Liputan6.com, Banyuwangi Beberapa waktu lalu, dokumen administrasi kependudukan (adminduk) warga banyak yang hilang, lantaran sejumlah daerah Banyuwangi dilanda banjir. Berkaitan dengan hal tersebut, Pemkab Banyuwangi melalui tim Pelayanan Layanan Administrasi Kependudukan Banyuwangi (Pelangi) jemput bola membuka pelayanan adminduk di kawasan tersebut, pada Kamis malam (20/10).
Advertisement
Dalam pelayanan adminduk, Neni (30), warga Perumahan Taman Sutri Indah, Kelurahan Sobo, Banyuwangi adalah salah satu warga yang kehilangan KK dan KIA anaknya ketika mengamankan barang-barang ke atap rumah ketika banjir melanda.
"Waktu banjir bingung semua, mana mana yang harus kita amankan dulu. Setelah banjir, ternyata KK dan KIA anak saya hilang, entah hanyut atau gimana," ujarnya.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berinisiatif untuk membantu warga yang kehilangan dokumen kependudukan pasca banjir.
"Saya minta Dispenduk turun ke lokasi yang barusan terdampak banjir. Sisir warga yang dokumen-dokumennya hilang untuk segera diterbitkan kembali," kata Ipuk.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Banyuwangi turun langsung melakukan pelayanan ke warga. Salah satunya ke lokasi yang paling terdampak banjir.
"Sesuai instruksi Ibu Bupati, kami langsung kirim tim Pelangi untuk membuka layanan di kawasan Perumahan Taman Sutri dan sekitarnya, untuk mendekatkan pelayanan pada warga terdampak," ujar Kepala Dispendukcapil, Djuang Pribadi.
Djuang mengatakan pelayanan ini tidak hanya untuk warga Perumahan Taman Sutri saja, melainkan dari kawasan sekitar yang terdampak. Mantan Kabag Protokol Pemkab Banyuwangi itu mengatakan, layanan dibuka pada malam hari agar banyak warga yang bisa memanfaatkan layanan ini.
"Oleh karena ini hari aktif kerja, sengaja kami buka malam hari agar banyak warga yang memanfaatkan layanan ini. Jadi warga bisa datang usai pulang kerja atau aktivitas lainnya," jelas Djuang.
Dalam program layanan adminduk ini, lanjut Djuang, bisa melayani berbagai dokumen adminduk, seperti permohonan kartu keluarga, KTP elektronik, Kartu Identitas Anak (KIA), akta kelahiran, akta kematian, dan konsultasi masalah adminduk lainnya.
Djuang menjelaskan dalam pelayanan warga yang membutuhkan dokumen adminduk dimudahkan. Apabila dalam kondisi normal, mengurus dokumen adminduk yang hilang harus terdapat surat kehilangan dari kepolisian, dalam kondisi ini tidak diperlukan.
"Intinya kami permudah. Jadi warga cukup datang saja apabila tidak memiliki backup atau copy dari dokumennya. Nanti kami telusuri berdasarkan nama karena terkoneksi di database," kata Djuang sambil menegaskan terkait dokumen adminduk warga yang hilang diupayakan selesai saat itu juga.
"Kalau tidak ada kendala administrasi, dokumen bisa langsung kami cetakkan, termasuk dokumen lain seperti KK, KIA, dan sebagainya," kata Djuang.
Mengenai pelayanan tersebut, Neni mengaku dokumennya yang hilang dilanda banjir, langsung jadi dalam waktu sekitar 30 menit.
"Dokumen saya sudah jadi, Alhamdulillah semuanya dimudahkan," jawab Neni.
Hal yang sama juga dikatakan Susmiyati (53) yang kehilangan KTP saat membawa berkas dan dokumen ke tempat yang aman.
"Alhamdulillah ada Pelangi ini, sangat memudahkan," ujar Susmiyati.
Djuang menjelaskan banyak warga yang memanfaatkan layanan jemput bola ini, belum termasuk layanan yang melalui WhatsApp. Selain jemput bola dengan datang langsung ke lokasi, Dispendukcapil juga membuka pelayanan melalui WA.
"Bagi wilayah yang sedikit aduannya cukup menyodorkan dokumen melalui WhatsApp dan bisa diambil di Mall Pelayanan Publik (MPP) atau sentra layanan terdekat. Selain di sini, kami akan bergerak ke daerah terdampak lain akan kami kunjungi," ujar Djuang.
(*)