Liputan6.com, Kudus- Leonardus Gamma Tirta Putra Harjanto salah satu atlet yang mengikuti Audisi PB Djarum 2022 yang berlangsung di GOR Djarum Jati sejak 18 hingga 23 Oktober. Dia berhasil lolos ke babak turnamen yang menyisakan 256 peserta.
Namun langkah Leonardus Gamma harus terhenti karena kalah dari Hazel Alva Saputra, PB Panorama, dengan skor 10-21, 8-21.
Advertisement
Gamma tak bisa menyembunyikan kekecewaannya karena harus terhenti. Tapi atlet disabilitas ini cukup puas karena sudah berusaha dengan maksimal.
Ia bisa menunaikan pesan kedua orangtuanya untuk bermain bagus di lapangan.
“Sebelum main saya telepon orangtua, mereka berpesan supaya saya main bagus. (Walaupun kalah) saya tadi sudah berusaha main bagus, tapi memang belum rejeki," kata Gamma usai laganya di GOR Djarum Jati, Kudus.
Tapi terhenti di fase turnamen tak membuat atlet asal PB Purnama Solo ini ingin menyerah. Gamma justru semangat untuk mengevaluasi permainannya. Ia juga bertekad untuk latihan dengan lebih giat, agar bisa mengikuti Audisi Umum tahun berikutnya.
Mantan Sprinter
Gama memang sangat menyenangi dunia bulu tangkis. Namun siapa sangka kesenangannya ini terjadi secara tidak sengaja.
Gamma sebelumnya merupakan atlet para atletik junior. Ia sempat berjuang untuk menjadi sprinter Indonesia.
Sayang kemudian, nomor lari yang diikuti Gamma, kini tidak lagi dipertandingkan. Gamma kemudian berkenalan dengan bulutangkis. Ia memulai semuanya dari nol, sejak dua tahun yang lalu.
“Kalau latihan saya lebih suka bulutangkis. Saya bisa coba pukulan-pukulan baru. Dan di atletik latihannya. Karena saya harus lari 800 meter kali lima,” kata Gamma.
Sebelum mengikuti Audisi Umum PB Djarum 2022, Gamma sempat ikut seleksi para badminton di Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia. Sayang usianya belum cukup. Padahal secara teknik, Agus mengatakan, kualitas Gamma tak kalah.
“Kendalanya ada di usia. Gamma masih terlalu muda. Tapi secara kualitas untuk ke NPC sebenarnya sudah masuk,” kata Agus.
Advertisement
Evaluasi
Agus meyakin anak didiknya akan menjadi pebulu tangkis hebat. Dia mendasari ini karena tekad dan semangat yang dtiunjukkan Gamma.
Meski memiliki keterbatasan fisik, Gamma tak kalah dari rekan seusianya. Bahkan menurut sang pelatih, Agus Joko Suseno, Gamma merupakan atlet yang ulet dan penuh semangat. Ia tak terlihat minder sama sekali.
“Anaknya rajin dan semangat. Dia juga gerakannya cepat. (Walau dengan keterbatasan fisik) Alhamdulillah anaknya percaya diri. Latihannya nggak dibedakan dengan anak-anak lain. Bahkan semangat Gamma lebih besar. Ada bakatnya,” kata Agus Joko Suseno, pelatih PB Purnama Solo.
“Di rumah kata ayahnya dia sering latihan sendiri dengan tembok. Sering tambahan sendiri. Dan dia saat latihan juga sering coba pukulan-pukulan baru,” tambah Agus.