24 Oktober 1931: Al Capone, Gembong Mafia Kuat AS Dijebloskan ke Penjara

Sejarah mencatat tanggal 24 Oktober 1931 sebagai hari kejatuhan bagi gembong mafia di Chicago, Al Capone.

oleh Hariz Barak diperbarui 24 Okt 2022, 06:02 WIB
Sebuah foto Al Capone dengan rekan-rekannya di Hot Springs dipajang di Rumah Lelang Witherell, Sacramento, California, Amerika Serikat, 4 Oktober 2021. Sebanyak 174 item peninggalan salah satu gangster paling terkenal dalam sejarah AS, Al Capone, akan dilelang pada 8 Oktober 2021. (Nick Otto/AFP)

Liputan6.com, Sacramento - Sejarah mencatat tanggal 24 Oktober 1931 sebagai hari kejatuhan bagi gembong mafia di Chicago, Al Capone. Setelah berkali-kali lolos dari hukuman penjara dan mendapatkan perlakuan khusus saat dihukum, akhirnya ia tak lagi bisa berkutik dan dijebloskan ke penjara dengan penjagaan superketat di Pulau Alcatraz.

"Capone dihukum 11 tahun. Akan dipenjara malam ini. Kepala geng itu juga didenda US$ 50 ribu," demikian dikutip dari Albany Evening, Senin (24/10/2022).

Koran 16 halaman itu, salah satu dari banyak media yang menjadikan berita Al Capone masuk bui atas kasus penghindaran pembayaran pajak menjadi headline.

Alphonse Gabriel Al Capone yang lahir di Brooklyn, New York, Amerika Serikat pada 17 Januari 1899, merajalela dalam dunia kriminal di Amerika Serikat selama dekade 1920-an hingga 1930-an. Ia berkali-kali lolos dari tangkapan aparat hukum.

Anak keluarga imigran Italia Capone itu sempat bergabung dengan geng lokal dan dijuluki 'Scarface', karena wajahnya tersayat benda tajam akibat suatu perkelahian. Pada 1920, Capone pindah ke Chicago untuk menjadi anak buah kriminal bernama Johnny Torrio.

Capone membantu Torrio menjalankan sejumlah bisnis ilegal. Mulai dari penyelundupan alkohol hingga perjudian dan prostitusi. Dia lalu mengambil alih organisasi pimpinan Torrio, yang memutuskan pensiun pada 1925, setelah selamat dari upaya pembunuhan.

 


Jadi Gangster Kelas Kakap

Foto terakhir yang diketahui diambil dari Al Capone lebih dari sebulan sebelum kematiannya pada Januari 1947 ditampilkan di Rumah Lelang Witherell, Sacramento, California, Amerika Serikat, 4 Oktober 2021. Sebanyak 174 item peninggalan Al Capone akan dilelang. (Nick Otto/AFP)

Capone pun menjadi gangster kelas kakap, dan menangguk untung dari bisnis penyelundupan minuman keras, yang menjadi barang terlarang di AS antara 1920 hingga 1933. Akibat persaingan ketat di antara sesama pedagang ilegal, kasus pembunuhan dan kekerasan demi merebut pasar pun kerap terjadi.

Putra seorang tukang cukur dari Castellammare di Stabia itu kemudian melakukan pembantaian yang dikenal dengan sebutan St. Valentine's Day Massacre. Karena dilakukan pada 14 Februari 1929. Saat itu, anak buah Capone menembak mati sejumlah rival bos mereka.

Selain membunuh, gangster itu juga mengintimidasi para saksi. Para penegak hukum lokal pun disuap, sehingga berkali-kali Capone lolos dari penangkapan.

Capone lalu menjadi buronan nomor satu bagi Biro Penyelidik Federal atau FBI pada 1930. Namun berhasil ditangkap oleh suatu tim khusus anti suap yang dipimpin Elliot Ness, yang terkenal dengan julukan 'The Untouchables'.

 


Divonis Penjara

Sebuah foto Al Capone dengan putranya, Sonny, dipajang di Rumah Lelang Witherell, Sacramento, California, Amerika Serikat, 4 Oktober 2021. Sebanyak 174 item peninggalan salah satu gangster paling terkenal dalam sejarah Amerika Serikat, Al Capone, akan dilelang pada 8 Oktober 2021. (Nick Otto/AFP)

Setahun kemudian pada 17 Oktober 1931, Capone divonis penjara 11 tahun, dan berita ia masuk bui serta denda akibat penghindaran pajak beredar pada 24 Oktober. Awalnya Capone dipenjara di Lembaga Pemasyarakatan di Atlanta.

Lantara mendapat perlakuan yang istimewa di sana, dia lalu dipindahkan ke penjara Alcatraz.

Al Capone lalu bebas pada 1939 karena berkelakuan baik. Ketika itu kesehatannya mulai memburuk akibat menderita sifilis. Di usia 48 tahun pada tahun 1947, Alphonse Gabriel Al Capone menghembuskan napas terakhir di rumahnya di Palm Island, Florida.

Dalam Today in History pada tanggal yang sama tahun 2003, pesawat jet supersonik Concorde melakukan penerbangan penumpang komersial terakhir dari Bandara Internasional New York City John F. Kennedy ke Bandara Heathrow, London.

Lalu pada 24 Oktober 1945, Vidkun Quisling, menteri era perang Norwegia, dieksekusi oleh regu tembak yang bekerjasama dengan Nazi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya