KSAD ke Anggota: Jaga Netralitas TNI di Pemilu 2024, Jangan Terlibat Politik Praktis

Menurut Dudung, tugas dan tanggung jawab prajurit TNI sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yakni salah satunya membantu pemerintah agar semua rangkaian dan tahapan pemilu berjalan aman dan lancar.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Okt 2022, 13:40 WIB
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyampaikan sambutan saat memimpin Apel Gelar Kesiapsiagaan TNI Angkatan Darat di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022). KSAD menekankan TNI AD di antaranya semakin menunjukkan peran, fungsi, dan tugasnya untuk membantu masyarakat dan melakukan kegiatan-kegiatan yang optimal dan maksimal dalam membantu menyukseskan program-program pemerintah. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengingatkan kepada prajuritnya untuk memegang teguh netralitas TNI dan tidak terlibat politik praktis dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

"Kita tetap memegang teguh netralitas TNI untuk tidak terlibat politik praktis," kata Dudung dalam sambutannya saat memimpin Apel Kesiapsiagaan TNI AD Tahun 2022 di Silang Monas, Jakarta, Rabu (26/10/2022).

Menurut dia, tahapan Pemilu Serentak 2024 sudah berjalan, bahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan 18 partai politik yang sudah dinyatakan lolos verifikasi administrasi.

Sejumlah partai politik juga terpantau sudah mulai mendeklarasikan dan mendukung para tokoh-tokoh sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk diusung pada pesta demokrasi lima tahunan.

"Namun, kita tetap memegang teguh netralitas TNI," tegasnya.

Menurut Dudung, tugas dan tanggung jawab prajurit TNI sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yakni salah satunya membantu pemerintah agar semua rangkaian dan tahapan pemilu berjalan aman dan lancar. Dia akan memberikan sanksi tegas bagi prajurit TNI AD yang terbukti terlibat dalam politik.

"Kalau orang dukung-mendukung dari TNI AD, nanti akan kami proses secara hukum, karena sudah dari dulu yang namanya TNI AD itu harus netral, tidak boleh memilih salah satu calon," ujarnya.

Adalam kesempatan itu, Dudung juga menyampaikan apel kesiapsiagaan TNI AD Tahun 2022 ini memiliki makna sangat penting dan strategis.

Hal itu, lanjutnya, sebagai indikator untuk mengukur kesiapsiagaan seluruh satuan TNI AD dalam menghadapi perkembangan situasi atau contigency (kemungkinan) yang mungkin terjadi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Apabila setiap satuan dan seluruh prajurit TNI AD memiliki kesiapsiagaan yang mantap dan meyakinkan, maka akan menjadi jaminan bagi stabilitas keamanan wilayah Indonesia yang terjaga baik dan kondusif," tegasnya.

 


Bertindak Sesuai SOP

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman (tengah) menyapa pasukan saat memimpin Apel Gelar Kesiapsiagaan TNI Angkatan Darat di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022). Dalam apel tersebut KSAD menekankan enam hal yang harus menjadi perhatian khusus TNI AD. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Oleh karena itu, Dudung meminta kepada seluruh prajurit TNI AD agar tidak pernah ragu dalam melakukan tindakan yang diperlukan, selama tindakan itu terukur sesuai prosedur operasional standar (SOP) maupun aturan berlaku lainnya. 

Usai apel kesiapsiagaan tersebut, Dudung menghampiri para prajurit yang ikut dalam apel tersebut dan menyaksikan yel-yel yang ditampilkan para prajurit. Acara dilanjutkan dengan makan bersama antara perwira tinggi (pati) TNI AD dengan para prajurit.

Turut hadir dalam apel tersebut antara lain Wakil Kepala Staf TNI AD (Wakasad) Letjen TNI Agus Subiyanto, Komandan Puspomad Letjen TNI Chandra W. Sukotjo, Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak, dan Danjen Kopassus Mayjen TNI Iwan Setiawan.

Infografis Keturunan PKI Bisa Ikut Seleksi Prajurit TNI. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya