Liputan6.com, Roma - Giorgia Meloni sah menjadi perdana menteri (PM) Italia pada Jumat 21 Oktober 2022 waktu setempat.
Mengutip Xinhua, Minggu (23/10/2022), pemimpin partai sayap kanan populis Persaudaraan Italia (Brothers of Italy/FdI) itu kini menjadi PM wanita pertama Italia.
Advertisement
Pengumuman resmi terkait PM Italia itu muncul setelah dia bertemu dengan Presiden Italia Sergio Mattarella di Istana Kepresidenan Quirinale di Roma pada Jumat sore waktu setempat.
Meloni menerima mandat untuk membentuk kabinet baru kurang dari sebulan setelah kemenangannya dalam pemilihan umum yang digelar lebih awal pada 25 September lalu.
"Kabinet barunya, yang akan mencakup 22 menteri, dilantik pada Sabtu 22 Oktober," kata Ugo Zampetti, Sekretaris Jenderal Kepresidenan Republik Italia, kepada wartawan.
Pekan depan, pemerintahan baru itu akan menghadapi mosi kepercayaan di kedua majelis Parlemen.
Pemerintahan Meloni bakal memimpin mayoritas yang besar di kedua majelis Parlemen (Kamar Deputi dan Senat) negara itu.
Pemilihan lebih awal pada September lalu diadakan setelah Mario Draghi, seorang ekonom dan mantan kepala Bank Sentral Eropa (European Central Bank), mundur dari jabatannya sebagai perdana menteri Italia pada 21 Juli.
Tidak Disukai Uni Eropa?
Pemerintah Meloni berpotensi membangun pemerintahan paling sayap kanan di Italia sejak Perang Dunia II. Kondisi ini bisa membuat pusing Uni Eropa di tengah invasi Rusia.
BBC menyebut retorika Meloni mirip dengan gaya pemimpin Hungaria, Viktor Orban. Hal lain yang disorot adalah ia ingin membatasi hak LGBT dan para imigran. Pernikahan sesama jenis belum legal di Italia, pemerintah hanya menyediakan civil union bagi pasangan sesama jenis.
Meloni berusaha untuk memperbaiki citranya. Ia menegaskan dukungan pada Ukraina dan mengurangi retorika anti-Uni Eropa.
Sudah Unggul dari Exit Poll
Berdasarkan laporan BBC, Senin (26/9/2022), Giorgia Meloni unggul di pemilu Italia 2022 pada hitungan exit poll. Meloni tercatat pemimpin partai sayap kanan.
Exit poll oleh lembaga Rai memprediksi Meloni menang 22-26 persen suara, mengalahkan rivalnya Enrico Lette yang berhaluan kiri-tengah.
Perolehan suara Enrico Lette tepat berada di belakang Giorgia Meloni, yakni antara 25,5 persen hingga 29,5 persen. Selanjutnya ada Giuseppe Conte dari Gerakan Lima Bintang.
Giuseppe Conte sebetulnya juga berhaluan politik tengah-kiri seperti Enrico Lette, namun keduanya tidak setuju dalam hal kebijakan.
Angka golongan putih alias golput cukup tinggi, yakni hanya 63,82 persen warga yang ikut nyoblos. Angka itu turun 10 poin dari pemilu 2018. Level nyoblos terutama rendah di daerah selatan, seperti Sisilia.
AP News menyebut polling dari Rai memiliki margin of error 3,5 persen poin.
Meski partai Meloni menang, nantinya presiden Italia yang akan memimpin siapa yang akan menjadi perdana menteri.
Advertisement
Kedutaan Italia Gandeng Institut Seni Indonesia Gelar Pertunjukan Balet Bertema Robot
Bicara soal Italia, Astra Roma Ballet untuk pertama kalinya belum lama ini tampil di Indonesia, menampilkan kreasi terbaru mereka "BALLOON!". Sebuah pertunjukan tari balet dua bagian.
Mereka unjuk bakat di Jakarta, Yogyakarta, dan Denpasar.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Italia dan Institut Kebudayaan Italia di Jakarta, bekerja sama dengan Ciputra Artpreneur, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Institut Seni Indonesia Denpasar dan Museum Puri Lukisan Ratna Wartha.
"Pertunjukan ini pertama kalinya tampil setelah 2 tahun akibat pandemi, dan kami menampilkannya di Indonesia yaitu di Jakarta, Yogyakarta, Denpasar. Bekerjasama dengan Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan Institut Seni Indonesia Denpasar." ujar Maria Battaglia selaku Direktur Institut Budaya Italia di Ciputra Artpreneur, Rabu (21/9/2022).
Sebuah pertunjukan tari balet dengan dua bagian itu bertajuk "A new world" dan "Time score". Di mana setiap bagian merupakan kreasi dari koreografer yang berbeda yaitu, Giada Primiano dan Fausto Paparozzi, serta musik yang dibuat khusus untuk pertunjukan ini oleh Marco Schiavoni.
"Yang sudah saya lakukan adalah bertanya kepada koreografer muda untuk pertunjukan ini, pertunjukan ini sangat menarik karena dibuat oleh koreografer kami, tidak hanya koregrafinya tetapi ceritanya juga dibuat oleh para koreografer".
Mereka akan tampil dengan kreasi terbarunya di Jakarta pada tanggal 22 September 2022 di Ciputra Artpreneur.
Astra Roma Ballet, yang didirikan pada tahun 1985 oleh Diana Ferrara, Prima Ballerina Etoile dari Opera Theatre di Roma, dibentuk oleh tim penari muda yang mampu tampil dalam gaya koreografi yang berbeda.
Keterbukaan dan kelincahan tim memungkinkan penyebaran tarian secara luas ke publik di Italia maupun di luar negeri, agar dapat diakses oleh pertunjukan balet secara langsung, dari penggabungan gaya klasik, neo-klasik dan kontemporer.
IIC dan Kedubes Italia Hadirkan Konser Musik Neapolitan Tahun 900-an di Jakarta
Sebelumnya, Kamis, 1 September 2022 Kedutaan Besar Italia dan Institut Kebudayaan Italia Jakarta menggelar konser musik Neapolitan tahun 900an di Soehanna Hall, Jakarta Selatan.
Konser musik yang berdurasi sekitar satu jam itu dipersembahkan oleh II Gran Duo Italiano yaitu Mauro Tortorelli dan Angela Meluso.
Konser musik yang digelar di Jakarta ini merupakan rangkaian terakhir dari konser bertema "Musical Rediscoveries of the '900 Neapolitan Music". Konser pertama diselenggarakan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada 30 Agustus 2022, diawali workshop dan masterclass pada 20 Agustus 2022 yang pesertanya merupakan mahasiswa UNY.
"Konser musik Neapolitan di Soehanna Hall kali ini merupakan rangkaian konser musik yang terakhir dari dua rangkaian sebelumnya, yaitu masterclass dan konser musik pertama di Yogyakarta, bekerjasama dengan Universitas Negeri Yogyakarta. Konser musik ini adalah konser musik pertama setelah pandemi yang diadakan untuk memperkenalkan musik-musik neapolitan pada tahun 900-an," kata Maria Battaglia, Direktur Institut Kebudayaan Italia Jakarta, kepada Liputan6.com.
Maria Battaglia juga berharap, dengan diadakannya konser musik ini, orang-orang bisa mengenal musik-musik Neapolitan tahun 900-an.
Konser musik dengan tema "Musical Rediscoveries of the '900 Neapolitan Music" itu menampilkan beberapa pilihan lagu di antaranya Francesco Santoliquido, Emilia Gubitosi, Gaetano Fusella, dan Alfredo D'Ambrosio yang dibawakan oleh duet Il Gran Duo Italiano yaitu pemain biola Mauro Tortorelli dan pianis Angela Meluso. Di tengah-tengah penampilannya, mereka juga memberikan persembahan cantik dengan membawakan salah satu lagu Nasional Indonesia, selain lagu Italia.
Advertisement