Tokoh Muda Golkar Senang Presiden Jokowi Hadir di HUT: Beri Dampak Positif

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menghadiri puncak perayaan ulang tahun Partai Golkar ke-58 di Jiexpo, Kemayoran, Jumat 21 Oktober 2022 malam.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Okt 2022, 06:28 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Memberikan Sambutan di Acara Perayaan HUT Golkar ke-58. (Dok. Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo alias Jokowi menghadiri puncak perayaan ulang tahun Partai Golkar ke-58 di Jiexpo, Kemayoran, Jumat 21 Oktober 2022 malam.

Tokoh muda partai Golkar, Riko Lodewiyk Lesiangi mengatakan, ini memberi dampak positif bagi partainya.

"Kehadiran Presiden Jokowi memberikan dampak positif di HUT ke 58 Partai Golkar. Di mana kepala negara juga memberikan perhatian yang penuh untuk Partai Golkar dan beliau mengikuti acara tersebut dari awal hingga akhir," kata Riko dalam keterangannya, Sabtu 22 Oktober 2022.

Menurut dia, tak biasa Presiden Jokowi mengikuti acara hingga usai. Bahkan, sempat menyaksikan rangkaian acara seperti helatan musik.

"Presiden yang tiba sekitar pukul 18.45 Wib baru meninggalkan lokasi sekitar pukul 22.30 WIB. Pada saat pidato, Jokowi juga mengatakan bahwa HUT ke-58 Golkar merupakan acara yang istimewa, dan menyebut Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai sosok yang istimewa," ucap Riko.

Di samping itu, Riko juga menjelaskan tentang pidato Jokowi di HUT ke-58 Golkar, =agar tak sembrono dalam mendeklarasikan capres dan cawapres di Pilpres 2024 mendatang.

"Kata Jokowi, dia berulang-ulang menyampaikan dan yakin Golkar akan dengan cermat akan dengan teliti akan dengan hati-hati tidak sembrono dalam mendeklarasikan capres dan cawapres," tutur Riko.

Dikatakan Riko, bahwa Golkar mempunyai pengalaman matang dalam kancah perpolitikan Indonesia karena telah berumur 58 tahun. Atas dasar itu, mungkin presiden yakin Golkar tak akan mengambil langkah keliru dalam memilih capres-cawapres.

"Saya pribadi sependapat dikatakan Jokowi yang dipilih oleh Partai Golkar capres maupun cawapres ini adalah tokoh-tokoh yang benar dan saya menambahkan pemimpin republik Indonesia wajib mewujudkan rakyat sejahtera adil dan makmur sesuai tercantum UUD 45," jelasnya.

 


Pesan Jokowi

Sebelumnya, Jokowi mengibaratkan pemilihan capres ibarat memilih pilot dan kopilot. Ia lantas menceritakan perumpamaan ada 2 calon pilot dari sebuah maskapai. Keduanya menyampaikan janji-janji apabila terpilih menjadi pilot.

Ada 2 calon. Calon pilot pertama ngomong agar dia bisa terpilih, saya akan patuhi hukum penerbangan internasional dan saya akan terbang di ketinggian 30 ribu kaki," ucapnya.

"Pilot kedua mengatakan semua penumpang akan saya dudukkan di kelas bisnis semuanya dan seluruh penumpang akan saya berikan diskon tiketnya. Bapak-Ibu akan tertarik pilih yang mana?" tambahnya.

 


Hati-hati

Dari dua calon pilot itu Jokowi menduga akan lebih banyak yang memilih pilot kedua. "Yang pilih 2 itu harus hati-hati karena emosional dan kurang informasi. Dan sebetulnya tawarannya kurang masuk akal. Menarik sekali tapi tidak masuk akal," kata Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi mengingatkan agar hati-hati dan tidak sembarangan pilih capres-cawapres.

"Apa yang ingin saya simpulkan dari memilih pilot ini: jangan sembarangan memilih pilot dan kopilot yang akan dipilih oleh rakyat. Juga jangan sembarangan memilih calon presiden dan wakil presiden," sambungnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya