Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video Presiden Sebuah video Presiden Jokowi tidak membalas pelukan Ketum Partai NasDem Surya Paloh saat bertemu di Puncak HUT ke-58 Golkar viral. Dalam video yang diunggah akun @kurawa, menarasikan Jokowi menolak saat hendak dipeluk Paloh.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto turut mengomentari momen tersebut. Menurutnya, soal pelukan, Surya Paloh lebih akrab dengan Anies Baswedan.
Advertisement
NasDem diketahui telah mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden 2024.
"Ya setau saya kan yang suka peluk itu kan Pak Surya Paloh dengan Pak Anies ya, kalo dengan Pak Jokowi kan ya beliau menunjukan sikapnya seperti itu," kata Hasto di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (23/10).
Hasto meminta perihal Jokowi tidak membalas pelukan Surya Paloh tidak perlu dijadikan isu politik. Dia kembali mengatakan, bahwa Paloh akrabnya dengan Anies.
"Dan gak usah jadi isu politik lah, seperti itu, rakyat juga tau yang akrab itukan antara Pak Surya Paloh dengan Pak Anies," ujar Hasto.
Lebih lanjut, Hasto mengingatkan pesan Jokowi agar hati-hati mencari sosok pemimpin. Menurutnya, analog pilot dan co pilot seperti membawa tanggung jawab besar bagi keselamatan bangsa dan negara.
"Semua harus dilakukan dengan hati-hati, itukan dari sosok presiden. Yang bisa kita maknakan bahwa di dalam mencari sosok pemimpin, ya harus betul-betul sosok pemimpin yang memiliki rekam jejak yang baik," ungkap Hasto.
"Track record kepemimpinan yang bangun prestasi. Itu yang diharapkan oleh Pak Jokowi yang juga dikhimati PDI Perjuangan," pungkasnya.
Sebelumnya, dari video yang beredar terlihat Presiden Jokowi tidak membalas pelukan Ketum Partai NasDem Surya Paloh saat bertemu di Puncak HUT ke-58 Golkar viral. Dalam video yang diunggah akun @kurawa, menarasikan Jokowi menolak saat hendak dipeluk Paloh.
Surya Paloh angkat bicara soal video viral yang berisi Presiden Jokowi tidak membalas pelukannya. Menurut Paloh, acara yang mereka hadiri cukup ramai, sehingga sulit untuk berpelukan.
“Ya bagaimana mau membalas dalam suasana seperti ini, banyak ramai, kanan kiri semuanya. Kalau berdua kan biasa pelukan,” kata Paloh di NasDem Tower, Sabtu (22/10).
Namun, apabila di acara pertemuan hanya berdua, Paloh menyebut interaksi dirinya dengan Jokowi lebih intens dan mesra. Ia juga menegaskan hubungan dirinya dengan Presiden baik-baik saja.
“Lebih mesra, kan enggak selamanya ditunjukin kepada publik. (Hubungan) baik bagus,” pungkasnya
Jokowi sebelumnya meminta Partai Golkar agar hati-hati dan tidak sembrono mendeklarasikan calon presiden 2024. Pernyataan Jokowi itu disampaikan di acara HUT Golkar yang juga dihadiri Paloh.
Sindiran pada NasDem
Paloh menilai pernyataan Jokowi itu bukan bentuk sindiran pada NasDem yang telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres.
“Enggak (sindiran), saya pikir itu kan nasihat Pak Jokowi ya kepada Golkar, ya tergantung partai Golkar lah saya pikir itu nasihat yang baik ya,” kata Paloh.
Paloh menegaskan deklarasi Anies sebagai Capres NasDem bukan tindakan sembrono. Oleh karena itu, ia tidak merasa disindir oleh Jokowi.
“Kita enggak sembrono, bagaimana itu sindiran,” kata dia.
Paloh menyebutkan Anies juga memiliki jam kerja dan kinerja yang bagus. Hal itu disampaikan terkait saran Jokowi pilih pemimpin dengan jam terbang tinggi.
“Ya memiliki jam terbang yang tinggilah, di mata Nasdem. Kan ada subjektifitas ada objektivitas, dua perpaduan ini kan terjadi hukum relatifitas. Mungkin pikiran daripada pak Jokowi ya kan, sarannya kepada Golkar, kawan-kawan di Golkar, ya kalau memilih calon presiden ya pilihlah yang pas, tepat, untuk Golkar,” kata dia.
Advertisement