Penyebaran Hoaks COVID-19 di India Dianggap Meresahkan

Sebagian masyarakat di India terpengaruh dan percaya hoaks soal COVID-19.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 22 Okt 2022, 18:22 WIB
Ilustrasi COVID-19. Foto: (Ade Nasihudin/Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta - Founding Editor The Logical Indian, Bharat Nayak mengungkapkan, penyebaran informasi palsu atau hoaks di India cukup meresahkan, terutama saat pandemi COVID-19.

Hal ini disampaikan Bharat saat menjadi pembicara di acara Virutal Class Liputan6.com bertajuk "Kasus Ginjal Akut Misterius, Masih Terkait COVID-19" yang digelar pada Jumat, 21 Oktober 2022.

Menurut Bharat, sebagian masyarakat India terpengaruh hoaks soal COVID-19. Satu di antaranya yaitu virus COVID-19 akan mati jika terkena suhu panas.

"Jadi saat musim panas, banyak masyarakat India yang tidak melakukan social distancing dan akhirnya terinfeksi virus COVID-19," ungkap Bharat.

Yang kedua, ada politikus di India yang mengklaim dan mengajak masyarakat untuk memimun urin sapi agar terhindar dari virus corona. Bahkan, politikus tersebut sempat membuat komunitas berisi 200 lebih warga India.

"Dan ini salah satu jenis misinformasi yang sangat berbahaya yang terjadi di India," ucap Bharat.

Selain itu, ada juga hoaks yang menyebut bahwa pemerintah India sudah meluncurkan helikopter dan menyemprotkan disinfektan ke seluruh wilayah India. Sehingga, masyarakat merasa aman dan tidak peduli dengan aturan jaga jarak di India.

Namun, saat gelombang COVID-19 kedua menerjang, banyak masyarakat mulai menyadari pentingnya mencari informasi yang benar tentang COVID-19.

"Mereka banyak yang terinfeksi, di situlah masyarakat mulai menyadari bahwa semua misinformasi ini salah. Dan mereka mulai mencari informasi yang benar terkait COVID-19," tambah Bharat.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya