Liputan6.com, Jakarta - Motor matic menjadi incaran konsumen karena menawarkan kepraktisan berkendara serta harganya relatif terjangkau.
Naik sepeda motor pun dianggap menjadi pilihan yang ideal untuk mengatasi padatnya jalanan kota bagi yang memiliki aktivitas beragam di luar rumah.
Advertisement
Namun, seperti apa sih perilaku berkendara yang biasa dilakukan? Tahu nggak kalau ternyata ada kebiasaan berkendara yang bisa bikin motor matic cepat rusak? Gali lebih jauh di sini, yuk!
1. Langsung Memutar Gas Terlalu Dalam di Awal
Coba diingat-ingat kembali, ketika akan berkendara, seperti apa kebiasaanmu memutar gas di awal? Kalau langsung tancap gas dalam-dalam saat awal akselerasi karena terburu-buru, terjebak macet, atau habis berhenti di lampu merah, ternyata ini bukan kebiasaan yang baik lho.
Kebiasaan berkendara yang satu ini ternyata bisa mempengaruhi performa motor matic yang dikemudikan. Langsung memutar gas terlalu dalam di awal akselerasi bisa menyebabkan kerusakan beberapa komponen penting seperti v-belt, roller, hingga konsumsi BBM yang lebih boros.
2. Langsung Menghidupkan Mesin
Kebiasaan yang satu ini hampir dilakukan oleh sebagian besar pengguna, bahkan nggak banyak yang sadar kalau bisa merusak performa mesin motor matic yang digunakan. Langsung menghidupkan mesin dari keadaan mati ternyata bukan kebiasaan yang bijak jika ingin motor matic lebih awet.
Yup, sebaiknya setelah memutar kunci dan motor dalam keadaan ON, tunggu beberapa saat hingga seluruh indikator Malfunction Indicator Light hilang. Tujuannya adalah menunggu dan memastikan jika tidak ada kerusakan pada motor.
3. Selalu Menekan Rem Saat Berjalan
Saat berkendara di jalanan, tangan memang menekan tuas gas. Tapi, kadang ada beberapa kebiasaan lain yang dilakukan baik itu disadari atau tidak, yaitu menekan tuas rem selama motor berjalan. Coba ngaku, siapa yang sering begini?
Ternyata, menekan tuas rem selama motor berjalan bisa membuat lampu rem cepat putus. Nggak hanya itu saja, komponen lain juga akan cepat aus sebelum waktunya tiba. Misalnya saja kampas rem yang cepat habis karena terlalu sering ditekan selama berkendara.
4. Menahan Gas dalam Posisi Berhenti atau Sedang Macet
Kebiasaan salah selanjutnya yang mungkin sering dilakukan adalah menahan tuas gas saat sedang berhenti, misalnya ketika terjebak kemacetan. Beberapa dari kamu mungkin sering terus memutar gas secara perlahan, namun laju motor tertahan oleh tuas rem.
Efeknya mungkin nggak langsung dirasakan, tapi jika sering melakukan hal tersebut bisa menyebabkan komponen kampas kopling jadi cepat aus. Waspada saja jika tiba-tiba harus membawa motor ini ke bengkel, tandanya kamu harus siap menyiapkan kocek lebih.
5. Jarang Mengganti Oli Gardan
Bagi pengguna motor matic, ada 2 jenis oli yang harus diganti secara rutin yaitu oli mesin dan oli gardan. Sebagian dari kamu mungkin masih mengabaikan pentingnya mengganti oli gardan. Nah, hal tersebut bisa memicu kerusakan pada motor kalau nggak diganti secara rutin.
Ada beberapa kerusakan yang bisa terdeteksi karena oli gardan yang jarang diganti. Misalnya saja komponen yang cepat aus, munculnya suara kasar pada mesin, hingga kerusakan yang terjadi pada bearing gardan. Untung mengatasinya, pastikan rutin mengganti oli gardan setiap 8.000-12.000 km atau sekitar 4 bulan pemakaian demi menjaga performa motor matic kesayangan.
Jadi, jangan hanya bisa menggunakan motor matic sehari-hari saja. Penting juga untuk mengetahui perawatan yang tepat agar performa motor tetap awet dan optimal. Jangan lupa cek kondisi motor matic secara rutin di bengkel terdekat!
Sumber: Otosia.com
Advertisement