Liputan6.com, Jakarta - Sudah tidak menjadi rahasia umum bila industri Korea Pop atau Kpop saat ini telah tumbuh dan berkembang dan menjadi salah satu kiblat musik dunia.
Sekarang ini, idol Kpop bukan hanya orang-orang yang lahir dan besar di Korea Selatan saja, namun juga dari berbagai negara.
Advertisement
Hal tersebut membuat banyak agensi, apalagi yang sudah dikenal banyak orang untuk memperluas skala dan jangkauan pasar bagi para idol Kpop yang berada di bawah naungan mereka.
Biasanya, agensi akan menambah staf-staf untuk bekerja mendampingi para idol dalam melakukan pekerjaan di Korea Selatan maupun ketika melakukan konser tur dunia.
Untuk kesuksesan seorang idol Kpop, para idol ini sangat bergantung pada dukungan agensi mereka dan anggota stafnya.
Idol biasanya akan membentuk ikatan yang erat dengan orang-orang yang telah mewujudkan karir mereka, atau seseorang yang telah bekerja sama dengan mereka sepanjang karir mereka.
Bahkan banyak idol Kpop yang menganggap orang-orang perusahaan itu sebagai keluarga, karena para staf menemaninya dari awal debut hingga menjadi idola banyak orang.
Staf-staf idol Kpop pun melihat secara langsung bagaimana para idol tumbuh dan berkembang serta bagaimana para idol bekerja sekeras mungkin membangun karir mereka.
Namun sayangnya menjadi idola Kpop tidak membuat mereka terhindar terhadap pengkhianatan dari orang-orang terdekat mereka, termasuk perlakuan tak baik.
Melansir dari laman Kpop Starz, Rabu (26/10/2022) berikut empat idol Kpop yang dapat penghianatan orang terdekat yaitu staf mereka sendiri:
1. Nancy (Momoland)
Pada 2021 silam, Nancy Momoland menjadi korban kejahatan kamera tersembunyi setelah foto sang idol yang sedang berganti pakaian di belakang panggung beredar luas di internet.
Foto yang dimaksud dilaporkan diambil oleh anggota staf MLD Entertainment pada November 2019, ketika grup tersebut menghadiri Asia Artist Awards yang diadakan di Hanoi, Vietnam.
Menurut MLD Entertainment pada saat itu, foto kamera tersembunyi Nancy telah diedit menggunakan photoshop dan akan mengambil tindakan hukum terhadap orang yang mengambil foto tersebut.
MLD akan mencari siapa staf yang telah menyebarkannya, serta orang-orang yang terus membagikan dan meluaskannya pada media sosial atas pelecehan seksual dan penyebaran foto-foto terlarang.
Advertisement
2. Super Junior
Selama episode My Little Old Boy, para anggota Super Junior mengungkapkan bahwa mereka memergoki mantan manajer mereka mencuri banyak barang, seperti syal, jam tangan, wewangian, hadiah dari penggemar, dan barang-barang mahal lainnya.
Hal tersebut berhasil terungkap setelah salah satu anggota mereka Yesung melihat sang manajer sedang memeriksa barang-barangnya.
Ketika manajer tersebut dipergoki, situasinya menjadi panas ketika manajer tersebut mulai bertingkah aneh.
Leader Super Junior yaitu Leeteuk bahkan harus menghalangi sang manajer untuk pergi ke dapur, kalau-kalau dia mengambil pisau dan melakukan tindakan berbahaya.
Member Super Junior kemudian menemukan mantan manajer tersebut menumpuk barang-barang curian di sebuah tempat tersembunyi selama beberapa bulan.
3. Lisa (BlackPink)
Salah satu kasus paling terkenal dari idola K-pop yang ditipu oleh anggota staf mereka sendiri adalah kasus Lisa BlackPink.
Kembali pada 2020, pada saat itu Lisa ditipu sebesar 1 miliar KRW atau seitar lebih dari Rp10 Milliar oleh mantan manajernya. Padahal orang tersebut telah bekerja dengannya dan dipercayai sejak masa-masa rookie atau saat BlackPink awal debut.
Menurut laporan, manajer tersebut telah menawarkan untuk melihat investasi properti untuk idola Thailand ini, dan Lisa tanpa curiga menyerahkan uang tersebut.
Namun, uang itu justru digunakan oleh manajer tersebut untuk berjudi.
Untungnya, sebagian dari uang itu telah dilunasi, dengan kesepakatan bagi sang manajer untuk membayar sisanya di kemudian hari.
Advertisement
4. Seventeen
Masalah yang agak umum di industri Kpop adalah korban dari bocornya informasi pribadi para anggota oleh anggota staf mereka sendiri.
Khususnya, pada tahun 2018, penggemar Seventeen menjadi curiga dan mengangkat kekhawatiran akan bocornya informasi pribadi para anggota setelah grup tersebut diikuti oleh mobil setelah konser mereka.
Pledis Entertainment kemudian mengkonfirmasi bahwa informasi pribadi para anggota, serta jadwal mereka, telah dibocorkan oleh anggota staf.
Mereka meminta maaf, dan berjanji untuk menghukum dan melakukan evaluasi bagi para staf dan seluruh pekerja pada agensi.