta Verico Sandi mengatakan, untuk mendukung kelancaran G20 Imigrasi Soekarno-Hatta sudah melakukan beberapa persiapan. Antara lain kesiapan petugas dan perangkat mobile unit Aplikasi Perlintasan Keimigrasian (APK), khusus untuk melakukan pemeriksaan keimigrasian terhadap delegasi G20 dan Jurnalis.
"Lalu, lounge VVIP yang disiapkan untuk delegasi setingkat Menteri. Ada juga Lounge khusus dengan perangkat Border Control Manajemen (BCM), yang terintegrasi dengan Bea Cukai dan KKP di Gate 1 Kedatangan Internasional, untuk delegasi di bawah Menteri," ujar Verico.
Konter Khusus G20
Fasilitas lain yang disiapkan adalah konter khusus G20 di Area Imigrasi untuk delegasi dan jurnalis. Verico menambahkan, ada beberapa syarat wajib yang harus dipenuhi oleh Jurnalis agar dapat fasilitas Bebas Visa Kunjungan.
Seperti paspor yang sah dan masih berlaku, tiket kembali atau tiket terusan untuk melanjutkan perjalanan ke negara lain, bukti pendaftaran atau invitation letter delegasi atau jurnalis asing Presidensi G20 Indonesia 2022, serta tiba di Indonesia melalui TPI Soekarno-Hatta atau TPI Ngurah Rai pada tanggal 1 sampai dengan 18 November 2022.
Advertisement
Pemerintah Siapkan Bus hingga Ojek Listrik untuk KTT G20 Bali, Gratis
Pemerintah menyiapkan kendaraan listrik, mulai dari bus hingga ojek untuk mendukung penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar di Bali pada November 2022. Total ada 30 bus listrik yang disiapkan pemerintah.
"Terkait armada untuk angkutan umum 30 unit, yang baru dateng 10. Saat ini, dalam proses untuk dateng lagi. Insyallah pada akhir Oktober ini sudah ada disini semua 30 unit," jelas Direktur Angkatan Jalan Kementerian Perhubungan Suharto dalam acara Sustainable Transportation Forum di Nusa Dua Bali, Kamis (20/10/2022).
Adapun bus besar tersebut akan ada di sekitar apron Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan dari bandara menuju Nusa Dua yang merupakan tempat digelarnya KTT G20.
Suharto menuturkan sejumlah pihak juga ikut mendukung penyediaan kendaraan listrik untuk KTT G20.
Salah satunya, Kementerian Perhubungan mendapat dukungan berupa ojek listrik dari GoTo sekitar 70 kendaraan. Nantinya, delegasi yang terburu-buru menuju lokasi KTT dapat menggunakan ojek listrik yang disediakan di lokasi-lokasi tertentu.
"Tentunya sudah kita atur terkait lokasi-lokasi yang ditempati para rider. Tentunya dengan seperti itu, kami persiapkan kepada para delegasi, seandainya nantinya dalam pelaksanaan bus nya kan 7 menit, kalau dirasa lama silahkan (naik ojek listrik)," kata dia.
"Kalau ada keperluan lain, ada roda dua yang bisa mengantarkan para delegasi, atau kepanitiaan sampai ke tempat yang dituju," sambung Suharto.
Menurut dia, angkutan umum untuk pelaksanaan KTT G20 saat ini sudah mulai di uji coba. Masyarakat diperbolehkan mencoba angkutan umum tersebut.
"Silahkan masyarakat mau makai silahkan rute-rute itu. Artinya, dari bandara sampai Nusa Dua ada beberapa rute yang sudah kita siapkan masyarakat boleh naik itu," ucapnya.
Semua Fasilitas Kendaraan Listrik Gratis
Suharto memastikan bahwa fasilitas kendaraan listrik tersebut tak dikenakan biaya alias gratis. Bahkan, Suharto menyampaikan beberapa kendaraan umum itu akan ditinggal untuk pelayanan masyarakat.
"Enggak (dikenakan biaya). Silahkan saja (naik) sekaligus ini sosialisasi bahwa sudah ada bus listrik, dan kedepannya memang ada sebagian kendaraan-kendaraan itu akan ditinggal disini untuk pelayaran kepada masyarakat," pungkas Suharto.
Advertisement