Liputan6.com, Jakarta - United Nations Development Program (UNDP) Indonesia bersama Citi Foundation memprakarsai dialog nasional dengan perwakilan pemuda se-Indonesia, sebagai upaya mencapai Pembangunan Berkelanjutan untuk Agenda 2030.
Youth Co: Lab National Dialogue 2022 ini bekerja sama dengan Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Advertisement
Tak hanya bekerjasama dengan instansi pemerintahan, UNDP juga menggandeng United Nations Population Fund (UNFPA) dan British Council.
Dialog ini dilaksanakan pada 26-28 Oktober 2022 dengan menargetkan 500 peserta dari ekosistem kewirausahaan pemuda, termasuk institusi pemerintahan, sektor swasta, investor, hingga kelompok masyarakat sipil dan akademisi.
Dialog nasional tiga hari ini mengusung tiga tema, yaitu Kewirausahaan dan Pemberdayaan, Transformasi Digital, serta Ekonomi Hijau, yang disasarkan untuk kaum muda.
Dalam acara pembukaan Rabu (26/10/2022) pagi di Hotel Ashley Tanah Abang, Jakarta, Resident Representative UNDP Indonesia Norimasa Shimomura menyampaikan pentingnya ketiga topik tersebut.
"Kami memilih topik ini karena urgensi aksi iklim dan SDGs mendorong inovasi kami untuk melibatkan lebih banyak pemuda dalam kewirausahaan digital dan ekonomi hijau. Ada kasus bisnis yang jelas bagi kami untuk mendorong agenda ini ke permukaan," ujar Shimomura dalam sambutannya.
Hal ini disepakati oleh Deputi Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas Subandi Sudjoko. Menurut Subandi, pendekatan ekosistem, penguatan regulasi dan tata kelola kelembagaan, revitalisasi infrastruktur, penguatan sinergi lintas sektor, serta pelibatan pemuda sebagai mitra sejajar adalah hal utama yang perlu diperhatikan dalam peningkatan kualitas pemuda Indonesiia.
Pemanfaatan Bonus Demografi
Rangkaian program spesifik ini dilakukan sebagai upaya pemanfaatan bonus demografi pemuda Indonesia, di mana 64,9 juta atau 23,9% penduduk Indonesia adalah kaum muda.
Terlebih, menurut Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia Puni Ayu Anjungsari, UMKM pemuda telah menyumbang 67% produk Domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2021.
Kendati demikian, Asisten Deputi untuk Wirausaha Muda Kemenpora Imam Gunawan menyebutkan, masih ada beragam tantangan dalam pemanfaatan bonus demografi itu. Hal ini karena kondisi, tata kelola, dan policy making terkait kewirausahaan untuk pemuda masih belum optimal, sementara setiap daerah memiliki kondisi dan permasalahan yang berbeda.
"Oleh karena itu, dibutuhkan program dan kebijakan yang berkelanjutan bukan hanya program hit n run, tapi program yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kaum muda di masing-masing daerah," pungkas Imam.
Dalam dialog nasional ini, kaum muda akan mengikuti rangkaian diskusi yang membahas tiga tema khusus itu. Hasil dialog akan menjadi policy brief yang dibuka untuk umum dan akan disampaikan secara khusus pada Kemenpora sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam penentuan kebijakan terkait pengembangan pemuda di masa mendatang.
Advertisement
British Council Paparkan Hasil Studi Next Generation
Di antara hal menarik dari National Dialogue 2022, British Council memaparkan temuannya dalam penelitian tentang kondisi generasi muda di Indonesia yang disebut Next Generation.
British Council adalah lembaga swadaya Inggris yang bergerak di bidang kesenian dan kebudayaan. Di antara misinya adalah mengembangkan pelaku usaha sosial, ketercapaian ekonomi yang inklusif, dan aktivisme digital.
Salah satu program untuk mencapai misi tersebut, British Council melakukan studi yang meneliti tentang pendidikan, pekerjaan, dan ekspektasi kondisi Indonesia di masa depan menurut pendapat kaum muda.
Sebanyak 3.093 pemuda (berusia 16-35 tahun) Indonesia ikut serta dalam penelitian Next Generation, tak hanya sebagai responden tapi juga sebagai validator hasil penelitian.
Pekerjaan panjang yang dimulai Oktober 2021 ini bertujuan untuk meneliti dan mengumpulkan suara kaum muda, serta menghasilkan data yang menunjukkan kondisi pemuda saat ini dan dapat menjadi tolok ukur dalam pembuatan kebijakan.
Hasil studi menunjukkan, 64% responden optimistis dengan masa depan Indonesia dan 65% optimis dengan masa depan diri merka sendiri.
"Ini adalah kabar baik," ujar Ari Sutanti, Senior Programmes Manager British Council Indonesia saat presentasi di Youth Co: Lab 2022, Rabu sore.
Ari juga menambahkan, isu utama yang perlu ditingkatkan menurut kaum muda adalah peningkatan kualitas pendidikan. Setelah itu, ada isu peluang kerja, frustasi politik, kesehatan, dan krisis iklim.
Melalui studi ini, diharapkan pemerintah dapat mempertimbangkan temuan studi dan rekomendasi dari Next Generation sehingga tercapai kebijakan yang sesuai dan tidak hanya tersentral di pusat tapi juga merata di seluruh daerah di Indonesia.
Studi Next Generation Indonesia merupakan bentuk komitmen dari British Council untuk memahami aspirasi, harapan, apa yang diharapkan anak muda dan apa yang mereka anggap sebagai tantangan. Sstudi ini mengamplifikasi dan memberikan platform terhadap aspirasi generasi muda Indonesia.
Hasil Studi Next Generation 2022 dapat dilihat di sini.
Reporter: Safinatun Nikmah