Liputan6.com, Jakarta Tak lama lagi, pemerintah menerapkan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) atau bayar tol tanpa kartu. PT Hutama Karya (Persero) salah satu pengelola jalan bebas hambatan yang mendukung penerapan teknologi sistem transaksi pembayaran tol nirsentuh ini di seluruh ruas tol yang dikelola.
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menuturkan jika sebagai tahapan awal, pihaknya masih fokus dalam persiapan uji coba yang akan diimplementasikan di Ruas JORR Seksi S (JORR-S) dan Akses Tanjung Priok (ATP).
Advertisement
"Hutama Karya siap mendukung penerapan MLFF di seluruh ruas tol yang dikelola," ujar dia melansir Antara di Jakarta, Senin (24/10/2022).
Dia menuturkan, saat ini pemasangan tiang sensor MLFF pertama telah dilakukan di Ruas JORR-S tepatnya di KM 33+650.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) melakukan pemasangan tiang sensor atau gantry sistem pembayaran tol non-tunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) S.
Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan penerapan sistem MLFF akan dilakukan secara bertahap di beberapa ruas tol. Adapun ruas mana yang akan diujicobakan, masih dalam tahap pembahasan.
Untuk tahap awal implementasi dimulai dengan masa transisi pada beberapa ruas jalan tol, dimana sebagian gardu pada setiap gerbang tol masih dapat menggunakan kartu tol elektronik.
Pemasangan pertama tiang sensor (gantry) MLFF telah dilakukan di Tol Jagorawi KM 18+370 arah Ciawi pada 19-20 Oktober 2022, kemudian di Tol JORR S KM33+635 pada Minggu (23/10) sampai dengan Senin (24/10).
Sosialisasi
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan sosialisasi sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) atau bayar tol tanpa sentuh dan tanpa henti. Sosialisasi ditujukan kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk juga pengguna jalan tol.
"Jadi, sekarang kita melakukan sosialisasi-sosialisasi kepada berbagai pemangku kepentingan," ujar Anggota BPJT Unsur Profesi Kementerian PUPR Koentjahjo Pamboedi dikutip dari Antara, Rabu (12/10/2022).
Sosialisasi bayar tol tanpa berhenti ini menjadi langkah penting sebelum sistem baru ini dipraktekkan.
Koentjahjo mengatakan, hal serupa pernah dilakukan oleh Kementerian PUPR saat penerapan transaksi uang elektronik (e-money) di jalan tol dalam rangka mengantisipasi first user.
Kementerian PUPR saat itu mengadakan gerai-gerai untuk pembelian top up dan kartu e-money perdana kepada pengguna jalan tol yang belum atau baru mengetahui penerapan transaksi tol dengan menggunakan kartu emoney.
"MLFF pun akan kita lakukan seperti itu, sosialisasinya sampai seberapa, lalu kita monitor penetrasinya sampai seberapa," kata Koentjahjo.
Terkait dengan sosialisasi MLFF di daerah pelosok, tentunya Kementerian PUPR juga akan melakukan sosialisasi yang menyasar para pengguna jalan tol atau masyarakat pengguna kendaraan yang bisa masuk ke jalan tol.
"Jadi sekarang bareng-bareng ini, persiapan untuk instalasi dan sosialisasi," ujar Koentjahjo.
Advertisement
Bakal Diintegrasikan Sistem Pemantauan Truk ODOL
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan uji coba teknologi sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLLF) di akhir 2022. Nantinya tenologo bayar tol tanpa berhenti ini alan diintegrasikan dengan sistem pemantau kendaraan obesitas atau ODOL di jalan tol.
Kepala Sub Bidang Operasi dan Pemeliharaan I BPJT Kementerian PUPR Galuh Permana Waluyo mengatakan, Kementerian PUPR akan melakukan sejumlah uji coba, sebelum akhirnya akan meluncurkan teknologi tersebut kepada masyarakat untuk digunakan transaksinya. Uji coba akan dilakukan di akhir 2022.
Teknologi MLFF merupakan teknologi yang memungkinkan pengguna jalan tol melakukan proses bayar tol tanpa berhenti. MLFF menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan memungkinkan pengguna tol melakukan transaksi melalui aplikasi khusus di smartphone.
Ke depan, teknologi MLFF ini akan diintegrasikan dengan sistem pemantau kendaraan Overload and Over Dimensions (ODOL). "Jadi nanti ketika ada teknologi weight in motion (WIM) yang bisa diintegrasikan dengan sistem kamera (MLFF) kita sehingga databasenya bisa menjadi satu," kata Galuh dikutip dari Antara, Jumat (7/10/2022).