Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari lalu, seorang pegawai Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dikecam karena mencoba menjual topi yang ditinggalkan Jungkook BTS seharga 100 juta won (sekitar Rp109 juta). Karena menuai semakin banyak kritik, polisi meluncurkan penyelidikan.
Melansir Koreaboo, Kamis (27/10/2022), beberapa hari lalu, terungkap bahwa si PNS Korea telah menyerahkan diri ke pihak berwajib. Sekitar waktu konser BTS di Busan, Korea Selatan, bulan ini, ARMY, sebutan penggemar grup itu, menyadari bahwa ada orang menjual topi "mirip" punya maknae BTS itu di situs web barang bekas.
Baca Juga
Advertisement
Penjual yang dimaksud mengidentifikasi diri sebagai pegawai resmi Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dan mengunggah ID-nya sebagai bukti. Dilaporkan bahwa saat BTS mengurus paspor diplomatik mereka beberapa waktu lalu, Jungkook tidak sengaja meninggalkan topinya.
"Tidak ada telepon maupun kunjungan selama enam bulan untuk mencari barang tersebut, bahkan setelah ada laporan topi yang teringgal. Jadi, orang yang menemukannya boleh mengakui itu sebagai miliknya," ia mengatakan.
Secara lebih lengkap, iklan tersebut berbunyi, "Menjual topi bekas dipakai Jungkook BTS. Didapatkan pada September 2021. Mengapa saya memiliknya: saya menemukannya ketika BTS berkunjung ke Kementerian Luar Negeri Korea Selatan untuk membuat paspor mereka dan Jungkook meninggalkannya di ruang tunggu (Saya menyertakan ID saya sebagai bukti)."
"Ini merupakan bucket hat dari KANGOL yang telah dipakai Jungkook sendiri. Otomatis itu dalam keadaan bekas. Anda tidak akan bisa membeli ini di manapun. Nilai diperkirakan akan naik seiring waktu, mengingat ini pernah dimiliki seorang bintang dunia," iklan itu menyambung.
Bunyi Iklan
Iklan itu juga berbunyi, "Saya hanya akan mengirimnya melalui ekspedisi. Hanya untuk pembeli serius. Tolong jangan mengontak saya jika Anda tidak tertarik untuk membelinya. Sudah harga fix. Saya pikir nilainya akan terus naik di masa mendatang, jauh di atas harga beli yang tertera sekarang."
Ketika iklan daring tersebut mulai dibanjiri komentar negatif, si penjual menghapusnya dari platform penjualan kembali. Terakhir kali masih online, itu menunjukkan bahwa topi itu sudah terjual.
Setelah polisi menyelidiki, penjual tidak hanya menyerahkan diri pada 18 Oktober 2022, tapi mereka juga dilaporkan menyerahkan topi itu ke polisi. Kantor Polisi Seocho sedang menyelidiki kasus ini karena divisi paspor kementerian berada di bawah yurisdiksi mereka.
Warganet menyatakan ketidaksukaan mereka terhadap tersangka; banyak yang merasa bahwa ini adalah tindakan merendahkan sebagai PNS. Beberapa juga merasa tidak enak karena si terduga penjual menyebutkan bahwa harga topi akan semakin meningkat seiring waktu.
Advertisement
Kata Menteri Luar Negeri Korea
Di Korea Selatan, seseorang yang menemukan "benda yang hilang" harus melaporkannya ke polisi. Jika orang tersebut menyimpannya atau mencoba memanfaatkan demi mendapat untung, ia dapat dihukum karena penggelapan harta benda yang hilang.
Masalah ini diangkat selama audit parlemen Kementerian Luar Negeri Korea oleh Rep. Lee Jae Jung dari Partai Demokrat yang berkuasa. Menteri Park Jin, dalam tanggapannya, mengatakan bahwa jika orang tersebut dikonfirmasi sebagai pegawai kementerian, ia akan menghadapi "konsekuensi keras sesuai dengan peraturan terkait."
Menteri menolak untuk mengomentari rincian lebih lanjut tentang penyelidikan internal karena potensi paparan informasi pribadi. Jungkook telah dijuluki sebagai "sold out king" karena pengaruh mereknya.
Salah satunya saat airport fashion perdana golden maknae BTS ini selama pandemi COVID-19 saat terbang ke New York, Amerika Serikat (AS) untuk menghadiri Sidang Umum PBB ke-76, tahun lalu, tidak semata jadi sensasi online.
Media Korea Selatan melaporkan, seperti dilansir dari allkpop, setelan keluaran Louis Vuitton itu habis terjual di 22 negara. Lebih detailnya, di kesempatan yang dimaksud, pelantun lagu Euphoria ini mengenakan set tie-dye rumah mode tersebut
Sederet Pengaruh Merek Lainnya
Sebelumnya, jaket denim khas era 70-an dari Louis Vuitton berharga 2.850 dolar AS (Rp41,3 juta) mencatat penjualan fantastis karena Jungkook BTS. Hanya dalam dua jam setelah foto pemilik nama lengkap Jeon Jungkook ini diunggah di Instagram Story Abloh, jaket tersebut terjual habis di seluruh situs resmi LV di 29 negara.
Sebelumnya, rumah mode itu juga kebanjiran pesanan setelah Jungkook mengenakan jaket denim dalam foto konsep Dynamite. Tidak berhenti di merek ternama dunia, Jungkook juga dikenal acap kali membantu publikasi sederet jenama lokal Korea Selatan. Yang paling heboh tentu TEAZEN, sebuah merek minuman kesehatan Korea Selatan.
Idol asal Busan ini membuat penjualan minuman itu meroket, bahkan sempat ludes sementara. Berkat main vocalist BTS itu, merek tersebut juga mampu berekspansi secara internasional, di samping dinobatkan sebagai Brand of The Year, awal September tahun lalu.
Maret 2021, dalam siaran V LIVE, Jungkook bahkan menggoda ARMY, mengatakan ia tak lagi bisa membeli kombucha lemon kesukaannya dari merek tersebut. "Saya hanya dapat dua pak. Kalian terlalu cepat," tuturnya.
Juga tahun lalu, Jungkook kembali menunjukkan dukungan pada merek lokal Negeri Ginseng. Kala itu, giliran lini mode F8ke Chemical Club, merek yang berbasis di Seoul garapan Park Jeong Eun, yang ketimpa durian runtuh.
Setelan baju dan celana yang masing-masing berharga 230 dolar AS (Rp3,3 juta) dan 240 dolar AS (Rp3,4 juta) ini terjual dengan cepat setelah siaran langsung Jungkook. Ia pun menerima pujian atas pilihan mereknya karena F8ke Chemical Club dikenal melalui fesyen netral gender.
Advertisement