Liputan6.com, Jakarta PT Sucofindo sebagai BUMN Jasa Survei menyerahkan sertifikat halal kepada 26 Usaha Mikro Kecil (UMK) dalam rangka mewujudkan target 10 Juta Produk Bersertifikat Halal pada 2022.
"Penyerahan sertifikat halal ini sebagai komitmen PT Sucofindo terhadap program Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) untuk mewujudkan 10 Juta Produk Bersertifikat Halal," kata Direktur Utama PT Sucofindo Mas Wigrantoro Roes Setiyadi dikutip dari Antara, Selasa (25/10/2022).
Advertisement
Ia menambahkan program sertifikat halal ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN untuk 1.000 Sertifikat Halal Gratis agar UMK yang memiliki sertifikat mampu memberikan kepastian produknya sesuai dengan standar berlaku.
"Kami berharap sertifikat halal ini dapat mendorong UMK naik kelas dan bisa memperluas ke pasar ekspor. Penyelenggaraan jaminan produk halal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan, keamanan, keselamatan, dan kepastian ketersediaan produk halal bagi masyarakat dalam mengonsumsi dan menggunakan produk. Selain itu, bertujuan meningkatkan nilai tambah bagi para pelaku usaha dalam memproduksi dan menjual produk halal," ujar Mas Wigrantoro.
UMK yang produknya mendapat sertifikat halal telah melalui kegiatan awareness sistem jaminan produk halal, workshop aplikasi Sihalal, dan pemeriksaan kehalalan produk oleh LPH PT Sucofindo.
"Selanjutnya, kami mendampingi proses sidang fatwa halal oleh Dewan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), sampai penerbitan sertifikat halal oleh BPJPH," kata Mas Wigrantoro.
Pemulihan Ekonomi
Dalam upaya memulihkan ekonomi nasional, Sucofindo melalui peranannya sebagai BUMN Jasa Survei akan terus adaptif mencipta inovasi dan berkolaborasi untuk membantu para pelaku usaha.
"Selain itu, kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang berkelanjutan, dengan terus melakukan transformasi bisnis berbasis teknologi informasi, mencetak beragam inovasi bisnis berbasis digital, dan mengukuhkan diri sebagai Digital TIC (Testing, Inspection, and Certification) Company," ujar Mas Wigrantoro.
Bentuk komitmen ini, menurut Mas Wigrantoro, sejalan dalam pencapaian visi dan misi SUCOFINDO, khususnya mampu menciptakan nilai ekonomi kepada para pemangku kepentingan melalui layanan jasa inspeksi, pengujian, sertifikasi, konsultansi serta jasa terkait lainnya untuk menjamin kepastian berusaha.
Advertisement
Kemenag Targetkan 10 Juta Sertifikat Halal di 2022, Apa Strateginya?
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI menjalin kerjasama dengan Yayasan Almuttaqien Care pada Senin (6/6). Kolaborasi ini dalam upaya mencapai target program 10 juta produk punya sertifikat halal bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) untuk tahun 2022
Komitmen bersama ditandatangani secara langsung oleh Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham dan Ketua Yayasan Al Muttaqien Care Taefuri. Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham berharap, melalui kolaborasi ini semakin banyak pelaku UMK di Indonesia yang mendapatkan sertifikat halal.
"Dalam program sertifikasi halal Indonesia ini kita juga menggandeng ormas dan lembaga-lembaga pendidikan, sebagai LP3H. Kita sudah memiliki 136 lembaga mitra yang terdiri dari perguruan keagamaan islam negeri di seluruh indonesia, perguruan tinggi negeri dan swasta dan juga dengan ormas-ormas islam NU, Muhammadiyah, Pemuda Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Al Muttaqien Care dan lain-lain sebagainya," ujar Aqil di Ruang Rapat BPJPH, Pondok Gede, Jakarta, Senin (6/6/2022).
BPJPH juga mengadakan program pelatihan bagi tenaga pendamping untuk sertifikasi Halal Indonesia bagi para UMK. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi maupun ketrampilan tenaga pendamping sertifikasi Halal Indonesia, guna mencapai 10 juta sertifikasi halal bagi UMK di tahun ini.
"Saat ini, sudah ada sekitar 50.000 tenaga pendamping dan 900 orang traineer," ujarnya.
Jangkau Pelaku UMK
Aqil menyampaikan, program sertifikasi untuk 10 juta UMKM ini ditargetkan menjangkau pelaku UMK di sektor yang berisiko rendah dari aspek halal, yaitu makanan, minuman, warung makan, hingga kosmetik dan obat-obatan herbal/tradisional.
Sementara itu, Ketua Yayasan Al Muttaqien Care Taefuri menjelaskan bahwa pihaknya mendukung program sertifikasi Halal Indonesia, karena ingin turut serta dalam meningkatkan daya saing UMK, dalam tingkat nasional dan global. Mengingat, sektor UMK merupakan salah satu tulang punggung ekonomi nasional dan penyedia lapangan kerja terbesar di Indonesia.
"Kita ingin membantu UMK untuk lebih berdaya saing, UMK kita mempunyai potensi besar," tutupnya.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement