Bank Mandiri Catat Portofolio Berkelanjutan Rp 221 Triliun

Bank Mandiri juga telah menerapkan tiga pilar implementasi nilai lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola (governance) atau ESG.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 26 Okt 2022, 20:16 WIB
Ilustrasi nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai agen pengembangan, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional, yang tercermin dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai Rp31,3 triliun hingga September 2022. 

Tidak hanya itu, Bank Mandiri juga telah membantu membukakan akses masyarakat yang sebelumnya unbanked kepada layanan perbankan melalui dukungan 156 ribu Mandiri agen yang menjangkau 2,1 juta nasabah.

Bank Mandiri juga telah menerapkan tiga pilar implementasi nilai lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola (governance) atau ESG. Ketiga pilar ini, menjadi target perseroan dalam mendukung ekosistem berkelanjutan. 

Hasilnya, sampai dengan September 2022 Bank Mandiri telah menyalurkan portofolio berkelanjutan sebesar Rp 221 triliun. Dari portofolio itu, porsi yang khusus untuk portofolio hijau sebesar Rp101 triliun atau 24,4 persen dari total portofolio kredit Bank Mandiri. 

"Pembiayaan hijau atau green financing ini telah diarahkan untuk fokus ke sektor berkelanjutan, seperti sektor perkebunan yang telah tersertifikasi ISPO atau RSPO, energi baru dan terbarukan seperti pembangkit listrik bertenaga hydro, geothermal, transportasi, hingga ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Rabu (26/10/2022).

 

 


Kinerja hingga September 2022

Salah satu BUMN yang telah berhasil mewujudkan transformasi digital adalah PT Bank Mandiri Tbk melalui Super App Livin’ by Mandiri. (Dok Kementerian BUMN)

Sebelumnya, laba bersih konsolidasi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) hingga sembilan bulan pertama 2022 sudah melampaui capaian pada 2021. Adapun, bila dibandingkan dengan periode sama tahun lalu laba bersih bank berkode emiten BMRI ini sudah tumbuh 59,4 persen secara year on year (YoY) menembus Rp 30,7 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menuturkan, pertumbuhan laba tersebut merupakan hasil dari strategi baru Bank Mandiri yang berfokus pada ekosistem baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan.

Hasilnya, realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi ercatat sampai dengan akhir September 2022 berhasil tumbuh 14,28 persen secara YoY mencapai Rp 1.167,51 triliun. Pertumbuhan kredit jauh di atas  pertumbuhan industri pada September 2022 sebesar 11 persen YoY. Darmawan menilai, peningkatan kredit Bank Mandiri tentunya tidak terlepas dari fundamental ekonomi Indonesia yang masih solid.

"Dalam mendorong penyaluran kredit, kami tetap fokus pada sektor yang prospektif dan merupakan bisnis turunan dari ekosistem segmen wholesale di setiap wilayah. Pencapaian kinerja Bank Mandiri yang solid juga selaras dengan kondisi ekonomi Indonesia yang masih bertumbuh di tengah ketidakpastian global,” tutur dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (26/10/2022).

Fungsi intermediasi yang impresif tersebut, lanjut Darmawan, merata di seluruh segmen. Salah satunya adalah kredit korporasi yang menjadi pilar utama bisnis Bank Mandiri tumbuh positif sebesar 12,2 persen YoY menjadi Rp 410 triliun per akhir September 2022.

 

 


Hasil Transformasi Digital Bank Mandiri

Livin' by Mandiri. (Dok. Bank Mandiri)

Kinerja Bank Mandiri juga terlihat dari sisi profitabilitas yang terus meningkat. Return on Equity (ROE) Tier-1 bank only telah menyentuh 23,28 persen atau naik 822 basis poin (bps) secara YoY. Sementara posisi net interest margin (NIM) konsolidasi terjaga solid di level 5,42 persen.

Darmawan menambahkan upaya transformasi digital Bank Mandiri juga telah membuahkan hasil yang positif. Hasil ini tercermin dari transaksi digital Bank Mandiri melalui Livin’ dan Kopra by Mandiri yang tumbuh signifikan. Tercatat saat ini Livin’ by Mandiri telah diunduh lebih dari 18 juta kali dalam kurun waktu 12 bulan terakhir.

Melalui serangkaian inovasi yang dilakukan dalam setahun terakhir, aplikasi perbankan super lengkap milik Bank Mandiri ini telah mampu melayani 500 juta transaksi.

 


Selanjutnya

Petugas melakukan pengepakan lembaran uang rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (21/12). Bank Indonesia (BI) mempersiapkan Rp 193,9 triliun untuk memenuhi permintaan uang masyarakat jelang periode Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun, nilai transaksi Livin’ by Mandiri pada kuartal III 2022 telah menembus Rp 630 triliun atau tumbuh sekitar 50 persen secara YoY.

Sedangkan untuk layanan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, telah berhasil mengelola Rp 13.420 triliun transaksi hingga kuartal III 2022 atau tumbuh 27 persen secara YoY. Pertumbuhan pengguna Kopra by Mandiri, yang kini juga telah hadir dalam versi mobile app, juga meningkat hampir dua kali lipat dalam satu tahun terakhir menjadi 68 ribu pengguna.

"Kehadiran Livin’ dan Kopra by Mandiri juga turut menyumbang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) khususnya dana murah yang signifikan. Ini membuktikan bahwa transformasi digital yang dilakukan Bank Mandiri telah berhasil berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik,” imbuh Darmawan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya