IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 25 Oktober 2022

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi bergerak menguat terbatas di kisaran 6.921-7.075 pada perdagangan Selasa, 25 Oktober 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Okt 2022, 07:46 WIB
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan saham Selasa, (25/10/2022).

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG masih berusaha menunjukkan kekuatan untuk menembus level resistance terdekat. Ia menilai, saat ini rentang konsolidasi sudah berada pada kondisi yang lebih baik.

"Sedangkan dari pergerakan market global serta kuatnya fundamental ekonomi Indonesia turut menjadi sentimen positif bagi pergerakan IHSG. Hari ini IHSG masih berpotensi bergerak menguat terbatas di kisaran 6.921-7.075,” ujar dia dalam ulasannya.

Sementara itu,  Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG ditutup menguat 0,5 persen ke 7.053 pada perdagangan 24 Oktober 2022, meskipun disertai dengan kenaikan volume pembelian tetapi pergerakannya masih tertahan oleh MA60.

“Posisi IHSG sudah mengenai target minimal dari wave (x) sehingga dapat diwaspadai akan adanya koreksi pendek dari IHSG untuk menguji 6.982-7.030 terlebih dahulu. Cermati area penguatan IHSG yang berada pada rentang area 7.136-7.156 untuk membentuk akhir wave (x),” ujar dia.

Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.747,6.847 dan resistance 7.050,7.100.

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Elnusa Tbk (ELSA), dan PT Smartfren Tbk (FREN).

Sedangkan William memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Selain itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Rekomendasi Teknikal

Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikalnya:

1.PT Astra International Tbk (ASII) - Buy on Weakness (6.650)

Saham ASII ditutup menguat 1,1 persen ke 6.650 pada perdagangan 24 Oktober 2022, penguatan ASII pun masih bergerak di atas MA20 tetapi dengan volume pembelian yang mengecil. Posisi saham ASII saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (b) dari wave [b], sehingga ASII masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 6.550-6.625

Target Price: 6.700, 6.875

Stoploss: below 6.400

 

2.PT Darma Henwa Tbk (DEWA) - Buy on Weakness (67)

Saham DEWA ditutup menguat 1,5 persen ke Rp  67 pada perdagangan 24 Oktober 2022, meskipun masih didominasi oleh tekanan beli tetapi pergerakan DEWA masih tertahan oleh MA60.

“Posisi DEWA diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [iii] dari wave C, sehingga koreksi DEWA akan terbatas dan berpeluang menguat kembali,” ujar dia.

Buy on Weakness: 64-66

Target Price: 75, 80

Stoploss: below 60

 

3.PT Elnusa Tbk (ELSA) - Buy on Weakness (330)

Saham ELSA ditutup menguat 3,1 persen ke 330 pada perdagangan 24 Oktober 2022 dan disertai dengan meningkatnya volume pembelian. Posisi ELSA diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [iii] dari wave 3, sehingga ELSA diperkirakan akan melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 322-328

Target Price: 338, 354

Stoploss: below 316

 

4.PT Smartfren Tbk (FREN) - Buy on Weakness (79)

Saham FREN ditutup terkoreksi 2,5 persen ke Rp 79 pada perdagangan 24 Oktober 2022 dan disertai dengan tekanan jual yang cukup besar. Selama FREN tidak terkoreksi ke bawah 71 sebagai stoplossnya, maka posisi FREN sedang berada di awal wave (3).

Buy on Weakness: 74-78

Target Price: 88, 94

Stoploss: below 71


Indeks Hang Seng Tersungkur 6 Persen, IHSG Bertahan di Zona Hijau

Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya,  laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham Senin, (24/10/2022). Penguatan IHSG ditopang sektor saham keuangan pada awal pekan ini.

Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,50 persen ke posisi 7.053,04 pada penutupan perdagangan saham. Indeks LQ45 menanjak 0,61 persen ke posisi 1.006,50. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.092,17 dan terendah 7.036,51.

Sebanyak 301 saham menguat sehingga angkat IHSG. 245 saham melemah dan 151 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.297.383 kali dengan volume perdagangan 23,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.550.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXtechno melemah 0,84 persen, dan pimpin koreksi. Diikuti indeks sektor IDXinfrastruktur susut 0,68 persen dan indeks sektor saham IDXproperti tergelincir 0,10 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXfinance melonjak 1,52 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXindustry mendaki 1,28 persen, indeks sektor saham IDXhealth melambung 0,96 persen, indeks sektor saham IDXenergy mendaki 0,85 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal bertambah 0,58 persen.

Selain itu, indeks sektor saham IDXbasic menguat 0,11 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal dan IDXtransportasi menanjak 0,06 persen.


Penutupan Bursa Saham Asia pada 24 Oktober 2022

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Senin, 24 Oktober 2022. Indeks Hang Seng dan bursa saham China turun tajam pada awal pekan ini.

Indeks Hang Seng turun 6 persen, dan sentuh level terendah sejak April 2009. Indeks Hang Seng teknologi anjlok lebih dari 9 persen.

JPMorgan Asset Management’s APAC Chief Market Strategist, Tai Hui menuturkan, kombinasi faktor mendorong bursa saham Hong Kong baru-baru ini termasuk imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi.

Investor mungkin juga berharap langkah-langkah kebijakan akan diumumkan selama Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis China yang ditutup pada akhir pekan dengan loyalis Presiden Xi Jinping ditunjuk untuk membentuk kelompok kepemimpinan inti.

“Karena pertemuan itu sebagian besar tentang perubahan personel, pemulihan ekonomi mungkin tidak datang secepat yang kami harapkan,” ujar dia kepada CNBC, dikutip Senin, 24 Oktober 2022.

Di sisi lain, indeks Shanghai melemah 2,02 persen ke posisi 2.977,56 dan indeks Shenzhen merosot 2,05 persen ke posisi 10.694,61. Di Australia, indeks ASX 200 bertambah 1,54 persen ke posisi 6.779,40. Indeks Kospi di Korea Selatan menguat 1,04 persen ke posisi 2.236,16 dan indeks Kosdaq bertambah 2,08 persen menjadi 688,50.

Sementara itu, indeks Jepang Nikkei 225 mendaki 0,31 persen ke posisi 26.974,90. Indeks Topix menanjak 0,28 persen ke posisi 1.887,19. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 1,61 persen.

Pihak berwenang di Jepang dilaporkan melakukan intervensi di pasar valas pada Jumat, 21 Oktober 2022 sehingga yen menguat tajam. Namun, pada Senin, di Asia, mata uang sempat menguat ke level 145, dan ditutup di 149,09 per dolar AS.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya