Zinedine Zidane Minta Penggemar Fokus ke Sepak Bola di Piala Dunia 2022

Zidane adalah duta besar bagi keberhasilan Qatar untuk menggelar Piala Dunia 2022.

oleh Muhammad Rizal diperbarui 25 Okt 2022, 23:00 WIB
Zinedine Zidane jadi pahlawan Prancis saat memenangkan Piala Dunia 1998. (AFP/Roberto Schmidt)

Liputan6.com, Jakarta - Pahlawan Prancis Zinedine Zidane mengajak semua orang untuk melupakan kontroversi dan fokus pada sepak bola di Piala Dunia 2022. Meski ada seruan untuk memboikot turnamen di Qatar atas catatan hak-hak negara Teluk dan perlakuan terhadap pekerja migran, Zidane ingin masyarakat menikmati suguhan di lapangan hijau.

"Saya berharap Prancis memiliki turnamen yang hebat tetapi saya belum tahu apakah saya akan pergi ke Qatar," kata Zidane, saat menghadiri pembukaan patung lilinnya sendiri di Musee Grevin di Paris, dilansir Rfi, Senin (25/10/2022).

Ketika ditanya tentang Piala Dunia, yang akan dimulai pada 20 November setelah lebih dari satu dekade kontroversi sejak Qatar ditunjuk sebagai tuan rumah, Zidane mengatakan fokus sekarang harus pada olahraga untuk semua penggemar yang hanya ingin menonton sepak bola.

"Bagaimanapun, tidak peduli apa yang kita katakan, itu tidak akan pernah cukup, atau benar atau tepat untuk dikatakan," tambah Zidane, yang didampingi oleh orang tua, istri dan anak-anaknya.

Zidane, yang membantu membawa Prancis meraih kemenangan di Piala Dunia 1998 di kandang sendiri, adalah duta besar bagi keberhasilan Qatar untuk menggelar turnamen tersebut. Ketika negara kecil itu ditunjuk sebagai tuan rumah oleh FIFA pada 2010, dia menyatakan dirinya sangat senang dengan keputusan itu.


Momen Kontroversial di Piala Dunia

Penyerang Argentina, Diego Maradona, mengangkat trofi Piala Dunia saat usai mengalahkan Jerman Barat pada laga final Piala Dunia 1986 di Meksiko, (29/6/1986). (Photo by - / AFP)

Dalam setiap penyelenggaraan Piala Dunia selalu ada cerita dramatis dan kontroversial yang menguras emosi. Berikut 5 momen paling ikonik dalam sejarah Piala Dunia: 

1. Gol Tangan Tuhan (1986)

Penjaga gawang Inggris Peter Shilton mengejar bola yang menggantung di udara, di saat bersamaan Maradona yang posturnya kecil melompat sekuat-kuatnya. Sepintas Maradona seperti menyundul dengan kepala hingga bola masuk ke gawang Inggris.

Gerakan legenda Argentina itu berhasil menyamarkan tinjunya hingga membuat hakim garis dan wasit percaya dia melakukan kontak dengan bola. Dalam konferensi pers pasca-pertandingan, Maradona yang kurang ajar mengeklaim bahwa gol itu dicetak sedikit oleh Tangan Tuhan, sedikit lagi oleh kepalanya.

2. Gol Geoff Hurst (1966)

Gol Geoff Hurst ke gawang Jerman Barat di final memicu perdebatan sengit dan kontroversi. Di perpanjangan waktu, Hurst melepaskan tembakan kaki kanan yang melesat melewati kiper Jerman, Hans Tilkowski, membentur bagian bawah mistar atas gawang dan memantul di garis gawang.

Apakah bola melewati garis? Tayangan ulang berikutnya selama bertahun-tahun menunjukkan itu tidak, tetapi ketika itu wasit Swiss, Gottfried Dienst dan hakim garis Tofik Bakhramov (Uni Soviet), tanpa ragu, mengarahkan benderanya ke lingkaran tengah di lapangan, tanda gol.

Jerman sangat marah, dan Inggris akhirnya memenangkan Piala Dunia untuk pertama kali yang belum terulang kembali sampai sekarang.


3. Gol Kombinasi Pele dan Carlos Alberto (1970)

Bersama Santos, Carlos Alberto Torres (kiri) dan Pele memenangi dua gelar divisi pertama dan lima trofi negara bagian Sao Paulo. (AFP/Emmanuel Dunand)

Sebuah gol berkelas dan mengesankan mengakhiri kemenangan 4-1 yang diraih Brasil atas Italia di final Piala Dunia Meksiko 1970. Gol legendaris itu menjadi citra kuat sepak bola indah dari generasi emas Brasil ketika itu.

Pele mulai bergerak ke sisi kiri sebelum melayang ke tengah. Dia menemukan beberapa ruang terbuka dan mengetahui Carlos Alberto datang ke sisi kanan, dia memainkan umpan persegi yang sempurna dari jarak sekira 20 meter dari gawang yang disambar Carlos Alberto tanpa menghentikan langkah dan memukul bola melewati kiper statis Italia Enrico Albertosi.

Gol pamungkas kemenangan Brasil atas Italia di Stadion Azteca adalah simbol dari cara Brasil yang jenius ketika menyerang yang menggunakan semangat, tipu muslihat dan bakat untuk menaklukkan Italia yang defensif.

 


4. Tandukan Zinedine Zidane (2006)

Gelandang Prancis, Zinedine Zidane, menanduk bek Italia, Marco Materazzi, saat final Piala Dunia 2006 Stadion Olympic, Berlin, Jerman (9/7/2006). Tandukan tersebut menjadi salah satu momen ikonik pada ajang Piala Dunia 2006. (AFP/John Macdougall)

Dengan 10 menit tersisa di waktu tambahan pada final Piala Dunia 2006 di Jerman, Zinedine Zidane tiba-tiba berbalik menghadapi Marco Materazzi yang mengatakan sesuatu hingga membuat Kapten Prancis itu marah besar di Berlin.

Zidane menanduk bek Italia itu di dada, menjatuhkannya ke tanah dan mendapatkan kartu merah untuk dirinya sendiri. Tindakan gila Zidane membuat Prancis kehilangan pencetak gol terbanyaknya saat itu, dalam adu penalti dan Italia mengeklaim gelar Piala Dunia keempatnya.

Kehebohan media terjadi, kantor berita di seluruh dunia mencoba mencari tahu apa yang dikatakan Materazzi untuk membuat Zidane marah.


5. Gol Pertama Piala Dunia (1930)

Lucien Laurent mendapatkan tempat khusus dalam sejarah Piala Dunia ketika ia mencetak gol untuk Prancis pada 13 Juli 1930. Dalam pertandingan pembukaan turnamen perdana di Uruguay.

Pemain Prancis itu menerima umpan silang tinggi dari sayap kanan dan melepaskan tembakan berbahaya melewati kiper Meksiko, Oscar Bonfiglio. Gol Laurent di menit ke-19 adalah gol pertama yang pernah dicetak di Piala Dunia, membuka jalan yang akan diikuti oleh para bintang lapangan hijau untuk mencetak gol hebat dalam beberapa dekade berikutnya.

 

 

Infografis Stadion Piala Dunia 2022. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya