5 Jajanan Street Food di Indonesia Ini Rupanya Berasal dari Luar Negeri

Street food merupakan makanan yang dijual di pinggir jalan, biasanya berlokasi di satu titik dan disepanjang jalan tersebut terdapat banyak penjual yang menggunakan gerobak atau stand kecil.

oleh Azizah Savira diperbarui 25 Okt 2022, 11:42 WIB
Suasana di Street Food Nagoya Hill Batam.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi para pecinta jajanan, street food atau jajanan di pinggir jalan menjadi surga dunia karena memiliki rasa enak dengan harga yang terjangkau. 

Street food merupakan makanan yang dijual di pinggir jalan, biasanya berlokasi di satu titik dan disepanjang jalan tersebut terdapat banyak penjual yang menggunakan gerobak atau stand kecil.

Mereka menjual berbagai jenis makanan dan minuman, yang tak jarang juga ada street food dari berbagai dunia yang dijual kembali di Indonesia.

Meskipun berasal dari berbagai negara yang mempunyai selera lidah cenderung berbeda dengan selera masyarakat Indonesia, tetapi kehadiran jajanan-jajanan tepi jalan atau street food yang berasal dari luar negeri ini tetap diminati banyak orang.

Berikut melansir delightedcooking.com jajanan street food yang ada di Indonesia:

 

1. Takoyaki

Takoyaki menjadi salah satu jajanan yang sering kita temui di dalam jajanan street food, dari namanya sendiri takoyaki bukanlah jajanan khas yang berasal dari Indonesia. Gurih, asin, dan umumnya lezat, takoyaki adalah makanan jalanan Jepang yang sangat populer.

Tako berarti gurita dan yaki menunjukkan metode memasak, dalam hal ini, menggoreng. Kadang-kadang disebut "bola gurita" dalam bahasa Inggris, takoyaki terbuat dari adonan yang diresapi dengan dashi (kelp kering dan serpihan ikan) yang diisi dengan gurita potong dadu, sisa tempura, acar jahe, dan daun bawang.

Bahan-bahan ini digoreng bersama dalam wajan khusus dan dibalik dengan pick kecil untuk memasak kedua sisi secara merata dan menciptakan bentuk takoyaki bundar klasik.

Topping juga merupakan elemen penting dari takoyaki, dan biasanya termasuk saus takoyaki (yang mirip dengan saus worcestershire), mayones Jepang, bonito (serpihan ikan), dan serpihan rumput laut. Enak dan renyah di luar dan lembut di dalam, takoyaki adalah camilan Jepang yang lezat.


2. Fish Cake dan Odeng

ilustrasi resep odeng camilan khas korea/pexels

Saat ini banyak sekali para pedagang street food yang menjual makanan yang satu ini. Karena makanan ini banyak sekali diminati para remaja Indonesia.

Fish cake atau Kue ikan adalah hidangan klasik Korea yang dimasak dengan menghancurkan daging ikan (mirip dengan daging giling), menambahkan tepung dan bumbu, lalu ditusuk dengan tongkat bambu.

Dalam bahasa Korea, terbagi menjadi dua macam di Korea, yaitu odeng dan eomuk yang keduanya diterjemahkan menjadi "kue ikan".

Pada pandangan pertama, mereka mungkin tampak persis sama. Namun, sejarah dan penampilan masing-masing berbeda.

Secara umum, eomuk adalah kata Korea yang melekat yang mengacu pada kue ikan yang dibuat dengan menumbuk ikan dan menambahkan hal-hal lain bersama-sama untuk membentuk adonan.

Odeng diduga berevolusi dari Jepang. Odeng adalah jenis adonan panjang dan datar yang ditusuk dan dimasak dengan sayuran dan telur lainnya.


3. Gohyong

Warung Gaul” milik Ibu Rossani ini suda berdiri semenjak 4 tahun yang lalu dan buka setiap hari pada pukul 6 sore.

Selanjutnya ada gohyong, apakah kamu mengetahui atau pernah mendengan gohyong? Gohyong atau Ngohiang dibuat dari daging ayam, udang, telur dengan bumbu bawang putih dan merica.

Adonan yang dicincang halus ini kemudian dibungkus kulit lumpia hingga berbentuk seperti lontong atau rollade dan dikukus, setelah dingin barulah digoreng kering.

Saat akan disajikan gohyong diiris melintang serong lalu dilengkapi saus asam manis. Karena rasanya gurih, gohyong paling enak dimakan dengan nasi hangat plus tumis sayuran.

Makanan khas Betawi ini memang tidak terlalu populer, namun adonan ayam dan udang yang dibungkus kulit tahu ini rasanya membuat ketagihan. Luarnya renyah dan dalamnya gurih, makin enak saat dicocol saus asam manis.

Jika dilihat dari sejarahnya, gohyong merupakan perpaduan budaya Cina dengan budaya lokal Betawi.

Gohyong (ngó͘-hiong/Ngo Hiang) adalah sebuah gulungan kembang tahu yang diisi dengan cacahan daging yang dicampur berupa babi atau seafood seperti udang dan dicampurkan dengan bubuk lima rempah dan disajikan dengan digoreng dan dicampur dengan sayuran yang bervariasi seperti wortel dan lainnya.

Bubuk lima rempah adalah bubuk yang mewakili kelima rasa yaitu asam, manis, pedas, pahit, dan asin. Bubuk ini terbuat dari campuran kayu manis, bunga lawang, cengkih, sichuan pepper, dan biji adas.


4. Corndog

Resep corndog tanpa ragi dan telur. (dok. Cookpad @arie_dewi)

Corndog mungkin saat ini sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat Indonesia. Corndog adalah hot dog yang dibungkus dengan adonan tepung jagung dan digoreng atau dipanggang.

Tergantung pada cara penyajiannya, hidangan ini bisa tinggi lemak atau relatif sehat, dan biasanya dibumbui dengan bumbu seperti mustard.

Banyak toko saat ini membeli versi pra-masak atau beku, dan mereka dapat dipanaskan kembali melalui pemanggangan, microwave, atau penggorengan.

Asal-usul corndog diperdebatkan. Makanan ini tampaknya telah muncul di beberapa titik di tahun 1940-an, tetapi beberapa orang yang berbeda mengklaim telah menciptakannya. 

Pameran negara bagian Texas pada 1942 tampaknya menjadi tempat di mana hidangan ini pertama kali dipopulerkan, tetapi bukti menunjukkan bahwa itu dibuat dan disajikan di seluruh Amerika Serikat sebelum saat ini.


5. Dim Sum

(c) Jajan Dimsum Medan

Dim sum adalah makanan tradisional Cina yang terdiri dari piring kecil pangsit dan makanan ringan lainnya dan biasanya disertai dengan teh. 

Mirip dengan cara orang Spanyol makan tapas, hidangan tersebut dibagikan di antara keluarga dan teman. Biasanya dim sum dikonsumsi selama jam makan siang (pagi hingga siang hari.)

Saat ini, dim sum dimakan di seluruh China dan dunia, tetapi hidangan tersebut diyakini berasal dari wilayah Guangdong di China Selatan sebelum akhirnya sampai ke Hong Kong. 

Menurut majalah makanan Lucky Peach, pada awalnya budaya dim sum Kanton dimulai di kedai teh pada paruh kedua abad ke-19 di kota pelabuhan Guangzhou, ibu kota Guangdong, setelah sarang opium dilarang di seluruh negeri. 

Para pelancong dan pedagang Jalur Sutra akan beristirahat di kedai teh untuk menikmati hidangan dim sum. Saat mereka melanjutkan perjalanan, praktik ini terus menyebar dan mendapatkan popularitas di seluruh wilayah, terutama di Hong Kong.

Saat ini, dim sum dapat mencakup hidangan dan tradisi yang diadopsi dari bagian lain Tiongkok. Namun pada umumnya, bentuk kulinernya tetap sama seperti dulu.

Itulah beberapa jajanan street food yang banyak di jual di Indonesia namun berasal dari luar negeri.

Infografis Journal_ Sisa Makanan Jadi Sampah Dominan di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya