IHSG Rawan Koreksi, Pantau Rekomendasi Saham Hari Ini 26 Oktober 2022

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG saat ini masih terlihat kembali pada rentang konsolidasi.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Okt 2022, 08:00 WIB
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai masih bergerak pada rentang konsolidasi pada perdagangan saham Rabu, (26/10/2022).

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG saat ini masih terlihat kembali pada rentang konsolidasi setelah mengalami kenaikan jangka pendek sebelumnya.

“Minimnya sentimen yang dapat mendorong kenaikan IHSG hingga jelang berakhirnya tahun 2022 masih menjadi tantangan tersendiri bagi emiten yang berada dalam pasar modal,” ujar William.

Ia menambahkan, di sisi lain aliran dana investor asing secara year to date (ytd) masih menunjukkan minat investasi yang cukup tinggi ke pasar modal Indonesia. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), aliran dana investor asing yang masuk pasar modal Indonesia mencapai Rp 77,21 triliun hingga Selasa, 25 Oktober 2022.

“Sehingga momentum tekanan masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang,” tutur dia.

Ia prediksi, IHSG berada di kisaran 6.921-7.075 pada Rabu pekan ini.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG ditutup terkoreksi 0,1 persen ke 7.048 pada perdagangan 25 Oktober 2022. Pergerakan IHSG pun masih tertahan oleh MA60 dan mulai muncul adanya volume penjualan.

“Diperkirakan, posisi IHSG masih berada di akhir wave (x) dari wave [y], sehingga dalam jangka pendek nampaknya IHSG rawan terkoreksi untuk menguji 6.982-7.030 terlebih dahulu,” ujar dia.

Ia menuturkan, nampaknya selama IHSG masih berada di atas 6.974, IHSG berpeluang menguat kembali untuk uji 7.136-7.156. Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.847,6.974 dan resistance 7.100,7.135.

 

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Rekomendasi Saham dan Teknikal

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Sedangkan William memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Selain itu, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Astra International Tbk (ASII). Kemudian PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Berikut rekomendasi teknikalnya:

1.PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) - Buy on Weakness (5.550)

Saham CPIN ditutup menguat 0,9 persen ke 5.550 pada perdagangan 25 Oktober 2022, meskipun disertai dengan peningkatan volume pembelian tapi penguatan CPIN masih tertahan oleh MA200.

“Selama tidak terkoreksi ke bawah 5.275 sebagai stoplossnya, maka posisi CPIN sedang berada di awal wave [iii] dari wave C,” tutur dia.

Buy on Weakness: 5.450-5.550

Target Price: 5.725, 6.325

Stoploss: below 5.275


Saham INKP-UNTR

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

2.PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP) - Buy on Weakness (9.150)

Saham INKP ditutup menguat 0,3 persen ke 9.150 pada perdagangan kemarin (25/10) dan disertai dengan peningkatan volume pembelian.

“Kami memperkirakan, posisi INKP sedang berada di awal wave 5 dari wave (C), sehingga INKP berpeluang melanjutkan penguatannya,” ujar dia.

Buy on Weakness: 9.025-9.125

Target Price: 9.700, 10.025

Stoploss: below 8.675

 

3.PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) - Buy on Weakness (595)

Saham SMRA ditutup menguat 2,6 persen ke 595 pada perdagangan 25 Oktober 2022 dan mampu menembus MA20.

“Selama tidak terkoreksi ke bawah 550, maka posisi SMRA saat ini sedang berada di awal wave 3 dari wave (C) sehingga SMRA masih berpeluang melanjutkan penguatannya,” ujar dia.

Buy on Weakness: 575-585

Target Price: 625, 675

Stoploss: below 550

 

 

 

4.PT United Tractos Tbk (UNTR) - Buy on Weakness (32.000)

Saham UNTR ditutup terkoreksi 1,2 persen ke 32.000 pada perdagangan 25 Oktober 2022 dan masih tertahan oleh cluster MA20 dan MA60.

“Selama tidak terkoreksi ke bawah 31,400 sebagai stoplossnya, maka posisi UNTR sedang berada di awal wave (c) dari wave [b] sehingga UNTR berpeluang menguat kembali,” kata dia.

Buy on Weakness: 31.675-31.875

Target Price: 33.800, 34.500

Stoploss: below 31.400


Penutupan IHSG pada 25 Oktober 2022

Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuatif pada perdagangan saham Selasa, (25/10/2022). IHSG pun berbalik arah ke zona merah dan sektor saham energi pimpin koreksi.

Mengutip data RTI, IHSG melemah tipis 0,07 persen ke posisi 7.048,38. Indeks LQ45 melemah 0,07 persen ke posisi 1.005,82. Sebagian besar indeks acuan kompak koreksi. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.108,81 dan terendah 7.032,54. Sebanyak 245 saham menguat dan 283 saham melemah. 173 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 1.272.675 kali dengan volume perdagangan 24,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.612.

Sejumlah sektor saham berada di zona merah dengan indeks sektor saham IDXenergy melemah 1,12 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 0,70 persen, indeks sektor saham IDXbasic susut 0,67 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi tergelincir 0,61 persen. Selain itu, indeks sektor saham IDXfinance dan IDXinfrastruktur masing-masing turun 0,01 persen. Sedangkan indeks sektor saham IDXnonsiklikal berada di zona merah.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXproperty naik 1,07 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtechno menanjak 0,73 persen dan indeks sektor saham IDXindustry bertambah 0,13 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya