Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu Kanye West memberikan komentar negatif bernada anti Yahudi atau yang biasa disebut antisemitisme.
Hal ini diungkap Kanye West melalui akun Twitter pribadinya pada 9 Oktober lalu, yang kini sudah dihapus dengan alasan melanggar pedoman.
Bukan itu saja, rapper Amerika yang biasa dikenal dengan sebutan Ye ini juga di-banned oleh Twitter. Saat ini, akun Kanye West sudah tidak bisa ditemukan atau diblokir.
Komentar negatif Kanye West juga menghasilkan banyak dampak lain terhadap dirinya sendiri. Berbagai brand terkenal memutus kontraknya dengan Kanye West.
Lalu bagaimana dengan Spotify? Apa musik Kanye West di platform streaming musik terbesar di dunia itu juga akan diblokir, atau lebih tepatnya dihapus sehingga tidak bisa didengarkan?
Dilansir dari The Hollywood Reporter, Rabu (26/10/2022), musik Kanye West tidak akan dihapus dari Spotify. Hal ini disampaikan secara langsung oleh CEO Spotify sendiri, yakni Daniel Esk.
"Ini hanyalah musiknya, dan musiknya tidak melanggar kebijakan kami (Spotify)," ucap Daniel Esk yang diundang sebagai tamu dalam wawancara dengan Reuters.
Daniel Esk menambahkan kalau menghapus musik Kanye West hanyalah keputusan yang bisa dibuat oleh Def Jam. Def Jam adalah label yang memiiki copyright terhadap lagu-lagu Kanye West rilisan tahun 2002 sampai 2016, sebelum akhirnya berakhir dengan perilisan album DONDA (2021).
"Terserah labelnya, mau mengambil tindakan atau tidak," lanjut Daniel Esk.
Baca Juga
Advertisement
Komentar Negatif
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Kanye West dinilai rasis dan melanggar kebijakan penggunaan Twitter. Berikut bunyi cuitan rapper kelahiran 8 Juni 1977 yang mengundang kontroversi tersebut.
"I’m a bit sleepy tonight but when I wake up I’m going death con 3 [sic] on Jewish people, (Saya agak mengantuk malam ini, tetapi ketika saya bangun, saya akan membunuh orang Yahudi)," ucapnya di bagian awal twit.
Di twit yang sama, Kanye West mengaku omongannya bukanlah bentuk rasisme.
"The funny thing is I actually can't be Anti Semitic because black people are actually Jew also. You guys have toyed with me and tried to black ball anyone whoever opposes your agenda (Lucunya, saya sebenarnya tidak bisa menjadi Anti Semit karena orang kulit hitam sebenarnya juga Yahudi. Kalian telah mempermainkan saya dan mencoba menghitamkan siapa pun yang menentang agenda Anda)."
Advertisement
Respons publik
Setelah cuitan tersebut, Kanye West sontak mendapat kritikan dari publik dan sesama artis Hollywood lainnya. Contohnya dari John Legend dan Jamie Lee Curtis.
"Aneh bagaimana semua “pemikir independen dan bebas” ini selalu mendarat pada anti kegelapan dan anti semitisme yang sama," tulis John Legend melalui Twitter-nya.
"Hari paling suci dalam Yudaisme adalah minggu lalu. Kata-kata penting. Sebuah ancaman bagi orang-orang Yahudi pernah berakhir dalam genosida. Kata-kata Anda (Kanye West) menyakitkan dan menginspirasi kekerasan. Anda adalah seorang ayah. Tolong hentikan," tulis Jamie Lee Curtis pemeran Laurie dalam seri film Halloween.
Putus Kontrak
Selain dari publik dan artis Hollywood, Kanye West juga mendapat kritik dari prusahaan-perusahaan besar ternama. Misalnya Adidas, setelah cuitan negatif itu beredar, pihaknya memutus kontrak Kanye West sebagai brand ambassador.
Dilansir dari Forbes, kesepakatan Kanye West dengan Adidas bernilai sebesar US$1.5 miliar atau sekitar Rp23.3 triliun. Kini, tanpa kemitraan itu, kekayaan bersih Ye anjlok menjadi USD 400 juta atau Rp6,2 triliun. Hal ini membuat Kanye West kehilangan status miliarder.
Selain Adidas, Kanye West juga diputus kontrak oleh Balenciaga. Hal ini disampaikan dalam pernyataan kepada Women's Wear Daily (WWD). Perlu diketahui bahwa Kanye West berkolaborasi dengan Balenciaga untuk lini Yeezy Gap.
Lalu dilansir dari BuzzFeed, pemimpin Vogue juga memilih tidak akan bekerja sama dengan Kanye West di masa ini maupun mendatang.
Bukan itu saja, agensi bakat Creative Arts Agency (CAA) juga telah memutuskan hubungan dengan Kanye West dan perusahaan produksi Hollywood MRC telah mengungkapkan akan mengesampingkan film dokumenter Kanye West, bahkan walau "baru saja selesai," seperti dikutip dari Deadline.
Advertisement