Liputan6.com, Jakarta - Nama Kanye West tengah menjadi sorotan setelah Adidas memutuskan kontrak kerja sama dengan rapper ternama sekaligus designer tersebut. Putusnya kemitraan dengan Adidas pun menjadi pukulan besar bagi kekayaan bersih rapper yang kini dikenal sebagai "Ye" tersebut.
Dilansir dari South China Morning Post, Rabu (26/10/2022) Kanye West kehilangan status miliarder setelah Adidas mengakhiri mitra dengan sang rapper. Kabar ini menyusul komentar Antisemitisme yang dilontarkan Ye menuai kontroversi.
Advertisement
Forbes mencatat, kesepakatan Kanye West dengan Adidas bernilai sebesar USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 23,3 triliun. Kini, tanpa kemitraan itu, kekayaan bersih Ye anjlok menjadi USD 400 juta atau Rp 6,2 triliun.
Adidas mengumumkan keputusannya untuk memutuskan kerja sama dengan West pada Selasa (25/10), dengan mengatakan produksi sepatu dan pakaian rapper "Yeezy" telah dihentikan dengan "segera".
"Adidas tidak menoleransi Antisemitisme dan segala bentuk ujaran kebencian lainnya," kata pihak Adidas.
"Komentar dan tindakan Anda baru-baru ini tidak dapat diterima, penuh kebencian, dan berbahaya, dan itu melanggar nilai-nilai perusahaan tentang keragaman dan inklusi, saling menghormati, dan keadilan," lanjut perusahaan pakaian dan sepatu asal Jerman tersebut.
Langkah Adidas diumumkan tak lama setelah agensi bakat CAA mengeluarkan Kanye West sebagai klien. Tidak sampai disitu, studio film MRC juga memutuskan untuk tidak merilis film dokumenter lengkap tentang rapper pemenang Grammy itu.
Awal bulan ini, akun Instagram Ye dibatasi dan akun Twitter-nya juga dikunci dari postingan-postingan yang dianggap mengandung konten Antisemitisme.
Buntut Banyak Kontroversi, Balenciaga Putus Kontrak dengan Kanye West
Tak hanya Adidas, kontroversi itu juga membuat rumah mode Balenciaga memutuskan hubungan kerja sama dengan Kanye West.
Salah satu alasannya, banyak komentar serta unggahan kontroversial musisi dan desainer itu yang bernada antisemitisme.
"Balenciaga tidak lagi memiliki hubungan atau rencana untuk proyek masa depan yang terkait dengan artis ini," kata Kering, perusahaan induk Balenciaga, dalam sebuah pernyataan kepada Women's Wear Daily (WWD), dikutip Rabu (26/10/2022).
West, yang secara resmi mengubah namanya menjadi Ye, berkolaborasi dengan Balenciaga untuk lini Yeezy Gap yang sangat populer pada awal tahun ini.
Gap pertama kali mengumumkan kesepakatan 10 tahun dengan Ye untuk merek Yeezy Gap pada Juni 2020. Tetapi West mengatakan bulan lalu bahwa dia mengakhiri kemitraannya dengan Gap.
Dalam email internal perusahaan, Mark Breitbard, presiden dan CEO Gap Brand, mengatakan memutuskan untuk "mengakhiri kemitraan" karena "visi mereka tidak lagi selaras." The New York Times melaporkan bahwa hubungan West dan Balenciaga sangat dekat dan bahwa dia dan direktur kreatif Demna Gvasalia mengirim pesan teks "beberapa kali sehari."
Gvasalia dan Cédric Charbit, kepala eksekutif Balenciaga pun dilaporkan menghadiri Paris Fashion Week di mana West mengenakan salah satu kemeja "White Lives Matter" yang kontroversial. Pakaian itu dianggap mengolok-olok Black Lives Matter, sebuah gerakan yang dimaksudkan untuk menyoroti diskriminasi, rasisme, dan kebrutalan polisi terhadap orang kulit hitam.
Meski mendapat kritis pedas dari banyak pihak, ia menulis pendapatnya di Instagram Story akun Instagram pribadi pada Selasa, 4 Oktober. "Semua orang tahu bahwa Black Lives Matter adalah scam, sekarang semuanya sudah berakhir, terima kasih kembali," tulisnya.
Advertisement
Kasus Perundungan
Mantan suami Kim Kardashian ini juga dilaporkan terlibat kasus perundungan setelah diduga mengejek pilihan gaya editor Vogue Gabriella Karefa-Johnson karena tidak menyukai kaus "White Lives Matter" yang banyak dikecam.
Melansir Page Six, Rabu (5/10/2022), Ye mengunggah foto Karefa-Johnson ke Instagram-nya yang memperlihatkan editor itu mengenakan sepatu bot cokelat bertali, rok rajutan bergaris, kaus grafis kuning kasual, dan mantel parit korduroi.
Jurnalis mode itu melengkapi penampilannya dengan dompet Balenciaga biru, sunnies, dan kalung chunky. "Ini bukan 'orang mode,'" tulis West pada foto di Instagram, menambahkan, "Anda berbicara tentang Ye, saya juga akan berbicara tentang Anda. Tanya Trevor Noah," merujuk perbincangannya dengan pembawa acara tersebut.
Karefa-Johnson juga membagikan tangkapan layar percakapannya dengan seorang teman tentang kaus itu. Ia menyebut desain West tidak bertanggung jawab meski memahami niatnya.
"Ia mencoba menggambarkan dunia dystopian di masa depan ketika whiteness mungkin punah atau setidaknya akan berada dalam bahaya yang cukup untuk menuntut pertahanan," jelasnya. Atas skandal tersebut, beberapa pihak angkat bicara, termasuk model Gigi Hadid.