Liputan6.com, Jakarta - Gerhana Matahari parsial atau 'Surya Grahan' akan terlihat di beberapa wilayah Eropa, Timur Tengah, bagian timur laut Afrika, Asia Barat, Samudra Atlantik Utara, dan Samudra Hindia Utara pada Selasa (25/10/2022).
Kecuali beberapa negara bagian di wilayah timur laut, sebagian besar negara bagian di India akan dapat menyaksikan gerhana Matahari. Namun, akhir dari gerhana tidak akan terlihat dari India karena akan berlangsung setelah Matahari terbenam.
Advertisement
Sayangnya, mereka yang berada di Indonesia tidak dapat menyaksikannya secara langsung.
Puncak dari gerhana Matahari sebagian ini bisa disaksikan pada waktu 11.00 UT atau jam 18.00 WIB. Meskipun Indonesia tidak bisa menyaksikannya secara langsung, Anda dapat menontonnya di beberapa live streaming di YouTube.
Dilansir Live Mint, Selasa (25/10/2022), gerhana Matahari yang akan berlangsung selama 1 jam 45 menit di India akan terlihat selama lebih dari satu jam di kota-kota seperti New Delhi, Mumbai, Ahmedabad, Surat, Pune, Jaipur, Indore, Thane, Bhopal, Ludhiana, Agra, Chandigarh, Ujjain, Mathura, Porbandar, Gandhinagar, Silvasa, Surat, dan Panaji.
Kota-kota seperti Hyderabad, Bengaluru, Chennai, Lucknow, Kanpur, Nagpur, Visakhapatnam, Patna, Mangaluru, Coimbatore, Ooty, Varanasi, dan Thiruvananthapuram, akan menyaksikan gerhana kurang dari satu jam.
Beberapa daerah di timur laut seperti Aizawl, Dibrugarh, Imphal, Itanagar, Kohima, Silchar, dan Andaman & Nicobar Island tidak akan bisa melihat gerhana Matahari sama sekali.
Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan?
Orang harus menghindari menonton gerhana Matahari dengan mata telanjang dan harus menggunakan pelindung mata khusus.
Proyeksi tidak langsung adalah salah satu cara paling aman untuk menyaksikan gerhana Matahari, sementara teleskop, kamera lubang jarum, atau layar kamera juga dapat digunakan untuk menyaksikan gerhana.
Namun, ampilan kamera dapat menimbulkan beberapa kerusakan dalam prosesnya.
Melihat gerhana matahari secara langsung dilarang sebab dapat menyebabkan kerusakan permanen pada retina seseorang karena radiasi berdensitas tinggi dari fotosfer Matahari.
Advertisement
Cara Melihat Gerhana Matahari yang Aman
Melihat gerhana Matahari secara langsung dengan mata telanjang dapat menyebabkan mata menjadi terganggu. Hal ini disebabkan sinar radiasi dari Matahari akan mudah sampai ke mata kita yang ada di Bumi.
Dan apabila nekat untuk dilakukan untuk secara langsung melihat area fotosfer Matahari atau bagian cincin terang ketika gerhana Matahari, maka akan membahayakan dan dapat berakibat pada kerusakan permanen retina mata. Dan jika dilakukan terus menerus, maka akan menyebabkan kebutaan.
Oleh karena itu, di bawah ini ada beberapa cara aman untuk menikmati gerhana Matahari yang sedang terjadi, yaitu:
1. Menggunakan Kacamata Anti-Radiasi
Cara ini terbilang cukup banyak dilakukan masyarakat ketika sedang terjadinya gerhana Matahari. Selain itu, untuk menemukan jenis kacamata anti radiasi ini juga sangat mudah dan murah.
2. Menggunakan Teleskop
Teleskop biasanya digunakan untuk melihat bintang di langit. Namun, teleskop ini juga terkadang digunakan untuk melihat gerhana Matahari. Akan tetapi diperlukan cara khusus agar tidak berbahaya bagi mata. Cara tersebut adalah dengan memantulkan cahaya dari teleskop ke sebuah bidang rata yang memiliki warna putih, contohnya seperti kertas atau papan tulis berwarna putih.
3. Melalui Siaran Media
Mungkin terdengar bercanda, namun sebenarnya ini adalah cara paling aman dan justru paling memberi gambaran jelas mengenai bentuk dari gerhana Matahari tersebut. Anda bisa menikmati gerhana Matahari tersebut melalui siaran televisi atau saat ini juga bisa memanfaatkan fitur ‘Live’ di YouTube yang mungkin saja sedang menayangkan fenomena alam ini.
Itulah tadi beberapa penyebab terjadinya gerhana Matahari, serta bagaimana cara yang aman untuk menikmati fenomena tersebut, mengingat gerhana Matahari memang jarang terjadi, dan jika Anda sempat melihatnya dan menikmati tiap momennya, maka akan menjadi pengalaman yang berkesan seumur hidup.
Advertisement