Liputan6.com, Jakarta - Maskapai Virgin Australia baru saja meluncurkan Lotre Kursi Tengah, undian khusus senilai sekitar 230 ribu dolar Australia (sekitar Rp2,3 miliar). Uniknya, program itu hanya terbuka untuk penumpang yang duduk di kursi tengah pesawat, baik secara sukarela maupun tidak sengaja, selama penerbangan, seperti dilansir dari CNN, Rabu, 26 Oktober 2022.
"Virgin Australia adalah maskapai penerbangan yang melakukan berbagai hal secara berbeda dan kami bersenang-senang dengan inovasi menarik untuk membuat setiap bagian dari pengalaman perjalanan jadi lebih indah," kata Jayne Hrdlicka, chief executive officer Virgin Australia Group.
Baca Juga
Advertisement
Ia menyambung, "Sekarang, kami memberi kesempatan pada pelanggan setia kami untuk memenangkan kumpulan hadiah senilai lebih dari 230 ribu dolar Australia hanya dengan duduk di kursi tengah pesawat."
Mulai sekarang hingga 23 April 2023, setiap anggota Velocity Frequent Flyer berusia 18 tahun ke atas yang duduk di kursi tengah dapat menggunakan aplikasi maskapai untuk mendaftar dalam undian. Setiap minggu, hadiah yang berbeda akan diberikan pada pemenang undian.
Di antara hadiah inovatif untuk diperebutkan adalah penjelajahan pub helikopter sehari penuh, termasuk penerbangan pulang-pergi ke Darwin. Juga, liburan dua malam di Cairns, yang mana paketnya sudah termasuk penerbangan, akomodasi, dan bungee jump.
Lalu, untuk penggemar Liga Sepak Bola Australia, ada penerbangan dan tiket ke Grand Final Liga Sepak Bola Australia, serta akses eksklusif ke makan siang sebelum pertandingan dan setelah pesta.
Survei Minat terhadap Kursi Tengah Pesawat
Pelancong juga dapat memenangkan status frequent flier "Platinum Velocity" Virgin selama satu tahun bersama satu juta Velocity Points ekstra. Setelah pengumuman itu diunggah ke media sosial maskapai pada 24 Oktober 2022, beberapa komentator setuju bahwa itu adalah "rencana brilian."
Sedangkan yang lain mengatakan bahwa tidak ada yang bisa membuat mereka duduk di kursi tengah. Tidak menawarkan pemandangan jendela atau akses mudah ke toilet, kursi tengah memang telah identik sebagai "tempat paling tidak diinginkan untuk duduk selama penerbangan."
Faktanya, hanya 0,6 persen dari lebih dari 7.500 pemilih yang disurvei memilih atau secara tidak sengaja memilih kursi tengah, menurut jajak pendapat media sosial baru-baru ini oleh Virgin Australia. Jumlah itu mungkin akan segera naik jika skema maskapai untuk membuat penumpang rela memesan kursi tengah berhasil.
Kendati dicap tidak nyaman, melansir The Sun, menurut pakar perjalanan Rosie Panter, orang yang duduk di kursi tengah disebut berhak mendapatkan kedua sandaran tangan di kanan dan kirinya.
Advertisement
Tidak Akan Berakhir?
Pasalnya, orang di sebelah jendela memiliki dinding untuk bersandar. Sedangkan, penumpang di sebelah lorong memiliki sandaran tangan luar untuk bersandar. Sementara, sandaran tangan ibarat kemewahan bagi penumpang yang duduk di kursi tengah.
"Penumpang kursi lorong memiliki kebebasan meregangkan kaki mereka dan keluar-masuk sesuka mereka, sementara penumpang kursi jendela memiliki kemewahan melihat ke luar jendela, melamuni tujuan liburan mereka, atau bersandar mengistirahatkan kepala mereka di sisi pesawat, tanpa risiko penumpang lain melangkahi mereka saat tidur," kata Rosie pada Cosmopolitan.
Meski begitu, pakar perilaku Judi James sebelumnya mengatakan pada Sun Online Travel bahwa perebutan sandaran tangan tidak akan pernah berakhir. Pasalnya, pertikaian mendapatkan ruang sudah tertanam dalam diri kita sebagai manusia.
"Ruang adalah sesuatu yang diperebutkan manusia dan hewan. Kita bahkan mengadopsi kepemilikan pribadi atas hal-hal yang sebenarnya bukan milik kita, seperti kursi di kantor, atau kursi di pesawat," ia mengatakan.
Etiket di Pesawat
Menurut Judi, alasan orang sangat peduli dengan tempat ini khususnya karena memiliki efek langsung pada kepercayaan diri tubuh mereka. Ia menyebut kepercayaan diri secara langsung terkait ruang di bawah ketiak.
"V terbalik (posisi lengan) yang kita miliki di bawah ketiak kita ketika siku kita diarahkan menjauh dari tubuh memberi kita kepercayaan diri," katanya. Ia melanjutkan, saat seseorang dipaksa tidak menggunakan lengan atau mengempitkan siku ke arah tubuh, orang itu akan merasa lebih kecil secara fisik.
Karena itu, Anda merasa lebih memegang kendali saat meletakkan siku di sandaran lengan. "Ini pada gilirannya membuat Anda merasa seolah-olah Anda telah ditundukkan, dan tidak ada yang suka dikunci orang asing," ia mengatakan.
Sandaran tangan bukan satu-satunya etiket pesawat yang kerap dilanggar. Baru-baru ini, seorang pramugari membagikan daftar hal yang tidak boleh dilakukan penumpang di dalam pesawat, termasuk aturan alas kaki dan etiket kursi.
Dani, yang bekerja sebagai pramugari Emirates, mengatakan aturan pertama adalah jangan pernah pergi ke toilet tanpa memakai sepatu. Hal itu perlu diingat karena toilet jarang dibersihkan di antara perputaran penerbangan.
Melepas sepatu selama penerbangan juga dikatakannya tidak aman. Dalam keadaan darurat, penumpang dapat dipaksa berjalan menyusuri lorong dengan pecahan kaca dan puing-puing, sesuatu yang lebih sulit dilakukan tanpa sepatu.
Dani juga memperingatkan penumpang untuk tidak pernah menggunakan meja nampan dan TV tanpa membersihkannya terlebih dahulu. Hal itu perlu dilakukan karena alasan kebersihan serupa.
Advertisement