Ini Arahan Jokowi ke Menteri Kesehatan dan BPOM soal Kasus Gagal Ginjal Akut

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi arahan kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengenai kejadian gagal ginjal akut kepada anak-anak.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Okt 2022, 17:30 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersiap menggelar konferensi pers “Perkembangan Gangguan Ginjal Akut di Indonesia”, di kantor Kemenkes, Jakarta, Jumat (21/10/2022). Dari 241 kasus, penyakit gangguan ginjal akut progresif atipikal ini paling banyak menyerang anak usia 1-5 tahun yakni 153 kasus. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi arahan kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengenai kejadian gagal ginjal akut kepada anak-anak.

Presiden disebut meminta agar masyarakat terlindungi dari penggunaan obat-obatan yang dinilainya berbahaya.

"Kami update dulu kepada bapak presiden karena hari minggu kemarin bapak presiden khusus menelpon kami untuk memastikan bahwa masyarakat dilindungi dari obat obatan yang ada," jelas Budi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (24/10/2022).

"Jadi prioritas bapak presiden adalah memastikan seluruh masyarakat terlindungi dari obat obatan ini, sambungnya.

Selain itu, Jokowi juga memerintahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) supaya teliti melakukan pengujian terhadap obat. Adapun pesannya menguji obat.

"Pesan pak presiden sangat jelas sekali untuk sangat berhati-hati, jadi kami BPOM dalam menguji mendampingi dan menguji obat-obatan ini berhati-hati sekali," ucap Penny.

 


Ratusan Kasus Gagal Ginjal Akut

Sementara, dari data per hari ini pada Senin (24/10) ada 245 kasus gagal ginjal akut terhadap anak di Indonesia.

Ada di 8 provinsi yang berkontribusi 80 persen mengalami kejadian gagal ginjal akut.

8 provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, Sumatera Barat, Bali, Banten dan Sumatera Utara.

 

Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya