Alasan Gen Z Tetap Bertahan Meski Sadar Cintanya Bertepuk Sebelah Tangan

Cinta bertepuk sebelah tangan memang menyakitkan bagi sebagai gen Z

oleh Shintya Tifanny Affifah diperbarui 27 Okt 2022, 15:42 WIB
Ilustrasi Pasangan Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah kamu mengalami cinta bertepuk sebelah tangan? Cinta bertepuk sebelah tangan atau cinta yang tak terbalas adalah situasi saat kita mencintai seseorang yang tidak mencintai kita.

Perasaan yang berbeda itu disebabkan oleh banyak hal. Terlebih lagi yang namanya cinta dan perasaan itu tidak bisa dipaksakan dan dikontrol. 

Kendati demikian, perasaan yang tidak terkontrol bisa menyebabkan sikap kita juga menjadi tidak terkontrol.

Melansir laman Verywellmind, Kamis (27/10/2022) ada empat jenis dari bentuk cinta bertepuk sebelah tangan. 

1. Saat mengetahui seseorang tidak memiliki rasa cinta kepada kita, sedangkan kita mencintai dia

2. Merindukan seseorang yang tidak merindukan kita

3. Ketertarikan untuk menjalin hubungan dengan seseorang yang sedang berada dalam suatu hubungan 

4. Ingin balikan bersama mantan, sedangkan mantan sudah tidak peduli

Adapun tanda-tanda cinta tak terbalas di antaranya adalah :

1. Hanya kamu yang selalu berusaha menghubungi dan menjalin komunikasi

2. Kamu selalu berusaha membahagiakan dia, sedangkan dia tidak pernah mempedulikan kamu

3. Saat mengungkapkan perasaanmu, kamu mendapat penolakan

4. Orang yang kamu sukai tidak pernah meluangkan waktu untukmu

5. Hanya dianggap sebagai adik, keluarga, sahabat, atau teman 

6. Orang yang kamu sukai tidak ingin mengenal kamu lebih jauh

7. Kamu sering dimanfaatkan oleh orang yang kamu sukai

8. Orang yang kamu sukai sering memarahi kamu, dan membuat kamu sedih

Delapan hal di atas mungkin belum sepenuhnya menggambarkan tanda-tanda yang terjadi saat kamu sedang menjalani cinta bertepuk sebelah tangan.

Namun, saat kamu mengalaminya, coba validasi perasaan kamu, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman bagi seseorang yang kamu cintai.

 


Alasan Memilih Bertahan Dalam Cinta Sepihak

ilustrasi pasangan cinta/Image by Sebastian Šoška from Pixabay

Kebanyakan orang akan menyerah pada rasa cintanya saat mengetahui cintanya hanya bertepuk sebelah tangan.

Namun, tidak sedikit juga orang yang memilih bertahan saat mengalami cinta bertepuk sebelah tangan. 

Berdasarkan hasil obrolan yang dilakukan Citizen6 Liputan6.com, beberapa Gen Z --- individu berusia 17 s.d 22 --- yang ditanya soal cinta bertepuk sebelah tangan, sebagian besar memilih bertahan dengan perasaanya itu.

Seperti yang dilakukan oleh seorang mahasiswa salah satu universitas swasta di Bandung, Alny Noor Kholifah. Ia memilih bertahan mencintai orang yang tidak mencintainya selama 10 tahun dan menerima kenyataan. 

"Saat tahu cinta aku ternyata bertepuk sebelah tangan, aku menerima kenyataan, karena menghargai perasaan orang tersebut, yang mungkin juga sedang mencintai orang lain. Wk wk wk," katanya.

"Aku bertahan dalam situasi cinta bertepuk sebelah tangan, sampai bisa move on, yaitu selama 10 tahun," ujar mahasiswa semester 7 itu kepada Citizen6 Liputan6.com pada Kamis (27/10). 

Pendapat serupa juga dilontarkan oleh siswa SMA 1 Singaparna, Shifa  Windy Afifah (17) yang memilih bertahan dalam cinta sepihak selama empat tahun. 

"Saat tahu cinta aku bertepuk sebelah tangan, aku hanya bisa diam, berusaha menguatkan diri sendiri, dan tidak ingin menyadari bahwa cinta ini sebelah tangan. Aku bertahan dalam cinta sepihak ini selama 4 tahun," ujar Shifa.

 


Karena Sikapnya Bikin Susah Move On

Ilustrasi Perempuan Sedang Jatuh Cinta Credit: pexels.com/pixabay

Selain itu, Shifa juga menambahkan alasannya memilih bertahan dengan perasaannya itu. 

"Aku bertahan karena pribadinya yang baik, selalu membuat kagum, pintar dan wajahnya tidak membosankan. Selalu saja ada kejutan yang tidak diduga-duga, membuat aku kagum setiap waktunya. Sehingga, susah untuk move on," dia menambahkan. 

Menurut Putri Bella, Mahasiswa Universitas Gunadarma, dia bertahan dalam cinta bertepuk sebelah tangan karena dipengaruhi oleh hubungan cinta masa lalu yang tidak baik. 

"Aku bertahan dalam cinta bertepuk sebelah tangan karena sebelumnya mengalami hubungan yang tidak worth it. Walaupun bertepuk sebelah tangan, tapi satu sama lain bisa jadi teman," ujar gadis berusia 21 itu. 

Adapun seorang mahasiswa semester 7 di Politeknik Negeri Bandung, Handoko, mengungkapkan bahwa dirinya memilih bertahan karena yakin dengan cinta yang dimilikinya. 

"Walaupun, saat tahu cinta aku bertepuk sebelah tangan aku nangis dan mencoba bertahan, dan berharap semoga waktu menjawab. Akan tetapi, aku yakin lambat laun cinta akan tumbuh dengan sendirinya," ujar Handoko. 


Memiliki Harapan

Pria asal China nikahi kembali mantan istrinya yang sakit agar bisa merawatnya. (pexels/pixabay).

Alasan lain juga diungkapkan oleh Azriel Ibnu March Scewbergh, seorang siswa SMA yang berusia 17 tahun.

Menurutnya, dia bertahan dengan situasi cinta bertepuk sebelah tangannya itu karena memiliki harapan. 

"Walaupun aku hanya bisa membiarkan cinta itu menjadi derita untuk diri sendiri, karena tidak ada yang dapat diupayakan dalam hal tersebut, tapi alasan aku bertahan sampai dua tahun ini karena aku memiliki harapan," ujar Azriel. 

Seorang mahasiswa Universitas Airlangga, Lubby Razan, yang pernah mengalami cinta bertepuk sebelah tangan juga memiliki alasan sendiri, yang membuatnya bertahan dalam situasi itu. 

"Aku bertahan dalam cinta bertepuk sebelah tangan, karena masih ingin berjuang dan berusaha, masih penasaran dan masih ada motivasi untuk berusaha," katanya.

Kendati demikian, apapun yang menjadi alasan seseorang, untuk bertahan dalam cinta bertepuk sebelah tangan, pasti itu pilihan terbaik menurutnya.

Hanya saja, jangan sampai kita hanya fokus sama orang yang mengabaikan kita, sehingga lupa sama orang yang benar benar mencintai kita. 

Infografis: Deretan kasus kekerasan seksual di dunia pendidikan Tahun 2011 (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya