Para Bos Perusahaan Keuangan Minta PM Inggris Rishi Sunak Bisa Lakukan Ini buat Negaranya

Sejumlah eksekutif perusahaan keuangan di Inggris mulai membagikan harapan mereka pada ekonomi Inggris setelah Rishi Sunak resmi menjadi Perdana Menteri baru.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 26 Okt 2022, 18:11 WIB
Perdana Menteri Inggris yang baru Rishi Sunak tiba di Downing Street setelah kembali dari Istana Buckingham di London, Selasa (25/10/2022). Rishi Sunak secara resmi ditunjuk oleh Raja Inggris Charles III menjadi PM Inggris yang termuda. (AP/Frank Augstein)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah eksekutif senior di perusahaan keuangan Inggris mulai menyambut perdana menteri baru Rishi Sunak dengan berbagai harapan pada ekonomi negara mereka.

Nama Sunak sudah  tak asing lagi di antara oleh bank, manajer aset, dan perusahaan asuransi di Inggris, setelah sebelumnya pernah menjabat sebagai menteri keuangan negara itu selama dua tahun ketika pandemi Covid-19 berdampak pada perekonomian.

Para bos perusahaan keuangan berharap pemerintahan baru Inggris dibawah PM Rishi Sunak akan memiliki pengaruh yang stabil di pasar, setelah rencana pemotongan pajak yang mendalam dari pendahulunya Liz Truss memicu kekhawatiran di antara para investor.

"Stabilitas kebijakan sangat penting," kata Miles Celic, kepala eksekutif kelompok lobi keuangan TheCityUK, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (26/10/2022).

CEO raksasa perbankan HSBC Noel Quinn juga mengatakan bahwa dia berharap pemerintahan PM Inggris Sunak bisa  menjaga ekonomi Inggris tetap kompetitif secara global. menurut bos raksasa perbankan HSBC yang berbasis di London.

"Ada beberapa area di mana saya pikir ada potensi perbaikan untuk mendorong persaingan yang lebih besar," ungkap Noel Quinn, seraya menambahkan bahwa dia menyambut baik langkah-langkah baru untuk menanamkan daya saing ke dalam target regulator.

Salah satu kekhawatiran di antara para bankir adalah rencana yang diperdebatkan di bawah menteri keuangan saat ini, Jeremy Hunt untuk mengumpulkan lebih banyak pajak dari bank - dengan keputusan yang akan dibuat saat rencana fiskal ditetapkan pada 31 Oktober mendatang.

Kelompok bisnis di Inggris telah lama memperdebatkan pemotongan pajak, menilai negara itu memiliki sistem pajak yang tidak kompetitif untuk bank, dengan pungutan pada neraca dan biaya tambahan pajak.

Analis mengatakan, pengangkatan Rishi Sunak ke posisi teratas telah meredakan beberapa kekhawatiran seputar prospek ekonomi Inggris, mendorong pasar domestik dan mengurangi biaya pinjaman.

"Ada sejumlah besar kekhawatiran bahwa reputasi Inggris untuk pembuatan kebijakan yang baik telah rusak, tetapi sekarang ada ruang untuk mengatur ulang," kata William Wright, CEO think tank New Financial.


Terpilih Jadi PM Inggris, Simak PR Besar Rishi Sunak

Perdana Menteri Inggris yang baru Rishi Sunak melambai dari tangga setelah menyampaikan pidato di 10 Downing Street di London, Selasa (25/10/2022). Rishi Sunak resmi menggantikan Liz Truss memutuskan mundur dari posisinya karena kontroversi kebijakannya. (AP/Kirsty Wigglesworth)

Mantan Menteri Keuangan Inggris, Rishi Sunak berhasil terpilih menjadi Perdana Menteri dalam persaingan di Partai Konservatif, setelah pesaingnya Penny Mordaunt gagal mendapatkan dukungan yang cukup dari anggota parlemen.

Dikutip dari BBC, Selasa (25/10/2022) dalam pidato pertamanya setelah terpilih menjadi PM Inggris, Sunak mengatakan bahwa menyatukan partainya dan Inggris akan menjadi "prioritas utamanya".

Kemudian, dalam pidato terpisah di televisi yang berlangsung kurang dari dua menit, Sunak menyatakan berjanji untuk melayani masyarakat Inggris dengan integritas.

Tak lupa, Sunak juga menyampaikan terima kasih kepada mantan Perdana Menteri Liz Truss karena sudah memimpin Inggris selama "keadaan yang sangat sulit".

"Inggris adalah negara yang hebat tetapi tidak diragukan lagi kita menghadapi tantangan ekonomi yang besar," ujar Sunak.

"Kita sekarang membutuhkan stabilitas dan persatuan dan saya akan menjadikannya prioritas utama untuk menyatukan partai dan negara kita," sambungnya.

Rishi Sunak akan menjadi perdana Menteri Inggris keturunan Asia pertama dan termuda selama lebih dari 200 tahun, dengan usianya kini 42 tahun.

Sunak, seorang pemeluk Hindu, diyakini akan menjabat mulai Selasa (25/10) setelah secara resmi ditunjuk oleh Raja Charles III.

Dia menggantikan Liz Truss, menyusul pengunduran dirinya setelah hanya 45 hari menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris.

Tak lama setelah diumumkan akan menjadi PM Inggris, sejumlah pemimpin negara telah menyambut Sunak dengan ucapan selamat, salah satunya Presiden AS Joe Biden.

Sekretaris Pers Gedung Putih mengungkapkan, Presiden Joe Biden mengatakan dia berencana untuk menelepon Sunak untuk mengucapkan selamat setelah pertemuannya dengan Raja Charles III.


Profil Rishi Sunak, Perdana Menteri Inggris Termuda Keturunan India

PM Inggris berikutnya Rishi Sunak. Dok: Twitter Rishi Sunak/@rishisunak

Rishi Sunak menjadi Perdana Menteri Inggris selanjutnya menggantikan Liz Truss yang mundur beberapa hari lalu. Sunak dipastikan bakal jadi PM Inggris karena tidak ada pesaing dalam pemilihan.

Rishi Sunak bukan nama baru. Saat itu, dua nama yang tersisa di pemilihan partai Konservatif, ia berada di belakang Liz Truss.

Rishi Sunak lahir pada tanggal 12 Mei 1980 di Southampton, Hampshire, Inggris Tenggara dari orang tua keturunan India, Yashvir dan Usha Sunak yang masing-masing lahir di Kenya dan Tanzania.

Dengan usianya yang masih 42 tahun, Sunak menjadi salah satu PM Inggris termuda dalam sejarah. 

Ayahnya adalah seorang dokter umum, sementara ibunya adalah seorang apoteker yang mengelola apotek setempat, dikutip dari laman Anadolu Agency, Senin (24/10/2022).

Kakek-nenek Sunak lahir di Provinsi Punjab, India Inggris, dan beremigrasi ke Inggris pada tahun 1960-an dari Afrika Timur.

Sunak adalah anak tertua dari tiga bersaudara. Kakaknya, Sanjay, adalah seorang psikolog dan adiknya, Rakhi, bekerja sebagai Kepala Bidang Kemanusiaan, Pembangunan Perdamaian, Dana dan Program PBB di Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan.

Dia dididik di sekolah swasta sebelum pergi ke Universitas Oxford untuk belajar filsafat, politik, dan ekonomi (PPE) - gelar pilihan di universitas pilihan bagi elit politik Inggris.

Dia kemudian meraih gelar master dalam bidang administrasi bisnis (MBA) dari Stanford University di AS sebagai Fulbright Scholar.

Di Stanford, ia bertemu dengan istrinya, Akshata Murty, putri seorang miliarder India.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Sunak bekerja untuk Goldman Sachs sebelum pindah ke Hedge Fund.

Sunak dan Murty memiliki kekayaan gabungan sebesar 730 juta pound sterling (Rp 10 triliun) pada tahun 2022, menjadikan mereka orang terkaya ke-222 di Inggris menurut Sunday Times Rich List. Mereka dianugrahi memiliki dua anak perempuan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya