Surya Paloh ke PKS dan Demokrat: Mau Koalisi Boleh, Tidak Juga Tak Apa

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tak ambil pusing jika partainya tidak jadi koalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk Pemilu 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Okt 2022, 07:30 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam pengumuman deklarasi Capres 2024 di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tak ambil pusing jika partainya tidak jadi koalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk Pemilu 2024.

Dia mengatakan, Partai NasDem tidak akan memaksa partai lain untuk berkoalisi.

"Kalau saya sebagai Ketum NasDem saya kasih kesempatan yang seluas-luasnya ya, sebaik-baiknya, kepada kawan-kawan baik itu Demokrat, baik PKS atau siapa saja. ya NasDem tidak mau desak-desak itu, atur saja, mau koalisi boleh. kurang, enggak koalisi juga gak apa-apa," kata Surya, kepada wartawan, di NasDen Tower, Jakarta, Sabtu 22 Oktober 2022.

Dia menyadari, meski sudah mendapuk Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden, partainya harus memenuhi syarat batas pencalonan presiden dan wakil presiden atau presidential threshold 20 persen.

"Ya apa boleh buat (jika tidak jadi berkoalisi), enggak ada masalah, kita enggak ada beban yang tinggi sekali," jelas Surya.

"Enggak ada beban sama saya. Jangan dipikir ini hidup-matinya. Tapi, hak-hak konstitusional itu jangan kita kurangi satu sama lain, kan itu yang kita mau kan," sambungnya.

 


Dia Menyayangkan

Surya menyayangkan jika hak konstitusional seseorang berkurang lantaran pertimbangam situasional.

Dia mengatakan kepentingan bangsa harus berada di atas kepentingan partai.

"Sayang kalau enggak, hak-hak konstitusional kita kurangi karena satu dan lain hal, pertimbangan pragmatis misalnya, pertimbangan situasional misalnya. Kalau masih tetap dipertahankan bagus, tapi menempatkan kepentingan bangsa ini di atas kepentingan partai, saya pikir kita mau konsisten di sana. Itu sebenarnya, itu sumbangan juga bagi perjalanan bagi kehidupan kebangsaan kita," kata Surya.

 

Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya