Liputan6.com, Gorontalo - Kapolda Gorontalo Irjen Pol Helmy Santika mengingatkan jajarannya untuk tidak tampilkan gaya hedonis dan pamer kemewahan di media sosial. Meskipun yang dipamerkan itu bukan hasil dari profesi sebagai anggota polisi.
"Mungkin di antara kalian anggota, ada yang berasal dari keluarga berada, atau mungkin memiliki istri atau suami yang berada, maka sebaiknya tidak perlu tampil hedonis dan pamer kemewahan di media sosial," kata Helmy, Selasa (25/10/2022)
Ia meminta anggota bergaya hidup wajar dan sesuai kepantasan kita sebagai anggota Polri. Apalagi usai badao pandemi Covid-19 menghantam, masih banyak masyarakat yang menderita.
Baca Juga
Advertisement
"Sangat tidak pantas jika kalian sebagai anggota Polri memamerkan kemewahan di situasi seperti saat ini," kata Helmy.
Selain itu Helmy juga menekankan kembali arahan Presiden RI dan Kapolri khususnya soal meraih kembali kepercayaan masyarakat. Sebab, citra polri saat ini kian terpuruk akibat berbagai peristiwa.
"Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Polri saat ini bisa dikatakan pada kondisi terpuruk akibat berbagai peristiwa yang terjadi," uttunya
Namun demikian, kita tidak boleh hanyut begitu saja. Kita semua yang di wilayah harus terus bangkit, laksanakan apa yang seharusnya dilaksanakan sesuai tupoksi.
"Memelihara Kamtibmas, menegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Jadikan Tribrata sebagai pedoman hidup dan Catur Prasetya sebagai pedoman kerja," ungkapnya.
"Jangan sakiti hati masyarakat, layani mereka secara humanis, raih kembali kepercayaan masyarakat terhadap Polri khususnya Polda Gorontalo," katanya.
Instruksi Kapolri
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan kepada seluruh anak buahnya. Agar tidak bergaya hidup mewah.
Dia juga mengingatkan pesan Presiden Jokowi kepada para petinggi Polri tersebut karena situasi saat ini sedang dalam krisis.
"Terkait dengan gaya hidup mewah Pak Presiden juga sudah betul-betul memberikan penjelasan secara gamblang saya kira masalah kebiasaan-kebiasaan, menggunakan mobil-mobil bagus, motor gede, situasinya lagi tidak baik," kata Sigit Sigit melalui akun instagramnya @listyosigitprabowo, Senin (24/10).
Sigit pun menyadari bahwa kondisi kehidupan mewah anggota polisi sedang mendapat sorotan publik saat ini. Meskipun, Sigit mengakui ada anggota yang memang sudah kaya dari keluarganya sebelum jadi polisi.
Arahan itu, lanjut Sigit, turut mengacu pada Perintah Kapolri dalam Surat Telegram Rahasia (TR) Nomor ST/30/XI/HUM 3.4/2019/DIVPROPAM tanggal 15 November 2019 tentang gaya hidup anggota Polri.
"Saya kira STR terkait dengan bagaimana gaya hidup yang sesuai dengan kepolisian ya sudah laksanakan itu," ucapnya.
Sigit menambahkan, seperti contoh untuk para anggota dapat membaca situasi dan kondisi di lapangan untuk menyikapi kehidupan mewah dalam menjalankan tugasnya.
"Dalam hubungan Forkopimda sesuaikan saja dengan yang lain. Misalkan, bupati pakai Innova ya jangan kita pakai mobil yang lebih baik dari itu. Samakan saja.Apalagi pada saat melaksanakan dinas, disesuaikan," ujarnya.
"Kapolres seperti apa, Kapolda seperti apa, Kapolsek seperti apa. Sehingga kemudian kita tidak terlihat mencolok karena berbeda dan itu dianggap menjadi hal-hal yang kemudian dianggap itu hedonisme," sambung dia.
Kemudian, Sigit mengatakan, imbauan ini dilakukan bukan hanya untuk anggota. Tapi juga berlaku untuk keluarga agar saling mengingatkan untuk tidak bergaya hidup mewah.
"Memang sulit, tapi harus kita lakukan. Ingatkan keluarga kita karena memang apapun yang terjadi dengan keluarga kita sorotannya tetap kepada anggota Polri sorotannya terhadap institusi Polri," ia menandaskan.
Advertisement