Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Miss Universe telah menangguhkan penyelenggara kontes Miss USA atau Miss Amerika Serikat (AS). Hal tersebut menyusul tuduhan bahwa kompetisi yang menobatkan ratu kecantikan Filipina-Amerika R'Bonney Gabriel tersebut bertindak curang.
Dikutip dari Rappler, Selasa, 25 Oktober 2022, menurut laporan oleh Daily Mail dan Fox News Digital, Miss Brand Corp., perusahaan yang menyelenggarakan kontes tersebut, telah ditangguhkan "seketika" setelah "musyawarah menyeluruh." Miss Brand dipimpin oleh Miss USA 2008 Crystle Stewart.
Advertisement
"Organisasi Miss Universe akan mengambil alih program Miss USA sementara penyelidikan pihak ketiga yang komprehensif sedang dilakukan. Investigasi akan dipimpin oleh firma hukum Holland & Knight, dan temuannya akan digunakan sebagai dasar untuk tindakan yang tepat," kata Organisasi Miss Universe kepada Fox News Digital.
Mereka menambahkan, "Komitmen kami kepada kontestan dan penggemar adalah prioritas kami, dan kami akan membuat mereka selalu diingat saat kami melangkah maju."
Menyusul penobatan Miss USA 2022 pada 3 Oktober 2022, kontes tersebut terbelit kontroversi karena beberapa kontestan mengklaim bahwa pemenangnya sudah ditentukan sebelumnya bahkan sebelum diumumkan pada malam kontes. Miss Missouri Mikala McGhee mengatakan kepada Daily Mail bahwa penobatan Gabriel adalah langkah untuk melibatkan komunitas Filipina.
Miss Montana Heather Lee O'Keefe menyebut bahwa kontestan lainnya "merasa sangat kuat bahwa ada favoritisme terhadap Miss Texas USA (Gabriel) dan (mereka) memiliki tanda terima untuk membuktikannya." Kontestan lain juga mengungkapkan bagaimana mereka merasa "dipermalukan" setelah mengikuti kontes tersebut.
Pengakuan Gabriel
O'Keefe juga menegaskan melalui Instagram Live bahwa aksi walk-out pada malam penobatan itu tidak direncanakan. "Kami ingin memperjelas bahwa kami sama sekali tidak menyerang R'Bonney sebagai pribadi," katanya.
"Tidak ada yang menentang gadis yang memenangkan Miss USA. Kami tidak memiliki perasaan keras terhadapnya. Ini bukan salahnya. Ini adalah masalah kami yang kami angkat dengan organisasi secara keseluruhan," lanjutnya.
Dalam sebuah wawancara dengan E! News, Gabriel menanggapi spekulasi, bersikeras bahwa kontes itu tidak dicurangi. "Saya tidak akan pernah mengikuti kontes atau kompetisi apa pun yang saya tahu akan saya menangkan. Saya memiliki integritas," katanya.
"Saya ingin transparan, dan saya ingin semua orang tahu bahwa tidak ada keuntungan yang tidak adil dan tidak ada yang dicurangi," lanjutnya.
R'Bonney Gabriel, 28, mewakili Houston, Texas dalam kontes Miss USA. Setelah kemenangannya di Miss USA, Gabriel akan mewakili Amerika Serikat dalam kontes Miss Universe yang diadakan pada 14 Januari 2023.
Advertisement
Kata Crystle Stewart
Crystle Stewart mengatakan pada The Post bahwa pihaknya tidak akan pernah "mencurangi kompetisi," yang mana ia sendiri "berjuang begitu keras untuk menang." "Tuduhan terhadap Organisasi Miss USA menyesatkan dan menentang semua yang saya perjuangkan secara pribadi dan profesional," katanya.
"Sebagai perempuan Afrika-Amerika pertama dalam peran kepemimpinan ini, saya mengambil posisi ini dengan segala keseriusan dan rasa hormat. Ketika saya memenangkan Miss Texas USA, Miss USA, dan, baru-baru ini, jadi Presiden Organisasi Miss USA, banyak perempuan kulit berwarna terinspirasi dan dipenuhi dengan harapan," tambahnya.
Stewart mengungkapkan, "Saya tidak akan melakukan apa pun, seperti 'mengadakan kompetisi' yang saya perjuangkan dengan keras untuk menang, dan membahayakan harapan itu." Perempuan berusia 41 tahun tersebut mengatakan bahwa "keadilan kontes," serta "kesejahteraan setiap kontestan" adalah "prioritas utamanya."
"Sebagai mantan pemegang gelar, saya belajar secara langsung pentingnya kompetisi kontes yang adil dan tidak memihak. Saya menghormati suara Kelas (kontestan Miss USA) 2022 dan hak setiap perempuan untuk didengar suaranya," tuturnya.
Penyelidikan
Ia mengatakan bahwa Miss USA akan bekerja sama dalam penyelidikan Miss Universe yang diajukan oleh pelapor kontes. "Saya sendiri, staf, dan mitra kontes saya menanggapi ini dengan sangat serius dan bekerja sama dengan Organisasi Miss Universe saat mereka menyelidiki tuduhan itu," katanya.
Stewart mengungkap bahwa Miss USA juga akan melakukan "peninjauan internal untuk menilai staf kami dan personel lain untuk memastikan bahwa ada keadilan, non-diskriminasi, dan tidak ada pilih kasih di antara para kontestan."
"Dalam setiap upaya, saya ingin memastikan ada lapangan bermain yang sama untuk setiap kontestan dari keseragaman dalam pakaian, headshots yang disponsori, lokakarya kesehatan mental, dan pelatihan gratis," katanya. "Semua untuk melindungi, mendidik, dan memberdayakan kontestan kami."
Ketua kontes itu juga memberi selamat pada Gabriel, mencatat kemenangan bersejarahnya sebagai orang Filipina-Amerika pertama yang memenangkan gelar Miss USA. Juga, kontestan Asia-Amerika pertama yang mendapatkan gelar negara bagian Miss Texas USA.
Baca Juga
Angélique Angarni-Filopon Dimahkotai Miss Prancis 2025, Jadi Pemenang Tertua Sepanjang Sejarah Kompetisi
Kontes Miss Belanda Dihentikan, Penyelenggara Luncurkan Ajang Baru yang Tak Fokus pada Kecantikan
Belum 2 Minggu Menjabat, Victoria Kjaer Theilvig Diminta Copot Mahkota Miss Universe 2024 karena Lypsinc
Advertisement