Liputan6.com, Pekanbaru - Kabar gembira bagi masyarakat Riau, khususnya yang selama ini menempuh perjalanan memakai mobil dari Pekanbaru-Bangkinang (Kabupaten Kampar) atau sebaliknya. Per 27 Oktober nanti, Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) rute tersebut akan beroperasi.
Tol Pekanbaru-Bangkinang ini akan beroperasi gratis selama tiga pekan. Selanjutnya, jalan bebas hambatan itu akan diresmikan Presiden Joko Widodo.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Sekretaris Daerah Riau SF Hariyanto, pengoperasian gratis ini berlaku sepanjang 31 kilometer. Pembukaannya akan dihadiri oleh Gubernur Riau Syamsuar dan pihak terkait.
"Biasanya kalau sudah dibuka, peresmiannya tak lama lagi," kata SF Hariyanto, Senin (24/10/2022).
Sementara itu, Penjabat Bupati Kampar Dr Kamsol menjelaskan, Tol Pekanbaru-Bangkinang akan berbayar setelah operasional gratis selama tiga pekan.
Berdasarkan informasi dari Hutama Karya, terang Kamsol, per kilometer Tol Pekanbaru-Bangkinang sekitar Rp1.000. Kalau tol itu sepanjang ada 31 kilometer, maka sekitar Rp31.000.
"Mungkin nanti ditambah pajak sekitar Rp33.000 sampai Rp35.000," terangnya.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Siapkan Ratusan Personel
Sebelumnya, Hutama Karya selalu pengelola Tol Pekanbaru-Bangkinang yang merupakan JTTS mengakui telah mengantongi Keputusan Menteri (Kepmen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 1189/KPTS/M/2022 untuk operasi jalan tersebut.
Executive Vice President Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol (OPT) Hutama Karya, Dwi Aryono Bayuaji menerangkan, pihaknya juga telah melakukan uji coba pada mudik lebaran lalu. Selanjutnya uji laik fungsi dari 6 sampai 9 Juni 2022.
Pihaknya juga telah diberikan sertifikat laik operasi oleh Kementerian PUPR pada 29 Juli 2022. Hutama Karya juga menyiapkan sebanyak 106 personel dan 22 unit kendaraan siaga.
"Itu terdiri dari ambulans, derek, patroli jalan raya, rescue, 4 gardu tol otomatis, 31 titik CCTV dan 2 titik variable message sign (VMS)," ujar Dwi.
Dwi menambahkan, Hutama Karya telah mempersiapkan kapasitas SDM melalui pelatihan kepada calon petugas. Pelatihan selama 37 hari ini terkait dengan kesamaptaan, pelayanan prima dan penanganan gawat darurat.
"Selanjutnya pelatihan evakuasi dan derek, pelatihan mekanikal serta elektrikal, pelatihan sistem transaksi & peralatan tol yang diikuti oleh 98 orang," ujar Dwi.
Advertisement
Masih Sosialisasi
Meskipun belum berbayar karena masih sosialisasi, Dwi meminta pengguna jalan tol tetap harus melakukan tapping kartu uang elektronik (satu kartu) saat melintas.
"Kami juga mengimbau pengguna jalan yang ingin melintas untuk dapat menggunakan jalan tol secara bijak dengan selalu mematuhi tata tertib yang berlaku di jalan tol saat melintas," kata Dwi.
Sebagai informasi, Tol Pekanbaru-Bangkinang merupakan jalan tol kedua yang ada di Bumi Lancang Kuning yang dikerjakan Hutama Karya Infrastruktur. Sebelumnya ada Tol Pekanbaru-Dumai yang sudah beroperasi.
Hutama Karya menghimbau pengguna jalan mematuhi ketentuan dan tata tertib. Selanjutnya berkendara dengan kecepatan minimum dan maksimum sesuai yang dipersyaratkan.
Berikutnya tidak menggunakan bahu jalan kecuali dalam keadaan darurat. Pengelola meminta pengendara segera beristirahat apabila merasa mengantuk di rest area terdekat.
Pengguna jalan tol yang mengalami atau melihat tindak kejahatan diharap melapor ke call centre.