Liputan6.com, Jakarta - Media sosial tidak pernah kehabisan sesuatu yang menarik. Banyak istilah yang dapat ditemukan di dunia maya itu. Salah satunya yang mungkin pernah lo dengar adalah FWB.
FWB merupakan singkatan dari friends with benefits. Melansir Brides pada Kamis (27/10) FWB adalah hubungan ketika dua orang secara fisik intim satu sama lain, tapi mereka tidak berkomitmen satu sama lain dengan cara apa pun.
Advertisement
Orang-orang yang terlibat dalam hubungan FWB jelas menikmati menghabiskan waktu bersama, tetapi hubungan mereka tidak romantis dan tidak ada ikatan.
Generasi Z atau Gen Z yang tidak lepas dari gadget mungkin hampir tidak asing dengan kata FWB ini. Gen Z yang saat ini usianya masih di awal 20-an juga bisa saja pernah melihat fenomena tersebut di sekitarnya.
Gen Z menanggapi perihal FWB ini dengan berbagai jawaban. Namun, sebagian besarnya cenderung tidak menyukai konsep FWB ini.
"Setahu aku, FWB adalah hubungan tanpa sebuah ikatan atau komitmen, tetapi mereka bisa melakukan hubungan seksual," ujar PK (21) kepada Citizen6 Liputan6.com ketika ditanyai pengertian FWB.
Lain dari PK, seorang Gen Z lainnya, QL (22) berpendapat bahwa FWB memiliki lebih dari satu arti.
"Aku enggak tau nih orang-orang menangkap soal FWB tuh seperti apa. Cuma kalau menurutku, seharusnya konteks FWB itu positif. Dalam artian, ya, lo bisa berteman sama siapa pun yang sekiranya menguntungkan satu sama lain, jadi tempat cerita, bisa berbagi perspektif baru dengan teman dari lawan jenis," ujar QL.
"Bukan malah disalahkaprahkan ke arah konteks negatif yang berakhir jadi seperti ONS (one night stand) atau soal seks aja," dia menambahkan.
Tanggapan Gen Z Soal FWB
"Menurut aku ini fenomena yang dimulai dari anggapan bahwa FWB itu 'keren' karena mereka yang biasanya melakukan FWB tidak ingin memiliki ikatan, tetapi aku melihat fenomena ini tuh bahaya, karena justru tanpa adanya ikatan, terutama ikatan sah, pasangan akan cenderung bergonta-ganti dan rentan mengakibatkan penyakit menular seksual," ungkap HS (20).
Senada dengan pendapat HS, PK juga merasa FWB itu cenderung merugikan. Bahkan, PK melihat sendiri dampak negatif dari hubungan FWB ini.
"Salah satunya teman aku, dia melakukan hubungan FWB bahkan sampai dia hamil. Akan tetapi, dia mengugurkan kandungannya dengan alasan si cowoknya tidak mau bertanggung jawab karena mereka tidak memiliki komitmen sebelumnya," ujarnya.
"Dan si cowoknya beranggapan bahwa si ceweknya bisa melakukan hubungan 'itu' dengan siapa pun," PK menambahkan.
Tanggapan dari Gen Z lainnya yakni RP (19), dirinya mengkaitkan hubungan FWB ini dengan perbuatan terlarang dalam keyakinannya.
"Tanggapan aku jelas sangat buruk ya, dalam Islam bertatap pandang dengan lawan jenis saja sudah termasuk zina, apalagi FWB. Oleh karena itu aku sangat menentang terhadap hal tersebut," ujar RP menegaskan.
Advertisement
Hubungan FWB Punya Kelebihan?
Meski lebih mengarah ke sisi negatif, rupanya beberapa Gen Z berpendapat hubungan FWB memiliki kelebihan.
"Ini kalau FWB dipandang konteksnya positif ya pasti ada, lo bisa dapat perspektif baru dari teman lawan jenis sama bisa berbagi cerita juga," kata QL.
"Bisa dekat dengan siapa pun, enggak cuman dekat sama satu orang aja karena tidak adanya komitmen," ujar PK.
Sebagian Gen Z lainnya justru memberi jawaban sebaliknya. Mereka beranggapan bahwa hubungan FWB tidak memiliki kelebihan sama sekali.
"Enggak, enggak ada sama sekali, karena apa enaknya hubungan tanpa perasaan, belum lagi cuma dimanfaatin untuk seks," imbuh HS.
"No, nothing," ujar RP sependapat.
Apakah Mau Menerima Cowok yang Pernah FWB?
Tidak dapat disangkal, kebanyakan Gen Z memilih untuk tidak menerima laki-laki yang pernah menjalin hubungan FWB dengan orang lain. Beberapanya beropini mereka akan merasa rugi.
"Aku pribadi enggak akan menerima memiliki pasangan yang sebelumnya pernah hubungan FWB dengan orang lain, karena biasanya hal tersebut penyakit yang tidak dapat dihilangkan," kata RP menjelaskan.
"Bahkan teman aku yang pernah mengalami hubungan FWB pun dia hanya cerita ke aku, tetapi tidak berani untuk berbuat macam-macam atau sampai mengajak hubungan FWB tersebut," RP menambahkan.
RP, melanjutkan, sebenarnya hubungan FWB itu disepakati oleh kedua belah pihak. Lalu, dari keduanya memang sama-sama mau untuk melakukan hubungan tersebut.
"Sebisa mungkin enggak, aku mau cari pasangan yang bisa jaga diri dia juga sama seperti aku menjaga diri aku. Dengan membuktikan kalau dia pernah punya pengalaman FWB, artinya komitmen dia dalam hubungan perlu dipertanyakan," ujar HS.
"Kalau bahas FWB yang ke arah seks, sudah pasti enggak, enggak mau. Soalnya, kita enggak tahu apakah iya dia benar-benar bersih dari penyakit seksual karena hasil 'FWB'-annya ini?,"pungkas QL.
Advertisement