Liputan6.com, Jakarta Manchester United sudah menjadi pilihan buruk bagi Cristinao Ronaldo. Sejak gabung MU di musim 2021/2022, harga Ronaldo terus menukik tajam.
Man Utd jelas-jelas bukan pilihan nyang tepat buat Ronaldo. Setelah kecewa dengan Juventus, Ronaldo awalnya ingin mengulang memori manis dengan MU.
Advertisement
Namun yang didapatkannya bukan prestasi, tapi penurunan prestasi. MU dua kali mengganti pelatih sejak Ronaldo gabung dan kini dia berhadapan dengan Erik Ten Hag.
Dia bermasalah dengan Ten Hag. Jumlah golnya pun menurun tajam dan bahkan harus menunggu lama untuk mencetak gol ke-700 di kariernya.
Belakangan, Ronaldo berulah lagi. Dia meninggalkan pertandingan saat pertandingan MU melawan Tottenham Hotspur belum selesai.
"Ini sudah dua kali. Sudah saatnya dia menerima hukuman, dia tak bisa berlindung dari statusnya," kata Ten Hag.
Titik Puncak
Ronaldo mencapai puncak kariernya di 2009 saat gabung dengan Real Madrid. Dia diboyong Madrid dengan transfer 96 juta euro.
Penampilan apik dengan Madrid membuat nilai dia naik terus hingga 120 juta euro pada 2014,2015 dan 2018. Itulah mengapa Juve memboyongnya dengan transfer 112 juta euro, namun empat tahun kemudian nilainya terus merosot.
Striker 37 tahun itu jarang bermain. Dia hanya jadi starter dua kali atau total 340 menit.
Dia juga baru bisa mencetak 2 gol, satu di Liga Inggris dan Liga Europa.
Advertisement
Nilai Merosot
Menurut situs transfer, transfermarkt, nilai Ronaldo kini hanya 20 juta euro. Ini merosot 50 persen dari nilainya pada 2021 lalu.
Ronaldo kini hanya dai posisi ke-15 sebagai pemain termahal di MU. Bruno Fernandes memuncaki daftar dengan 85 juta euro.
Posisinya diikuti Jadon SAncho dan Antony dengan 75 juta euro.
Grafik Turun
Sejak 2018, nilai Ronaldo turun signifikan. Berkurang di 2019 menjadi 75 juta euro, 60 juta euro pada Agustus 2020, 45 juta euro di Juni 2021 dan 20 juta euro di September 2022.
Satu-satunya momen dimana harga Ronaldo lebih rendah terjadi di 2004. Saat itu, dia masih berusia 19 tahun dengan nilai 18 juta euro.
"Saya selalu ingin jadi contoh untuk pemain muda di semua tim yang saya bela, tapi sayangnya itu tak selalu mungkin. TErkadang panasnya pertandingan rusak penampilan," katanya.
Advertisement
