8 Cara Jaga Ginjal agar Tetap Sehat

Gangguan ginjal akut atau acute kidney injury (AKI) kini sedang menarik perhatian berbagai pihak di Indonesia dan beberapa negara lain.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 24 Okt 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi Batu Ginjal Credit: unsplash.com/Robina

Liputan6.com, Jakarta - Gangguan ginjal akut atau acute kidney injury (AKI) kini sedang menarik perhatian berbagai pihak di Indonesia dan beberapa negara lain.

Ginjal sendiri merupakan organ tubuh yang amat penting karena berperan sebagai penyaring darah dan fungsi penting lainnya. Maka dari itu, ginjal perlu dirawat dan dijaga agar tetap sehat.

Merawat ginjal agar tetap sehat dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini:

- Perhatikan tekanan darah

Jika tekanan darah terlalu tinggi, itu bisa memberi tekanan pada ginjal. Siapapun bisa memiliki tekanan darah tinggi dan tidak menyadarinya, karena tidak memiliki gejala apapun. Tekanan darah tinggi adalah salah satu penyebab utama masalah ginjal.

- Menjaga kadar gula darah

Merawat ginjal juga dapat dilakukan dengan menjaga kadar gula darah agar tetap terkendali. Jika gula darah tidak terkendali, itu dapat menyebabkan masalah pada ginjal dari waktu ke waktu. Selain hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes adalah salah satu masalah terbesar bagi kesehatan ginjal.

- Minum obat dengan benar

Orang dengan hipertensi atau diabetes umumnya perlu meminum obat agar penyakitnya terkendali. Obat-obatan perlu diminum dengan benar dan sesuai anjuran dokter atau ikuti petunjuk pada kemasannya.

“Berhati-hatilah terhadap obat-obatan yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal saat Anda meminumnya untuk waktu yang lama, termasuk obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas seperti ibuprofen dan resep seperti lithium dan obat HIV,” mengutip WebMD, Senin (24/10/2022).


Jaga Pola Makan dan Kebugaran Tubuh

Olahraga teratur dan makan dengan benar dapat membantu jantung tetap sehat dan berat badan tetap terjaga.

Pola makan sehat dan olahraga juga membantu mengontrol tekanan darah dan kadar gula darah. Maka dari itu, pola makan sehat dan olahraga teratur baik pula untuk ginjal.

- Kurangi konsumsi garam

Kebiasaan terlalu banyak makan garam perlu dihentikan. Jaga agar natrium tetap rendah atau tidak lebih dari 2.300 miligram sehari. Periksa label makanan untuk melihat berapa banyak garam yang digunakan dalam satu porsi.

- Cukupi kebutuhan air

Minum cukup air baik untuk ginjal agar tetap terhidrasi. Terlalu sedikit atau terlalu banyak minum air tidak baik bagi kesehatan.

Menurut Ketua Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr. Nurul Ratna MM, M.Gizi, SpGK, secara umum kebutuhan air harian dibagi berdasarkan usia dengan rincian sebagai berikut:

- Pada anak usia 4-6 tahun kebutuhan minumnya 1,2 liter per hari atau 6 gelas.

- Pada anak usia 7-12 tahun kebutuhan minum hariannya 1,5 liter atau 7 gelas.

- Usia 12 ke atas kebutuhan airnya sama dengan orang dewasa.

- Orang dewasa pria kebutuhan harian airnya adalah 2 liter atau 8 gelas.

- Orang dewasa wanita kebutuhannya 1,8 liter per hari atau 7 gelas.

- Pada ibu hamil, kebutuhan cairannya bertambah 1 gelas yakni 2,1 liter per hari atau 8 gelas.

- Pada ibu menyusui, kebutuhannya bertambah lagi 3 gelas yakni 2,5 liter per hari atau 10 gelas.

- Pada lanjut usia atau lansia kebutuhan cairannya 1,7 liter per hari atau 6 gelas.


Hentikan Konsumsi Alkohol dan Rokok

Cara berikutnya untuk menjaga kesehatan ginjal adalah berhenti minum alkohol. Selain itu, konsumsi rokok juga perlu dihindari.

Merokok berdampak buruk bagi ginjal. Pertama, itu buruk bagi aliran darah ke organ, termasuk ginjal. Dan jika minum obat untuk mengelola tekanan darah tinggi, merokok dapat memengaruhi obat-obatan tersebut.

Selain merusak ginjal, rokok juga menjadi biang kerok dari penyakit-penyakit lainnya.

Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Feni Fitriani Taufik mengatakan, penggunaan tembakau pada rokok di Indonesia menjadi penyebab utama kematian kedua di dunia.

Rokok juga merupakan salah satu penyebab kematian yang dapat dicegah terhadap penyakit terkait rokok pada paru seperti bronkitis kronis, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), emfisema, dan kanker paru.

"Selain itu, risiko pada organ lain seperti penyakit jantung koroner, stroke, risiko impotensi pada organ reproduksi dan memperburuk kondisi penyakit kronik yang sudah ada seperti diabetes melitus dan hipertensi," kata Feni dalam konferensi pers PDPI Senin, 30 Mei 2022.


Pemeriksaan Rutin

Kunjungan dokter secara rutin juga baik untuk dilakukan. Beberapa tes yang dilakukan dokter saat pemeriksaan dapat memberikan petunjuk tentang seberapa baik ginjal bekerja.

Ada tes darah yang memeriksa seberapa baik ginjal menyaring. Dokter menyebutnya tes "GFR" (kependekan dari laju filtrasi glomerulus).

Dokter juga dapat melakukan tes urine untuk melihat apakah ada protein darah yang disebut albumin dalam urin pasien. Itu tidak seharusnya ada.

Jika ada, pasien bisa mendapatkan lebih banyak tes untuk melihat apakah ada masalah dengan ginjal atau tidak.

“Jika Anda memang memiliki masalah ginjal, sebaiknya cari tahu lebih awal.”

Infografis Gejala Gagal Ginjal Akut Misterius, Penyebab Kematian & Antisipasi (Liputan6/com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya