Kreatif, Pria Disabilitas dari Bogor Sulap Limbah Kertas Jadi Action Figure Bernilai Jual

Disabilitas tak membatasi kreativitas Wawang Sunarya dalam membuat berbagai bentuk boneka mungil alias action figure.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 26 Okt 2022, 18:00 WIB
Kreatif, Pria Disabilitas dari Bogor Sulap Kertas Bekas Jadi Action Figure Bernilai Jual. Foto: tangkapan layar Instagram @wawangsunarya.

Liputan6.com, Jakarta Disabilitas tak membatasi kreativitas Wawang Sunarya dalam membuat berbagai bentuk boneka mungil alias action figure.

Pria 40 tahun itu bisa menyulap limbah kertas menjadi kerajinan yang memiliki nilai seni dan dapat dijual.

Penyandang disabilitas fisik ini juga telah memamerkan karyanya di Sentra Terpadu Inten Soeweno, Cibinong, Bogor pada 21 Oktober 2022. Pameran ini masih dalam rangkaian acara Pertemuan Tingkat Tinggi Asia-Pasifik untuk Penyandang Disabilitas (HLIGM-FRPD).

Di ajang internasional ini, sebanyak 53 delegasi negara anggota United Nation Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) dan 9 negara asosiasi terintegrasi secara hybrid. Para delegasi yang hadir dapat melihat hasil karya Wawang. Ini merupakan prestasi kesekian yang ditorehkannya.

Kehadirannya di pameran menjadi salah satu bukti komitmen pemerintah Indonesia dalam memenuhi hak-hak penyandang disabilitas untuk berkarya dan memiliki peluang yang sama dalam dunia usaha.

Sebagai alumni Sentra Terpadu Inten Soeweno di Cibinong milik Kementerian Sosial (Kemensos) tahun 2009, Wawang mendapat berbagai kesempatan kerja di beberapa perusahaan. Sambil kerja, ia menekuni hobinya membuat action figure.

Tahun 2012, ia mendapatkan tawaran dari seorang kawan untuk mengikuti pameran dan bazaar. Tak disangka, keisengannya berbuah manis. Produknya laris manis. Dari sana, muncul ide menekuni hobinya membuat action figure menjadi kegiatan usaha untuk memperbaiki ekonomi keluarga.


Awal Mula Tekuni Usaha Action Figure

Kreatif, Pria Disabilitas dari Bogor Sulap Kertas Bekas Jadi Action Figure Bernilai Jual. Foto: tangkapan layar Instagram @wawangsunarya.

Awal mula membuka usaha pembuatan miniatur action figure, Wawang mendapat dukungan modal usaha dari Kemensos sebesar Rp5 juta pada 2012.

Dukungan ini membuatnya semakin percaya diri untuk memasarkan hasil karyanya di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat dan di Kampung Betawi, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Harga miniatur action figure ukuran kecil dibanderol Rp50 hingga Rp100 ribu. Action figure termahal yang pernah dijualnya adalah seharga Rp5 juta. Ini sesuai dengan tingkat kesulitan dan ukuran action figure yang dipesan, mulai dari superhero dalam negeri, superhero luar negeri dan karakter lainnya sesuai pesanan.

Pria kelahiran Bogor ini memproduksi miniatur di hari kerja dan memasarkannya pada Sabtu dan Minggu. Selain di Kampung Betawi, produknya dipasarkan di Dinas Koperasi DKI Jakarta dan pernah dipasarkan di International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) di Jakarta Convention Center Senayan tahun 2016.


Pemasaran Online

Kini, pemasaran dilakukan juga secara online melalui platform sosial media Instagram.

Usahanya sempat dihantam gelombang pandemi COVID-19. Wawang bingung karena usaha inilah yang menjadi sumber utama penghasilannya.

Namun, Wawang enggan tumbang. Pandemi tak menghentikan langkahnya untuk terus mengembangkan diri dengan mengikuti berbagai kesempatan pelatihan wirausaha.

Berkat semangat pantang menyerah, ia menyabet penghargaan peserta berprestasi pada Event Reach Independence & Sustainable Entrepreneurship yang digelar oleh salah satu bank.

Selain itu, usahanya juga masuk 10 besar nasional Difabisa tahun 2021 yang diinisiasi oleh Astra Disability Connection Program dan mendapat tambahan modal untuk pengembangan usahanya.


Atlet Renang

Selain mendapat penghargaan dari usahanya, Wawang juga sempat mendapat penghargaan di dunia olahraga.

Ia adalah atlet renang dan berhasil mendapat juara III nomor 50M Gaya Dada S7 Putra di Kejuaraan Paraswimming se-Jawa Barat tahun 2022.

Sederet prestasi yang ia torehkan menjadi bukti bahwa disabilitas bisa berdaya.

"Saya cuma ingin membuktikan, kalau disabilitas bisa mandiri dan apa yang mereka lakukan bisa saya lakukan juga," tuturnya mengutip keterangan pers Rabu (26/10/2022).

Prestasi dan keberhasilan usahanya pun membuatnya wara-wiri di berbagai stasiun TV guna berbagi pengalaman menginspirasi dan juga memotivasi.

Kemensos terus mendukung pengembangan usaha Wawang dengan memberikan bantuan motor roda tiga sebagai salah satu implementasi Program Indonesia Melangkah. Wawang akan menjual hasil karyanya dengan keliling menggunakan motor roda tiga.

Ia berharap usahanya bisa semakin berkembang dan bisa memberdayakan teman-teman penyandang disabilitas lainnya.

 

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya