Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi tiga anggota bursa (AB) yang berencana menerbitkan waran terstruktur. Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik mengatakan, selain genjot dari sisi anggota bursa, BEI juga akan mendorong AB eksisting untuk lebih banyak menerbitkan waran terstruktur.
"Saat ini ada tiga AB yang sedang dalam pipeline kita untuk mempersiapkan diri untuk menerbitkan waran terstruktur. Paling tidak, ada lebih dari 10 seri waran terstruktur yang nanti bisa diterbitkan,” kata Jeffrey dalam konfrensi pers, Rabu (26/10/2022).
Advertisement
BEI juga berencana menerbitkan produk lain pada 2023, antara lain single stock futures, pengembangan carbon trading, ETF, dan indeks terutama indeks terkait syariah dan yang terkait dengan ESG, serta pengembangan SPPA.
Untuk pengembangan carbon trading, BEI telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan PT Pertamina dalam perdagangan karbon (carbon trading).
Melalui kerja sama itu, Pertamina dan BEI akan mengkaji potensi kerja sama bisnis sehingga dapat meningkatkan pengetahuan serta optimalisasi tugas dan fungsi masing-masing untuk penyelenggaraan voluntary carbon market dan compliance carbon market.
"BEI dan Pertamina telah menandatangani MoU. Jadi kalau Bursa sebagai penyelenggara carbon trading, Pertamina dan kita harapkan BUMN maupun perusahaan lain yang akan selenggarakan carbon trading, bisa melakukan voluntary carbon trading melalui sistem yang nanti disediakan BEI,” kata Jeffrey.
BEI Sebut Waran Terstruktur Menambah Variasi Produk bagi Investor untuk Investasi
Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meluncurkan produk investasi baru yang diterbitkan oleh Anggota Bursa (AB), yaitu waran terstruktur pada Senin, 19 September 2022.
Waran terstruktur memberikan hak kepada pembelinya untuk menjual atau membeli suatu underlying asset, pada harga dan tanggal yang telah ditentukan (harga dan tanggal exercise). Adapun underlying asset tersebut merupakan saham-saham yang masuk dalam konstituen Indeks IDX30.
Mekanisme perdagangan waran terstruktur tidak berbeda dengan equity waran yang saat ini sudah marak diperdagangkan di bursa. Perbedaan waran terstruktur dan equity waran adalah pada penerbit dan pada metode penyelesaian saat jatuh tempo.
Equity waran diterbitkan oleh perusahaan/emiten dari saham yang menjadi underlying, sedangkan waran terstruktur diterbitkan oleh AB yang memenuhi persyaratan OJK.
Selain itu, penyelesaian waran terstruktur pada saat jatuh tempo menggunakan cash settlement, bukan penyerahan saham (physical settlement) seperti equity waran. Investor yang waran terstrukturnya memiliki nilai in the money, akan menerima cash sebesar selisih dari harga pasar dengan harga exercise.
Jika investor tidak ingin menyimpan waran terstruktur hingga jatuh tempo, investor dapat memperjualbelikannya di pasar sekunder layaknya equity waran.
Investor tidak perlu khawatir atas likuiditas waran terstruktur di pasar sekunder, karena terdapat liquidity provider yang memastikan investor dapat membeli atau menjual waran terstruktur setiap saat di pasar sekunder.
Advertisement
Tipe Waran
Pada tahap awal peluncuran waran terstruktur, diterbitkan tipe call waran, yaitu efek yang memberikan hak kepada pembelinya untuk membeli suatu saham konstituen IDX30 di harga dan tanggal yang telah ditentukan (harga dan tanggal exercise).
PT RHB Sekuritas Indonesia merupakan penerbit pertama waran terstruktur di pasar modal Indonesia. Waran terstruktur yang diluncurkan ada 3 seri, yaitu dengan underlying ADRO, UNVR, dan BBRI. PT RHB Sekuritas Indonesia juga bertindak sebagai liquidity provider atas perdagangan waran terstruktur tersebut di pasar sekunder.
"Kami berharap waran terstruktur dapat menambah variasi produk investasi yang menarik bagi investor di pasar modal Indonesia. Kajian kami menunjukkan produk Waran Terstruktur ini akan memenuhi kebutuhan pasar, sehingga dapat menjadi pilihan bagi para investor dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia”, ungkap Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (19/9/2022).
BEI berkomitmen untuk beri edukasi terkait produk waran terstruktur kepada masyarakat, khususnya investor ritel di seluruh Indonesia. Setelah seremoni penerbitan perdana Waran Terstruktur, BEI dan PT RHB Sekuritas Indonesia menyelenggarakan webinar tentang produk waran terstruktur secara daring yang dihadiri oleh kurang lebih 500 investor di seluruh Indonesia.
Tiga Produk Waran Terstruktur Tercatat di BEI
Sebelumnya, pasar modal Indonesia kedatangan produk baru yaitu waran terstruktur pada Senin, 19 September 2022. Tiga produk waran terstruktur yang diterbitkan dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Bicara mengenai waran terstruktur, produk ini termasuk produk turunan dari saham. Dengan demikian, memungkinkan investor mendapatkan kesempatan sama seperti pergerakan underlyingnya. Mengutip akun Instagram RHB Sekuritas, waran terstruktur ini merupakan kontrak antara investor dengan penerbit, di mana penerbit menjanjikan pembelian kembali atas kontrak itu dengan harga pasarnya sebelum kadaluwarsa.
Akan tetapi, jika investor memilikinya hingga tanggal kadaluwarsa, investor akan mendapatkan pembayaran tunai jika harga saham underlying saat itu lebih tinggi dibandingkan harga yang tertera pada kontrak sesuai dengan perhitungan penyelesaian akhir.
Di sisi lain, waran terstruktur ini juga memiliki risiko. Pertama risiko pasar. Waran terstruktur memperoleh nilainya dari saham underlyingnya. Oleh karena itu, rentan terhadap pergerakan yang merugikan dari pasar tempat perusahaan underlyingnya beroperasi. Kedua, rentang waktu terbatas. Meski investor waran ingin bertransaksi karena itu memberi imbal hasil bagi mereka, investor juga tidak boleh lupa waran terstruktur memiliki tanggal kedaluwarsa.
Pada pengumuman 14 September 2022, BEI telah memberikan persetujuan kepada PT RHB Sekuritas Indonesia sebagai liquidity provider atas seri waran terstruktur dengan kode BBRIDRCMA3A, UNVRDRCM3A, dan ADRODRCM32 terhitung mulai 19 September 2022.
Advertisement