Liputan6.com, Jakarta - Kanye West kembali harus menghadapi konsekuensi atas komentar ofensif yang ia lontarkan. Salah satu dampak yang ia rasakan adalah berakhirnya hubungan dengan Vogue serta pemimpin redaksinya, Anna Wintour.
Melansir dari Insider, 22 Oktober 2022, seorang perwakilan mengatakan majalah dan Wintour tidak berniat bekerja sama dengannya lagi setelah West mengoceh tentang orang-orang Yahudi dalam sebuah cuitan pada 9 Oktober lalu. Cuitan itu dihapus oleh platform media sosial karena melanggar pedoman dan kini ia diblokir di Twitter.
Baca Juga
Advertisement
Kejadian ini juga terjadi setelah dia membuat pernyataan ofensif serupa selama wawancara Fox News dengan Tucker Carlson dan unggahan di Instagram yang sekarang sudah dihapus. Keputusan Anna Wintour untuk memutuskan hubungan dengan pria yang kini biasa disapa Ye itu bisa jadi merupakan kerugian pribadi bagi sang rapper, karena mereka telah berteman selama lebih dari satu dekade.
Hubungan mereka dimulai setelah editor Vogue mengundang Ye ke Met Gala pertamanya pada 2009. Sejak itu, mereka terlihat berbagi makan siang bersama dan mendukung usaha bisnis satu sama lain.
Sejauh ini belum ada pernyataan resmi baik dari Wintour maupun Vogue mengenai pemberitaan tersebut. Tak hanya dengan Wintour, mantan suami Kim Kardashian ini juga dilaporkan terlibat skandal perundungan setelah mengejek pilihan gaya fesyen editor Vogue Gabriella Karefa-Johnson karena tidak menyukai kaus "White Lives Matter" yang banyak dikecam.
Bukan Orang Mode
Melansir Page Six, Rabu 5 Oktober 2022, Ye mengunggah foto Karefa-Johnson ke Instagramnya yang memperlihatkan editor itu mengenakan sepatu bot cokelat bertali, rok rajutan bergaris, kaus grafis kuning kasual, dan mantel korduroi. Jurnalis mode itu melengkapi penampilannya dengan dompet Balenciaga biru, dan kalung chunky.
"Ini bukan 'orang mode,'" tulis West pada foto di Instagram. Ia menambahkan, "Anda berbicara tentang Ye, saya juga akan berbicara tentang Anda. Tanya Trevor Noah," merujuk perbincangannya dengan pembawa acara tersebut.
Karefa-Johnson juga membagikan tangkapan layar percakapannya dengan seorang teman tentang kaus itu. Ia menyebut desain West tidak bertanggung jawab meski memahami niatnya.
"Ia mencoba menggambarkan dunia dystopian di masa depan ketika whiteness mungkin punah atau setidaknya akan berada dalam bahaya yang cukup untuk menuntut pertahanan," jelasnya.
Vogue juga bukan satu-satunya organisasi yang menjauhkan diri dari rapper akibat komentar tersebut. Sebelumnya, rumah mode Balenciaga pun mengatakan bahwa mereka tidak lagi memiliki hubungan dengan West.
Advertisement
Pernyataan Balenciaga
"Setelah upaya berulang kali untuk menyelesaikan situasi secara pribadi, kami telah mengambil keputusan untuk menempatkan kemitraan dalam peninjauan. Kami akan terus mengelola bersama produk saat ini selama periode ini," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari Women's Wear Daily (WWD), Minggu, 23 Oktober 2022.
West, sebelumnya berkolaborasi dengan Balenciaga untuk lini Yeezy Gap yang sangat populer pada awal tahun ini. Gap pertama kali mengumumkan kesepakatan 10 tahun dengan Ye untuk merek Yeezy Gap pada Juni 2020. Tetapi West mengatakan bulan lalu bahwa dia mengakhiri kemitraannya dengan Gap.
Dalam e-mail internal perusahaan, Mark Breitbard, presiden dan CEO Gap Brand, mengatakan memutuskan untuk "mengakhiri kemitraan" karena "visi mereka tidak lagi selaras." The New York Times melaporkan bahwa hubungan West dan Balenciaga sangat dekat dan bahwa dia dan direktur kreatif Demna Gvasalia mengirim pesan teks "beberapa kali sehari." Gvasalia dan Cédric Charbit, kepala eksekutif Balenciaga pun dilaporkan menghadiri Paris Fashion Week di mana West mengenakan salah satu kemeja "White Lives Matter" yang kontroversial.
Tegang dengan Adidas
Pakaian itu dianggap mengolok-olok Black Lives Matter, sebuah gerakan yang dimaksudkan untuk menyoroti diskriminasi, rasisme, dan kebrutalan polisi terhadap orang kulit hitam. Meski mendapat kritik pedas dari banyak pihak, ia menulis pendapatnya di Instagram Story akun Instagram pribadinya pada Selasa, 4 Oktober.
"Semua orang tahu bahwa Black Lives Matter adalah scam, sekarang semuanya sudah berakhir, terima kasih kembali," tulisnya.
Selain itu, Adidas juga mengatakan sedang meninjau kemitraannya dengan Kanye West setelah hubungan yang semakin tegang tumbuh di antara keduanya. "Setelah upaya berulang kali untuk menyelesaikan hal secara pribadi, kami telah mengambil keputusan untuk menempatkan kemitraan dalam peninjauan," bunyi pengumuman Adidas dalam sebuah pernyataan Kamis, 6 Oktober 2022, menurut CNBC, dikutip dari Page Six, Jumat, 7 Oktober 2022.
West saat ini mendapat pembatas aktivitas di media sosial Twitter dan Intagram akibat beragam komentar dirinya soal masyarakat Yahudi dan dianggap sebagai anti-Semit. Hingga kemudian, West memutuskan mengakuisisi media sosial Parler dan disebut akan menjadi wadah dirinya untuk bebas berpendapat.
Advertisement