Liputan6.com, Jakarta Via Vallen keguguran. Via Vallen lalu membeberkan kronologi janinnya dinyatakan tak bergerak dan denyut jantungnya senyap oleh dokter. Ini bermula ketika hasil USG pada 1 Oktober 2022 menyatakan janinnya berusia 8 bulan.
Setelahnya, dokter menyatakan karena janin Via Vallen tak berkembang maka harus dikuret. Istri Chevra Yolandi menolak rekomendasi ini dan memilih berpindah ke dokter lain untuk mencari pendapat kedua.
Tanggal 3 Oktober 2022, Via Vallen pindah dokter namun hasil pemeriksaan tetap sama yakni janin tak berkembang. Pelantun “Sayang” kemudian diberi obat agar janin tersebut bisa segera dikeluarkan.
Baca Juga
Advertisement
“Katanya: Mau ditunggu kayak apapun, janinnya enggak bakal berkembang atau hidup lagi. Tapi sebagai ibu, aku mau menunggu keajaiban karena ternyata banyak juga yang pernah punya pengalaman kayak aku tapi masih ditunggu,” akunya.
Sampai Akhir Tahun
Melansir dari video yang diunggah di akun Instagram terverifikasinya, Selasa (25/10/2022), Via Vallen memilih tak mengonsumsi obat pemberian dokter lalu pergi ke spesialis fetomaternal. Apes, hasilnya tetap sama.
Janin tidak berkembang. Solusi cuma dikuret. “Lagi-lagi aku enggak mau dan memutuskan untuk enggak akan ke dokter lagi sampai akhir tahun karena aku enggak mau dengar hasil yang enggak sesuai dengan harapanku,” Via Vallen membeberkan.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Ternyata Hasilnya Sama
Tanggal 16 Oktober 2022, kondisi memburuk. Flek warna cokelat keluar. Mau tak mau pedangdut bernama asli Maulidia Octavia ke dokter untuk memastikan kondisi janinnya baik-baik saja.
“Ternyata hasilnya sama, usia masih 8 minggu tanpa detak, tanpa gerak. Makin diperjelas dengan enggak adanya aliran darah di janinku. Dokterpun bilang ternyata janinku meninggal dari sebulan yang lalu,” ungkapnya.
Aku Cuma Bisa Diam
Lagi-lagi dokter merekomendasikan Via Vallen agar menjalani kuret karena bagaimana pun tubuhnya pasti berusaha untuk mengeluarkan janin yang sudah meninggal. Saat itulah hati Via Vallen ambyar.
“Aku cuma bisa diam enggak tahu mau ngomong apalagi. Aku berusaha meyakinkan diri menerima kenyataan. Berusaha ikhlas dengan keadaan ini,” pedangdut kelahiran Surabaya, 1 Oktober 1991 mengakhiri.
Advertisement